Mari Kenali Lebih Jauh Mengenai Baby Blues yang Tidak Boleh dianggap Sepele

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Mar 2022

Bagikan

baby blues

Pernahkah Anda mendengar istilah baby blues? Atau adakah orang terdekat Anda yang pernah mengalaminya? Sebenarnya apa yang dimaksud dengan baby blues dan mengapa kondisi ini sebaiknya tidak dianggap sepele? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu baby blues

Pada umumnya, kehadiran sang buah hati menjadi suatu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh seorang ibu. Meskipun begitu, tak jarang ada kondisi di mana seorang ibu justru akan merasa sedih, cemas, dan depresi seusai melahirkan, alih-alih merasa senang dan gembira. Kondisi inilah yang bisa dipahami sebagai baby blues syndrome atau kerap disebut sebagai baby blues.

Kondisi ini pada umumnya dialami oleh sekitar 80% dari ibu baru. Itu berarti, sebagian besar kasus baby blues terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Meskipun banyak yang kerap menyamakan, perlu diketahui bahwa kondisi ini sejatinya sangat umum terjadi dan merupakan kondisi yang lebih ringan jika dibandingkan dengan postpartum depression.

Baby blues berbeda dengan postpartum depression 

Sebelumnya telah disinggung bahwa baby blues kerap disamakan dengan postpartum depression. Padahal, keduanya merupakan dua kondisi yang berbeda, di mana perbedaan utamanya terletak pada gejala masing-masing. Walaupun memiliki kemiripan, namun gejala baby blues sejatinya tergolong lebih ringan dibandingkan postpartum depression.

Walaupun tergolong lebih ringan, sebaiknya Anda tidak mengabaikan gejala dari baby blues ini. Lantas apa saja gejala-gejalanya yang perlu diwaspadai tersebut?

Gejala baby blues

Mereka yang mengalami baby blues akan mengalami beberapa gejala seperti mudah tersinggung, mudah marah, cenderung tidak sabaran, hingga mudah khawatir, dan cemas akan kesehatan bayi. Padahal apa yang dikhawatirkan mengenai sang bayi belum tentu terjadi. Bisa saja sang bayi berada dalam kondisi yang sehat dan prima, namun sang ibu merasa tidak demikian.

Tidak berhenti sampai di situ saja, seorang ibu yang mengalami baby blues juga akan merasakan gejala fisik seperti terus merasa lelah dan letih, hingga kesulitan untuk dapat tidur dengan tenang dan nyenyak. 

Untuk mempermudah pemahaman, berikut ini uraian singkat gejala baby blues pada ibu baru yang perlu diwaspadai:

  • Ibu mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem dan cepat

  • Ibu selalu merasa cemas

  • Ibu kerap merasa kewalahan saat mengurus bayi

  • Ibu terlihat lebih murung, sedih, dan lebih banyak menangis

  • Ibu selalu merasa kesulitan tidur (Insomnia)

  • Ibu cenderung tidak sabaran dan mudah marah

  • Ibu selalu merasa gelisah dan kesulitan berkonsentrasi

  • Ibu mengalami penurunan nafsu makan yang cukup drastis

Penyebab baby blues

Mengingat kondisinya yang tidak mudah untuk dijalani, penting bagi Anda untuk mengetahui apa penyebab baby blues. Dengan begitu, mungkin Anda lebih mampu mengantisipasi keadaan tersebut nantinya. 

Sayangnya, memang hingga kini penyebab baby blues masih belum dapat diketahui dengan pasti. Dalam artian, ada begitu banyak kondisi yang dapat memicu seorang ibu alami baby blues pada saat-saat setelah kelahiran. Diketahui, penyebab yang dapat memicu baby blues ini berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi selama minggu awal persalinan.

Di sini, tubuh sang ibu mengalami begitu banyak perubahan fisik yang terjadi secara mendadak dan tiba-tiba. Saat itulah, sering kali perubahan emosi juga turut berpengaruh karena seorang ibu akan merasa tertekan dengan tanggung jawabnya sebagai orang tua baru. 

 

Apakah baby blues bisa membaik?

Tentu saja kondisi ini bisa pulih seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan, jika Anda mendapat dukungan yang cukup untuk pulih dari kondisi ini, maka proses penyembuhan akan berlangsung dengan cepat dalam hitungan hari bahkan beberapa jam saja. Hal ini berbeda dengan postpartum depression yang dapat berlangsung cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan lamanya.

Untuk itulah, keberadaan support system baik keluarga, teman, hingga suami, menjadi suatu hal yang penting dalam menghadapi kondisi ini. Selain itu, Anda juga dapat mengupayakan proses mengatasi baby blues dengan cara:

  • Konsumsi makanan sehat dan bergizi

  • Hindari alkohol 

  • Mengikuti terapi dan konseling

  • Meluangkan waktu untuk rehat sejenak

  • Istirahat dengan cukup

Nah demikianlah penjelasan yang perlu Anda ketahui mengenai baby blues dan segala hal yang melingkupinya. Agar dapat menghindarinya, Anda bisa mengupayakan tindakan pencegahan dengan cara menceritakan kegelisahan dan kekhawatiran Anda, mencoba untuk melepas stres dengan hal positif, menyempatkan olahraga, dan lain sebagainya.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Ciri-Ciri Bayi Autis

 

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang
Tag :
Referensi

Bradley, Sarah. 2020. What Are the Baby Blues and How Long Do They Last?. https://www.healthline.com/health/baby-blues

Murkoff, Heidi. 2021. The Baby Blues. https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/baby-blues

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Kehamilan & Menyusui

Mulai dari IDR 300.000

Pesan Sekarang