“Biarlah makanan menjadi obatmu, dan obat menjadi makananmu.” Itulah kata-kata terkenal dari tabib yunani kuno Hippocrates, yang sering disebut bapak pengobatan barat. Ia biasa meresepkan bawang putih untuk mengobati berbagai kondisi medis.
Ilmu pengetahuan modern baru-baru ini telah mengkonfirmasi banyak dari efek kesehatan yang bermanfaat dari bawang putih. Berikut 5 manfaat bawang putih untuk kesehatan yang didukung oleh penelitian manusia.
1. Bawang putih mengandung senyawa dengan sifat obat yang ampuh
Bawang putih adalah tanaman dalam keluarga allium (bawang merah). Ini terkait erat dengan bawang merah, bawang bombay, dan daun bawang. Bawang putih tumbuh di banyak belahan dunia dan merupakan bahan yang populer dalam masakan karena baunya yang kuat dan rasanya yang enak. Namun, sepanjang sejarah kuno, penggunaan utama bawang putih adalah untuk kesehatan dan khasiat obatnya.
Penggunaannya didokumentasikan dengan baik oleh banyak peradaban besar, termasuk mesir, babilonia, yunani, romawi dan cina. Para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa sebagian besar manfaat kesehatannya disebabkan oleh senyawa belerang yang terbentuk saat bawang putih dipotong, dihancurkan, atau dikunyah. Mungkin yang paling terkenal adalah allicin. Namun, allicin adalah senyawa tidak stabil yang hanya ada sebentar dalam bawang putih segar setelah dipotong atau dihancurkan.
Senyawa lain yang mungkin berperan dalam manfaat kesehatan bawang putih termasuk diallyl disulfide dan s-allyl cysteine . Senyawa belerang dari bawang putih masuk ke tubuh dari saluran pencernaan dan menyebar ke seluruh tubuh, di mana ia memberikan efek biologis yang kuat.
2. Bawang putih sangat bergizi tapi kalori sangat sedikit
Bawang putih sangat bergizi. Satu siung (3 gram) bawang putih mentah mengandung:
Mangan: 2% dari nilai harian
Vitamin b6: 2% dari nilai harian
Vitamin c: 1% dari nilai harian
Selenium: 1% dari nilai harian
Serat: 0,06 gram
Jumlah kalsium, tembaga, kalium, fosfor, besi dan vitamin b1 yang layak
Bawang putih mengandung 4,5 kalori, 0,2 gram protein dan 1 gram karbohidrat. Bawang putih juga mengandung sejumlah kecil nutrisi lainnya. Faktanya, bawang putih berisi hampir semua yang kamu butuhkan.
3. Senyawa aktif dalam bawang putih dapat menurunkan tekanan darah
Penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke adalah pembunuh terbesar di dunia. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu pemicu terpenting penyakit ini. Penelitian pada manusia telah menemukan suplemen bawang putih memiliki dampak signifikan pada penurunan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi.
Dalam sebuah penelitian, 600-1.500 mg ekstrak bawang putih yang sudah tua sama efektifnya dengan obat atenolol dalam menurunkan tekanan darah selama periode 24 minggu. Dosis suplemen harus cukup tinggi untuk mendapatkan efek yang diinginkan. Jumlah yang dibutuhkan setara dengan sekitar empat siung bawang putih per hari.
4. Bawang putih menurunkan kadar kolesterol yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung
Bawang putih dapat menurunkan kolesterol total dan LDL. Bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, suplemen bawang putih tampaknya mengurangi kolesterol total dan/atau LDL sekitar 10–15%. Melihat kolesterol LDL ("buruk") dan HDL ("baik") secara khusus, bawang putih tampaknya menurunkan LDL tetapi tidak memiliki efek yang signifikan pada HDL.
5. Bawang putih mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah penyakit alzheimer dan demensia
Kerusakan oksidatif dari radikal bebas berkontribusi pada proses penuaan. Bawang putih mengandung antioksidan yang mendukung mekanisme perlindungan tubuh terhadap kerusakan oksidatif. Suplemen bawang putih dosis tinggi telah terbukti meningkatkan enzim antioksidan pada manusia, serta secara signifikan mengurangi stres oksidatif pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Efek gabungan pada pengurangan kolesterol dan tekanan darah, serta sifat antioksidan, dapat mengurangi risiko penyakit otak umum seperti penyakit alzheimer dan demensia.
Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.
Referensi:
1. Bayan L, Koulivand PH, Gorji A. Garlic: a review of potential therapeutic effects. Avicenna J Phytomedicine. 2014;4(1):1–14.
2. 11 Proven Health Benefits of Garlic [Internet]. Healthline. 2018 [cited 2021 Feb 1]. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-health-benefits-of-garlic
Anda mungkin juga tertarik