Gejala awal HIV cukup bervariasi sehingga setiap orang yang terinfeksi kemungkinan memiliki beberapa gejala berbeda. Namun perlu Anda ketahui, gejala virus HIV pada tahap awal biasanya dialami dalam 1 hingga 2 bulan pertama. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh akan memberi respon terhadap peradangan yang terjadi di sistem imun sehingga tubuh akan merasa lemas atau lesu. Terkadang beberapa di antaranya mengalami masalah persendian saat berjalan.

Gejala awal HIV relatif ringan sehingga tidak memiliki karakteristik yang khas. Bahkan banyak di antara penderitanya tidak menyangka kalo dirinya terkena HIV tahap awal. Gejala HIV tahap awal mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh jenis virus lainnya seperti flu. Jika Anda kesulitan untuk mengenali gejalanya, beberapa gejala HIV lainnya bisa dijadikan sebagai tolak ukur, yang mana dapat diketahui di sini.

Gejala Awal HIV yang Tidak Disadari

Gejala awal HIV relatif ringan sehingga tidak ada indikasi kecurigaan terkena HIV. Namun beberapa gejala lainnya bisa menjadi ukuran apakah terkena HIV atau tidak. Berikut beberapa gejala awal HIV, di antaranya:

1.  Demam 

Gejala awal HIV yang jarang disadari ialah demam ringan, beberapa tanda lainnya disertai dengan sakit tenggorokan, lemas, hingga pembengkakan getah bening. Kondisi ini menunjukan bahwa virus telah memasuki aliran darah dan merusak sistem kekebalan tubuh penderitanya. Jika Anda mengalami demam hingga 38 derajat celcius dan disertai dengan gejala lainnya sebaiknya segera lakukan pemeriksaan.

2.  Kelelahan

Sama halnya dengan respon tubuh yang telah terinfeksi virus lainnya, kelelahan dapat terjadi karena virus telah memasuki tubuh dan menyerang sel-sel tubuh yang sehat, akibatnya penderita HIV mudah merasa lelah. Sebagai gejala awal HIV, kelelahan mirip dengan rasa tidak enak badan pada umumnya atau menjelang flu sehingga kerap tidak disadari.

3.  Nyeri Kelenjar Getah Bening dan Otot

Ketika virus HIV menyerang penderita, gejala awal yang ditunjukan ialah nyeri kelenjar getah bening dan otot sehingga menurunkan sistem kekebalan tubuh. Ini karena kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh sehingga ketika virus HIV masuk, bagian pertama yang merespon ialah kelenjar betah bening, bahkan lama kelamaan akan muncul rasa nyeri pada pangkal paha, ketiak, dan leher.

4. Muncul Ruam di Area Kelamin

Gejala awal HIV yang paling umum, tetapi terkadang tidak disadari ialah munculnya ruam di area kelamin. Berbagai jenis ruam di area kelamin telah di identikan dengan penyakit menular seksual seperti HIV. Untuk mengatasi gejala agar tidak terlalu parah sebaiknya segera lakukan pemeriksaan sehingga dokter dapat memberikan langkah pengobatan yang tepat.

Tes HIV 

Tes HIV diperlukan untuk memastikan beragam gejala yang Anda alami. Dengan begitu dokter bisa mengetahui apakah Anda terkena HIV atau tidak. Berikut beberapa tes HIV yang perlu Anda ketahui, di antaranya:

1. Tes Antibodi

Tes Antibodi merupakan salah satu tes awal HIV untuk mengetahui keberadaan zat asing atau virus di dalam tubuh. Antibodi atau protein ini bisa diperoleh dari dalam darah, urine, dan air liur, biasanya dokter akan mengambil sedikit darah sebagai sampel. 

2.  Tes Antibodi – Antigen (Ab-Ag)

Keberadaan virus di dalam tubuh biasanya dapat dideteksi jika virus telah lama berada di dalam tubuh atau beberapa minggu hingga antibodinya terbentuk. Tes Antibodi - Antigen adalah tes untuk mendeteksi antibodi HIV1- atau HIV-2. Tes Ab-Ag menggunakan proses reaksi yang dikenal dengan chemiluminescence. 

3.  Tes Serologi

Tes serologi adalah salah satu tes HIV yang terdiri dari tes cepat, tes elisa, dan tes western blot. Tes cepat serologi hanya membutuhkan waktu 20 menit saja. Tes serologi dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV-1 dan HIV-2 dan dapat dilakukan oleh tim medis yang telah terlatih.

Gejala awal HIV pada umumnya relatif ringan sehingga jarang disadari oleh penderitanya. Gejala awal HIV mirip dengan beberapa gejala virus lainnya seperti flu sehingga untuk memastikannya diperlukan tes HIV seperti tes antibodi, tes Ab-Ag, dan tes serologi.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Apakah Benar Obat HIV Benar Ada? Temukan Jawabannya di Sini