Infeksi saluran cerna merupakan salah satu penyakit yang pernah dialami oleh hampir semua orang. Penyebab infeksi ini biasanya sangat erat dengan kebiasaan makan dan kebersihan tangan. Terdapat banyak bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran cerna. Infeksi saluran cerna tidak dapat diremehkan.
Salah satu gejala tersering yang menandakan adanya infeksi saluran cerna adalah diare. Data CDC menunjukkan, diare menyebabkan 1 dari 9 anak meninggal dunia, lebih banyak daripada akibat AIDS atau malaria. Gejala yang biasanya dirasakan adalah lemas, mual, muntah, demam, hilang nafsu makan, pegal-pegal, dehidrasi, sakit kepala, terdapat lendir atau darah pada feses, dan penurunan berat badan.
Berikut ini penyebab-penyebab infeksi saluran pencernaan yang paling sering ditemui:
Bakteri
Bakteri yang paling sering menyerang saluran cerna adalah e. Coli. Sebenarnya, bakteri ini merupakan flora normal usus, atau memang normal jika keberadaannya di usus manusia atau hewan.
Namun, beberapa strain bakteri, seperti e. Coli O157:H7 dapat mensekresi racun yang dapat menyebabkan sakit perut, mual, bahkan hingga diare berdarah. E coli ini paling sering didapatkan melalui minuman atau makanan yang terkontaminasi bakteri.
Bakteri lain yang sering menyebabkan infeksi saluran cerna adalah salmonella. Infeksi salmonella dapat terjadi karena memakan makanan mentah atau tidak matang. Makanan yang paling sering dimasak setengah matang adalah daging sapi, telur, atau daging-dagingan lainnya.
Oleh sebab itu, penting untuk memasak makanan hingga matang. Pemasakan yang baik dapat membunuh semua kuman yang terdapat dalam makanan. Namun, jika ingin dimasak setengah matang,sebaiknya pastikan bahwa bahan tersebut merupakan produk unggul dan disimpan dalam keadaan baik hingga tidak ada bakteri yang mengkontaminasinya.
Virus
Norovirus merupakan virus penyebab infeksi saluran cerna tersering di dunia. Virus ini menyebar terutama melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Namun, dapat juga menyebar melalui kontak dari orang ke orang.
Virus lain yang paling sering menyerang sistem pencernaan juga adalah rotavirus. Rotavirus terutama sering menyebabkan infeksi pada anak-anak. Anak-anak biasanya terkontaminasi virus ini karena menyentuh barang-barang yang kotor. Namun, kabar baiknya, vaksin rotavirus sudah ada dan tersebar di seluruh belahan dunia.
Parasit
Giardiasis adalah parasit yang tersebar di banyak tempat di seluruh dunia. Parasit ini mudah tersebar melalui kontak antar manusia dan air yang terkontaminasi. Parasit ini resisten terhadap klorin dan dapat menyebar juga di kolam renang umum. Infeksi juga dapat terjadi melalui minum air yang terkontaminasi dan mandi di danau maupun sungai yang terkontaminasi.
Cryptosporidiosis adalah parasit yang menyebabkan infeksi saluran cerna melalui penularan air terbanyak di US. Penyakit yang ditimbulkan disebut cryptosporidiosis. Parasit ini memiliki cangkang luar yang berguna untuk bertahan hidup di luar, dna dapat toleran terhadap desinfeksi chlorine.
Infeksi saluran cerna disebabkan oleh berbagai patogen, seperti bakteri, virus, dan parasit. Kebersihan makanan, peralatan makan, dan tangan sangat berperan dalam terjadinya infeksi saluran cerna. Cara mencegah yang paling mudah adalah dengan mencuci tangan hingga bersih sebelum mulai mengolah makanan dan sebelum makan.
Dalam kasus tertentu, infeksi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan hari. Namun, jangan sampai meremehkan kasus ini, terutama pada anak-anak. Jika anak memiliki gejala demam tinggi, perut kembung dan terasa tidak enak, mual, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Cukup sekian informasi dari tim Aido, semoga bermanfaat. Simak juga artikel kesehatan lainnya hanya di Aido.
Referensi:
https://www.healthline.com/health/gastrointestinal-infection#takeaway
Anda mungkin juga tertarik