Mari Cari Tahu Mengenai Ranitidine yang Sering digunakan untuk Asam Lambung

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Mar 2022

Bagikan

obat asam lambung

Obat Ranitidine adalah salah satu obat yang sering digunakan saat seseorang sedang mengalami asam lambung. Penyakit ini mungkin sudah tidak asing lagi untuk Anda dan orang-orang lainnya. Benar saja, hal ini karena asam lambung adalah salah satu penyakit umum yang sering diderita oleh siapa pun, baik perempuan maupun laki-laki, kaya maupun miskin, dan bentuk-bentuk diferensiasi lainnya. Asam lambung juga menjadi salah satu penyakit yang sering dialami oleh anak-anak rantau. Anak-anak rantau biasanya tinggal di kos dan hidup sendiri, karena itulah mereka jadi sering makan tidak teratur yang menjadi salah satu penyebab terjadinya asam lambung.

Apa Itu Ranitidine yang Sering digunakan?

Mengetahui apa sebenarnya obat Ranitidine bisa menjadi langkah awal untuk Anda yang ingin mengetahui tentang obat tersebut lebih dalam. Obat yang sering digunakan untuk asam lambung ini termasuk dalam kelompok obat histamin-2. Cara kerjanya dengan mengurangi tingkat atau jumlah asam yang diproduksi oleh perut saat sedang mengalami asam lambung. Selain itu, obat ini telah digunakan untuk mengobati dan mencegah borok atau luka bernanah di lambung dan juga usus. 

Sebagai sedikit informasi, obat ini telah ditarik dari pasar Amerika Serikat karena diyakini dapat meningkatkan risiko gejala pneumonia termasuk demam, batuk berdahak, sesak napas, dan nyeri dada. Di Inggris dan beberapa negara pun obat Ranitidine sudah tidak tersedia lagi karena dianggap mungkin mengandung sejumlah kecil zat yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker pada tubuh hewan dan masih belum diketahui ketersediaannya di masa yang akan datang.

Dosis Ranitidine

Walaupun akan dibahas tentang aturan dosis pada umumnya untuk penggunaan Ranitidine ini, ada baiknya untuk mengutamakan konsultasi dan anjuran dokter Anda. Karena biasanya dokter sudah mengetahui apa yang mungkin Anda perlukan dan langkah apa yang lebih baik. Bisa saja, dokter justru menganjurkan Anda untuk tidak mengonsumsi obat tersebut. Namun, sebagai bahan pertimbangan dan pengetahuan, ini anjuran umum dosis yang bisa digunakan. Pada asam lambung atau bahkan GERD, biasanya dosis yang dianjurkan adalah 150 mg untuk 2 kali minum per hari. Namun, sekali lagi, lebih baik berkonsultasi dengan dokter Anda terlebih dahulu. Berikut beberapa poin penjelasan yang berkaitan tentang dosis Ranitidine.

  1. Hal yang harus dihindari

Anda harus meminum Ranitidine sesuai dengan resep dan aturan pakainya, jangan berhenti minum walaupun Anda sudah merasa membaik padahal obat yang diresepkan belum habis. Oleh karena itu, Anda perlu membicarakan dan berkonsultasi dengan dokter untuk meminta resep obat yang berbeda atau pun saran terbaik untuk mengobati kondisi yang mungkin Anda alami. Bisa saja, dokter mengizinkan Anda untuk berhenti mengonsumsi setelah berbagai pertimbangan darinya.

  1. Saat melewatkan satu dosis

Mungkin Anda sedang bekerja, sibuk, atau justru bersantai sampai melupakan jadwal minum obat. Terkadang, saat sedang fokus terhadap satu hal, kita bisa melupakan hal lainnya seperti meminum obat dan kewajiban lainnya. Tidak perlu panik, Anda hanya perlu meminum obat sesegera mungkin setelah mengingatnya. Akan tetapi, jika Anda baru mengingatnya saat jadwal atau waktu minum dosis berikutnya, maka Anda hanya perlu melewati satu dosis sebelumnya. Jangan mencoba untuk berinisiatif untuk minum dua dosis sekaligus, karena hal ini bisa saja berpengaruh buruk untuk tubuh Anda.

  1. Hal yang terjadi saat overdosis

Gejala dan tanda yang mungkin terjadi saat mengalami overdosis Ranitidine adalah kemungkinan akan merasa lemas dan sulit dalam koordinasi tubuh, merasa pusing, atau bahkan pingsan. Saat merasakan hal-hal tersebut, segeralah untuk mencari bantuan medis darurat atau hubungi rumah sakit terdekat. Hal ini karena para tenaga medis sudah mengetahui dan berpengalaman untuk menangani dan mengobati pasien overdosis karena obat tertentu, sehingga tidak ada hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi.

Itulah penjelasan singkat mengenai obat Ranitidine yang biasanya digunakan untuk asam lambung. Selain untuk penyakit tersebut, obat tersebut juga sering digunakan untuk mengobati ulkus duodenum, GERD, maag, dan penyakit lainnya yang berkaitan dengan asam lambung. Setelah mengetahui tentang hal ini, bukan berarti Anda bisa dengan bebas mengonsumsinya. Anda tetap butuh berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya agar Anda bisa mendapatkan pengobatan yang paling efektif.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Apa Kegunaan Neuralgin? Cari Tahu Hanya di Sini

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Penyakit Dalam

Mulai dari IDR 110.000

Pesan Sekarang
Referensi

University of Illinois. 2018. Ranitidine, Oral Tablet. https://www.healthline.com/health/drugs/ranitidine-oral-tablet.

Sinha, S. 2021. Ranitidine. https://www.drugs.com/ranitidine.html.

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Spesialis Penyakit Dalam

Mulai dari IDR 110.000

Pesan Sekarang