Tips Kesehatan
Asam lambung menjadi salah satu gejala yang cukup sering dialami sehari-hari. Bagi penderita asam lambung, gejala ini dapat menjadi hal yang sudah biasa terjadi ketika dipicu kejadian-kejadian tertentu, seperti telat makan.
Ketika puasa, gejala asam lambung dapat lebih sering terjadi dan menimbulkan gejala mual saat puasa ataupun maag saat puasa. Asam lambung ini dapat dihindari bila kamu tahu cara mengatasinya.
Asam Lambung
Asam lambung merupakan cairan asam dengan pH sekitar 2 yang dihasilkan oleh lambung. Asam lambung berfungsi dalam proses pencernaan untuk memecah makanan.
Produksi asam lambung akan meningkat ketika sesaat sebelum dan ketika makan. Namun, apabila kita sudah memiliki pola makan tertentu, tubuh dengan sendirinya akan meningkatkan produksi asam lambung walaupun tidak sedang makan.
Maag
Dalam istilah medis, maag atau penyakit asam lambung dikenal dengan dispepsia. Maag merupakan gangguan pada saluran pencernaan bagian atas, yaitu lambung.
Ciri utama dari maag adalah begah setelah makan, cepat kenyang, nyeri pada ulu hati, dan rasa terbakar pada dada. Maag ini dapat dipicu dari pola makan yang tidak teratur atau berubah, seperti pada awal puasa ketika pola makan berubah.
Hindari Pemicu Umum yang Meningkatkan Asam Lambung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, asam lambung akan meningkat ketika kamu tidak mendapat asupan makanan.
Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati terhadap pemicu naiknya asam lambung, terutama bila kamu sudah memiliki riwayat maag atau GERD sebelumnya.
Makanan yang dapat mengiritasi saluran pencernaan perlu dikurangi, seperti makanan asam, pedas, berminyak, dan minuman berkafein.
Makanan-makanan tersebut dapat memicu lambung untuk meningkatkan asam lambung.
Selain itu, jaga berat badan supaya tetap ideal karena peningkatan berat badan dan kadar kolesterol juga bisa memicu naiknya asam lambung.
Berbuka Perlahan dan Secukupnya
Ketika waktu berbuka sudah tiba, tentu rasa lapar sudah memuncak. Akan tetapi, berbukalah secukupnya karena makanan yang banyak juga membutuhkan asam lambung yang lebih banyak untuk mencernanya.
Apabila kamu makan terlalu banyak, justru asam lambung bisa naik. Meskipun kamu belum merasa kenyang, tetap berhati-hati karena otak membutuhkan waktu beberapa saat untuk mengetahui bahwa perut sudah penuh.
Makan terlalu cepat dapat membuat perut lebih mudah begah. Ada baiknya bila kamu mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu untuk mengawali berbuka sebelum sholat dan baru menyantap makanan utama setelahnya.
Hindari Melewati Sahur
Meskipun kamu belum memiliki nafsu makan, tubuh memerlukan sumber energi untuk beraktivitas sehari-hari. Bila kamu tidak ingin mengonsumsi makanan berat, kamu dapat minum susu atau mengonsumsi cemilan, walaupun akan lebih baik jika kamu mengonsumsi karbohidrat kompleks dan serat yang memberikan energi cukup lama.
Setelah sahur, usahakan tidak langsung tidur kembali karena dapat memicu naiknya asam lambung dan rasa terbakar pada dada.
Tetap Konsumsi Obat-obatan Rutin
Bila kamu memiliki penyakit yang membutuhkan pengobatan rutin, konsultasikan pada dokter mengenai terapi pengobatan kamu selama berpuasa.
Bagi kamu yang sudah memiliki masalah asam lambung, kamu dapat mengonsumsi obat-obat seperti antasida saat sahur bila diperlukan karena pengobatan pencegahan dapat mengurangi produksi asam lambung dan mencegahnya untuk naik.
Bila kamu sakit dan sudah tidak tertahankan, segera berbuka dan konsumsi obat bila diperlukan. Ingat, menjaga kesehatan diri sendiri tetap merupakan kewajiban ketika puasa.
Referensi:
https://www.naluri.life/blog/2020/4/28/tips-on-fasting-for-people-with-gastric-or-gerd
https://www.medicalnewstoday.com/articles/295914#Could-we-reap-the-benefits-of-fasting-without-fasting?
Anda mungkin juga tertarik