Makan Enak, Jangan Lupa Periksa Kolesterol

Ditinjau oleh dr. Yonathan Heru Suhalim • 16 Dec 2019

Bagikan

Akhir tahun, saatnya liburan dan pesta makanan sedap merayakan tahun baru. Ada banyak makanan enak disajikan dalam perayaan tahun baru yang sungguh mengugah selera.

Hati-hati! Jangan terlena mengkonsumsi sajian tinggi kolesterol.

Berbagai restoran menawarkan promo spesial tahun baru. Demikian pula laboratorium dan rumah sakit. Ada beragam penawaran paket promo check-up menjelang akhir tahun. Makan enak bikin kolesterol tinggi. Lakukanlah pemeriksaan kolesterol secara rutin terutama bila anda memiliki resiko tinggi.

Jadi sebaiknya periksa kolesterol darah yang mana? Ada beberapa macam pemeriksaan kolesterol, apa sih bedanya?

1.     LDL (low-density lipoproteins)

LDL merupakan suatu protein yang mengangkut banyak kolesterol. Bila jumlahnya berlebihan maka kolesterol ini dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan akhirnya membentuk suatu sumbatan yang menghambat aliran darah. Oleh karena itu, LDL sering disebut sebagai “kolesterol jahat” yang dikaitkan dengan penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.

 

2.     HDL (high-density lipoproteins)

HDL merupakan suatu protein yang mengangkut sedikit kolesterol. HDL berperan dalam mengangkut kembali kolesterol-kolesterol yang berlebihan dalam darah. Itulah sebabnya HDL disebut sebagai “kolesterol baik”. Kadar normal HDL adalah lebih dari 40mg/dL pada pria dan lebih dari 50mg/dL pada wanita.

 

3.     Trigliserida

Trigliserida adalah lemak pada tubuh yang digunakan sebagai cadangan energi. Kadar trigliserida yang tinggi juga sering dikaitkan dengan resiko terjadinya penyakit jantung koroner. Kadar trigliserida normal adalah kurang dari 150mg/dL.

 

4.     Kolesterol Total

Kolesterol total adalah jumlah dari kadar kolesterol HDL, LDL dan trigliserida. Kadar kolesterol total yang disarankan adalah kurang dari 200mg/dL.

 

5.     Apo B (Apolipoprotein B)

Kolesterol dalam darah selain LDL terdapat juga jenis kolesterol lainnya. Kolesterol adalah lemak yang diangkut oleh protein termasuk didalamnya terdapat protein Apo B. Pemeriksaan Apo B dapat memberi informasi jumlah kolesterol tidak hanya LDL namun juga jumlah kolestrol yang tidak baik lainnya terutama small LDL (kolestrol yang lebih kecil dan padat) yang tidak bisa diperiksa secara langsung. Hal ini menjadikan pemeriksaan Apo B dianggap mampu memprediksi resiko penyakit jantung dan pembuluh darah lebih baik terutama bila disertai kadar trigliserida yang tinggi. Pemeriksaan ini harganya tergolong mahal dibandingkan pemeriksaan lainnya sehingga tidak rutin diperiksa.

 

6.     Apo A-I (Apolipoprotein A-I)

Apo A-I merupakan suatu protein yang ikut membentuk HDL dimana protein ini dibentuk diorgan hati dan usus. Kadar Apo A-I yang rendah menunjukkan tingginya resiko terjadinya penyakit jantung pembuluh darah terutama bila disertai peningkatan kadar Apo B. Akan tetapi, kadar Apo A-I dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penyakit pada organ hati dan ginjal.

Pemeriksaan kolesterol rutin yang disarankan adalah kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan Trigliserida. Pemeriksaan lainnya tidak dianjurkan diperiksa secara rutin dan diperiksa sesuai kebutuhan saja.

Mengapa periksa kolesterol?

Kolesterol memiliki banyak kegunaan bagi tubuh. Akan tetapi, kadar kolesterol darah yang tidak normal dapat membahayakan kesehatan. Jumlah kolesterol yang berlebihan beresiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kadar kolesterol darah yang normal dapat dipertahankan dengan melakukan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi banyak makanan berserat, mengurangi konsumsi makanan yang berminyak dan berlemak, melakukan aktifitas fisik dan olahraga serta menghindari rokok.

Kadar kolesterol yang terlalu tinggi membutuhkan bantuan obat-obatan untuk menstabilkan kembali kadar kolesterol darah. Konsultasikanlah kepada dokter untuk pemilihan obat kolesterol yang sesuai.

 

Suka artikel ini? Bantu aido health untuk melayani Anda lebih baik di sini

Ikut survey-nya dan dapatkan bonus Voucher Rp. 500,000 untuk 2 partisipan yang beruntung*

 

Referensi:

www. Promkes.kemkes.go.id, diakses tanggal 14 Oktober 2019

PERKI, Panduan Tata Laksana Dislipidemia, 2017

Feingold. K. R, Grunfeld. C, Endotext, 2018

Elhomsy, G, Medscape, 2019

 

*Syarat & ketentuan berlaku

Bagikan artikel ini