Kesehatan Mental
Banyak orang yang beranggapan bahwa orang dengan kepribadian introvert tidak suka
bersosialisasi dan pemalu. Karena hal itu, banyak orang juga yang berpikir bahwa orang-orang
ekstrovert lebih ramah dan bahagia daripada orang-orang introvert. Namun, apakah anggapan
tersebut benar?
Sebelum mengupas mitos dan fakta seputar kepribadian introvert dan ekstrovert, kita perlu
mengenali apa yang dimaksud dengan dua kepribadian tersebut.
Apa itu introvert dan ekstrovert?
Dilansir dari Healthline, introversi dan ekstroversi merupakan ciri kepribadian yang sering
dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan di sekitar kita. Kedua hal ini merujuk ke cara manusia
mendapatkan energi mereka. Orang-orang ekstrovert akan lebih berenergi saat bersosialisasi
dengan banyak orang, berinteraksi dengan banyak teman. Sementara itu, orang introvert
mendapatkan energi dari menghabiskan waktu sendirian atau bersama kelompok teman yang
lebih kecil.
Hal yang perlu digaris bawahi adalah: introvert dan ekstrovert bukan ditentukan berdasarkan
bagaimana seseorang berperilaku, melainkan berdasarkan situasi yang mereka lebih sukai dan
berenergi. Yuk, simak mitos-mitos yang sering beredar di bawah ini!
Mitos Introvert Ekstrovert
1. Hanya orang ekstrovert yang suka bersosialisasi
Berkaca dari penjelasan di atas, hal yang membedakan introvert dan ekstrovert adalah
jumlah orangnya, bukan sosialisasinya. Terkadang, orang introvert dicap sebagai orang
yang antisosial (ansos). Padahal, orang introvert juga senang membina hubungan dan
bersosialisasi dengan orang lain, tetapi ada batasan tertentu mengenai jumlah orang
yang mereka nyaman untuk berinteraksi.
Di sisi lain, ekstrovert sering dikaitkan sebagai pusat perhatian atau social butterfly.
Walaupun memang ada kaitannya, hal ini tidak selalu terjadi. Ada juga beberapa orang
dengan kepribadian ekstrovert yang tidak suka mendapat sorotan.
2. Orang introvert pendiam
Mungkin orang introvert akan terkesan pendiam apabila mereka berada di lingkungan
yang bukan menjadi elemen mereka atau di luar batasan toleransi mereka. Apabila
orang introvert sudah merasa nyaman di lingkungan tersebut, mereka tidak akan lagi
memiliki kesan pemalu atau pendiam!
3. Orang-orang introvert tidak mau mengambil risiko
Poin ini benar-benar mitos belaka karena tidak ada kaitan antara introversi dengan
keberanian dalam mengambil risiko. Daripada tidak mengajak orang-orang introvert saat
ada kesempatan yang cukup berisiko, kasih mereka kesempatan untuk
mengekspresikan diri dan membiarkan mereka memilih untuk ambil kesempatan
tersebut ataupun tidak.
4. Orang-orang ekstrovert cenderung lebih bahagia
Secara logis, menjadi orang yang ekstrovert ataupun introvert adalah cara bagi semua
orang untuk hidup dengan lebih bahagia. Satu-satunya hal yang membuat sedih adalah
dengan berlaku di luar jati diri kita; menjadi seseorang yang berlawanan dari sifat kita
sebenarnya.
Oleh karena itu, kita perlu mengenali diri kita sendiri dan menerima situasi yang tepat
untuk kita. Jangan memaksakan diri untuk berada di tengah lingkungan yang lebih kecil
atau lebih besar dari yang kita inginkan. Dengan begitu, semua—baik introvert maupun
ekstrovert—akan berbahagia.
5. Orang-orang ekstrovert lebih percaya diri
Rasa percaya diri dapat dimiliki oleh seseorang ketika ia sudah mengetahui lingkungan
seperti apa yang terbaik untuk dirinya. Hal ini tidak berkaitan dengan jumlah teman yang
lebih banyak atau menjadi pribadi yang sosial terus menerus. Maka dari itu, menjadi
introvert atau ekstrovert tidak memiliki dampak pada kepercayaan diri seseorang,
asalkan mereka melakukan hal yang membuat mereka senang dan nyaman.
Dari ke lima mitos dan penjelasannya di atas, semoga kita lebih paham mengenai introvert dan
ekstrovert, ya! Semua orang memiliki porsinya. Pada umumnya, orang-orang tidak akan berada
di salah satu ekstrem tertentu, tetapi didominasi oleh salah satu.
Referensi
Fielding S. 7 myths about introverts and extroverts that need to go [Internet]. US: Healthline;
2019 Oct [cited 2021 Feb]. Available from: healthline.com/health/mental-health/myths-about-
introverts-and-extroverts
Anda mungkin juga tertarik