Kupas Mitos Seputar Orang Introvert

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 19 Apr 2021

Bagikan

Banyak orang yang beranggapan bahwa orang dengan kepribadian introvert tidak suka

bersosialisasi dan pemalu. Karena hal itu, banyak orang juga yang berpikir bahwa orang-orang

ekstrovert lebih ramah dan bahagia daripada orang-orang introvert. Namun, apakah anggapan

tersebut benar?

Sebelum mengupas mitos dan fakta seputar kepribadian introvert dan ekstrovert, kita perlu

mengenali apa yang dimaksud dengan dua kepribadian tersebut.

Apa itu introvert dan ekstrovert?

Dilansir dari Healthline, introversi dan ekstroversi merupakan ciri kepribadian yang sering

dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan di sekitar kita. Kedua hal ini merujuk ke cara manusia

mendapatkan energi mereka. Orang-orang ekstrovert akan lebih berenergi saat bersosialisasi


dengan banyak orang, berinteraksi dengan banyak teman. Sementara itu, orang introvert

mendapatkan energi dari menghabiskan waktu sendirian atau bersama kelompok teman yang

lebih kecil.

Hal yang perlu digaris bawahi adalah: introvert dan ekstrovert bukan ditentukan berdasarkan

bagaimana seseorang berperilaku, melainkan berdasarkan situasi yang mereka lebih sukai dan

berenergi. Yuk, simak mitos-mitos yang sering beredar di bawah ini!

Mitos Introvert Ekstrovert

1. Hanya orang ekstrovert yang suka bersosialisasi

Berkaca dari penjelasan di atas, hal yang membedakan introvert dan ekstrovert adalah

jumlah orangnya, bukan sosialisasinya. Terkadang, orang introvert dicap sebagai orang

yang antisosial (ansos). Padahal, orang introvert juga senang membina hubungan dan

bersosialisasi dengan orang lain, tetapi ada batasan tertentu mengenai jumlah orang

yang mereka nyaman untuk berinteraksi.

Di sisi lain, ekstrovert sering dikaitkan sebagai pusat perhatian atau social butterfly.

Walaupun memang ada kaitannya, hal ini tidak selalu terjadi. Ada juga beberapa orang

dengan kepribadian ekstrovert yang tidak suka mendapat sorotan.

2. Orang introvert pendiam

Mungkin orang introvert akan terkesan pendiam apabila mereka berada di lingkungan

yang bukan menjadi elemen mereka atau di luar batasan toleransi mereka. Apabila

orang introvert sudah merasa nyaman di lingkungan tersebut, mereka tidak akan lagi

memiliki kesan pemalu atau pendiam!

3. Orang-orang introvert tidak mau mengambil risiko

Poin ini benar-benar mitos belaka karena tidak ada kaitan antara introversi dengan

keberanian dalam mengambil risiko. Daripada tidak mengajak orang-orang introvert saat

ada kesempatan yang cukup berisiko, kasih mereka kesempatan untuk

mengekspresikan diri dan membiarkan mereka memilih untuk ambil kesempatan

tersebut ataupun tidak.

4. Orang-orang ekstrovert cenderung lebih bahagia

Secara logis, menjadi orang yang ekstrovert ataupun introvert adalah cara bagi semua

orang untuk hidup dengan lebih bahagia. Satu-satunya hal yang membuat sedih adalah

dengan berlaku di luar jati diri kita; menjadi seseorang yang berlawanan dari sifat kita

sebenarnya.

Oleh karena itu, kita perlu mengenali diri kita sendiri dan menerima situasi yang tepat

untuk kita. Jangan memaksakan diri untuk berada di tengah lingkungan yang lebih kecil

atau lebih besar dari yang kita inginkan. Dengan begitu, semua—baik introvert maupun

ekstrovert—akan berbahagia.

5. Orang-orang ekstrovert lebih percaya diri

Rasa percaya diri dapat dimiliki oleh seseorang ketika ia sudah mengetahui lingkungan

seperti apa yang terbaik untuk dirinya. Hal ini tidak berkaitan dengan jumlah teman yang

lebih banyak atau menjadi pribadi yang sosial terus menerus. Maka dari itu, menjadi

introvert atau ekstrovert tidak memiliki dampak pada kepercayaan diri seseorang,

asalkan mereka melakukan hal yang membuat mereka senang dan nyaman.

Dari ke lima mitos dan penjelasannya di atas, semoga kita lebih paham mengenai introvert dan

ekstrovert, ya! Semua orang memiliki porsinya. Pada umumnya, orang-orang tidak akan berada

di salah satu ekstrem tertentu, tetapi didominasi oleh salah satu.


Referensi

Fielding S. 7 myths about introverts and extroverts that need to go [Internet]. US: Healthline;

2019 Oct [cited 2021 Feb]. Available from: healthline.com/health/mental-health/myths-about-

introverts-and-extroverts

Bagikan artikel ini