Tips Kesehatan
Pernahkan Anda mendengar obat ketoconazole? Ketoconazole merupakan obat antijamur. Ketoconazole termasuk dalam golongan azol, yang mana memiliki fungsi untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi jamur. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur yang ada.
Terdapat beberapa jenis panu, kandidiasis, ketombe, kutu air, sampai infeksi jamur sistemik misalnya histoplasmosis bisa diatasi menggunakan obat ketoconazole. Beberapa nama dagang obat ini adalah konazol, dandruffin, profungal, dan ketoconazole.
Ketoconazole merupakan golongan anti jamur, yang mana termasuk dalam kategori obat resep dan bebas. Obat ini baik dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak yang berusia lebih dari 2 tahun serta orang dewasa.
Obat anti jamur ini memiliki beberapa bentuk untuk bisa digunakan. Mengapa memiliki bentuk yang berbeda? Ini karena pemakaian ketoconazole sangatlah luas. Mulai dari tablet sampai sampo, simak penjelasannya di bawah ini:
Ketoconazole dengan bentuk tablet biasa digunakan untuk mengatasi infeksi jamur sistemik, atau infeksi yang terjadi di organ tubuh. Anda dapat mengonsumsinya dengan resep atau dosis yang diberikan oleh dokter. Namun, biasanya dikonsumsi sekali dalam sehari, guna menghindari timbulnya rasa tak nyaman di perut, maka sebaiknya Anda mengonsumsinya setelah makan.
Untuk menjaga kadar obat dalam tubuh, maka aturlah jadwal konsumsi obat anti jamur tablet ini dengan waktu yang sama. Hal ini sangat penting agar efektivitas meningkat. Jika ingin mengonsumsi antasida, maka disarankan Anda memberi jeda 1 jam sesudah mengonsumsi ketoconazole atau 2 jam sebelumnya. Hal ini untuk menghindari terjadinya gangguan penyerapan obat.
Obat antijamur ketoconazole dengan bentuk krim, hanya dapat Anda gunakan pada bagian luar saja yakni kulit. Hindari menggunakan obat ini di area hidung, mata, kulit yang sedang luka, atau mulut. Ada hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan ketoconazole krim, yakni kulit yang terlebih dahulu dibersihkan dan dikeringkan.
Anda dapat mengoleskan krim ini di kulit yang mengalami infeksi, serta di area sekitarnya. Gunakan krim secukupnya, dan jangan lupa untuk mencuci tangan sesudah menggunakannya. Jangan tutup atau membalut area yang terinfeksi tersebut, apabila tidak disarankan oleh dokter.
Ketoconazole dalam bentuk sampo, yang mana berfungsi untuk mengatasi ketombe pada kulit kepala. Anda dapat menggunakannya seperti sampo biasanya, yakni dengan busakan dan ratakan sampo di seluruh bagian rambut dan juga kulit kepala. Setelah itu, tunggu selama lima menit jika sudah lalu bilas. Segera bilas dengan air bersih jika sampo tidak sengaja terkena mata.
Baca Juga: Kutu Rambut, Permasalahan Sejuta Anak
Untuk penggunaan ketoconazole sebagai obat luar, bisa memberikan efek samping. Efek samping yang bisa ditimbulkan seperti kemerahan, tersengat, pembengkakan, juga iritasi. Sedangkan obat telan atau yang berbentuk tablet bisa mengakibatkan muntah dan mual.
Walaupun jarang terjadi, obat anti jamur ini bisa memunculkan efek samping yang serius, seperti gangguan penglihatan, perubahan perasaan atau mental, sakit kepala, gangguan fungsi kelenjar adrenal, serta produksi testosteron yang berkurang.
Efek samping dimana berkurangnya testosteron dapat menyebabkan adanya gangguan fungsi seksual, terutama jika ketoconazole digunakan dalam dosis tinggi. Obat ini juga bisa mengakibatkan gangguan hati, maka dari itu sebaiknya Anda menghindari konsumsi alkohol dalam periode konsumsi obat anti jamur satu ini.
Sebelum Anda menggunakan obat anti jamur ini, maka informasikan kepada dokter tentang kondisi kesehatan Anda. Misalnya seperti bagaimana riwayat alergi dan riwayat kesehatan terutama gangguan organ hati, gangguan irama jantung, kelenjar adrenal, dan turunnya produksi asam lambung.
Tak hanya itu, obat yang sedang dikonsumsi serta apakah Anda sedang hamil atau menyusui, juga menjadi hal yang perlu dokter ketahui. Sehingga penting untuk Anda memberi tahu kondisi kesehatan tersebut. Jika Anda memiliki alergi obat-obatan anti jamur golongan azol, yakni seperti flukonazol dan itrakonazol, maka sebaiknya hindari penggunaan ketoconazole.
Jika terdapat gejala berat atau juga gejala ringan yang timbul dengan terus-menerus, maka segera temui dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca Juga: Cara Mencegah Kutu Air di Musim Penghujan
Referensi:
1. WebMD
2. BPOM RI
Anda mungkin juga tertarik