Cara Mencegah Kutu Air di Musim Penghujan

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 17 Feb 2021

Bagikan

Penyebab kutu air

Kutu air atau Tinea Pedis merupakan penyakit infeksi jamur pada kaki. Kondisi ini sering ditemukan pada musim penghujan karena menyebabkan alas kaki menjadi lebih mudah lembab. Selain itu, penyakit kutu air juga dikenal sebagai athlete’s foot karena banyak ditemukan pada atlet dengan sepatunya yang basah oleh keringat. 

Kutu air disebabkan oleh infeksi jamur Trichophyton pada permukaan kaki dan sela-sela jari kaki. Jamur dapat bertumbuh dengan baik pada kaki karena kondisinya lembab oleh air hujan atau keringat. Infeksi jamur menyebabkan luka merah bersisik yang biasanya pertama kali dirasakan di sela-sela ibu jari kaki. Luka disertai rasa gatal yang paling parah dirasakan setelah melepas sepatu dan kaos kaki. 

Jamur yang menyebabkan kutu air dapat menular melalui sentuhan atau benda. Jika kamu meminjam sepatu dari orang lain yang memiliki kutu air, kamu juga dapat terinfeksi oleh jamur yang sama. Selain melalui sepatu, infeksi jamur juga dapat menular melalui lantai dan handuk. 

Mengobati kutu air

Kutu air dapat diobati dengan obat anti jamur yang dibeli di toko obat. Bentuk sediaan obat jamur dapat berupa salep, krim, atau semprotan. Jika gejala kutu air tidak membaik, kamu mungkin memerlukan memeriksakan diri ke dokter.

Dokter mungkin memberikan obat anti jamur yang diminum melalui mulut untuk lebih efektif mengobati kutu air. Selama kamu dalam pengobatan, kamu tetap dapat beraktivitas sehari-harinya dengan tetap berusaha menghindari kaki basah dan kotor. 

Cara menghindari kutu air

  • Menjaga kaki tetap bersih dan kering diperlukan untuk mengobati dan menghindari kutu air. Berikut beberapa tips agar kamu dapat terhindar dari kutu air:
  • Menjaga kaki tetap kering, terutama di sela-sela jari kaki. Lepas kaki atau sandal sesering mungkin ketika kamu di rumah, sehingga semakin banyak udara dapat menjaga kaki tetap kering. Setelah kamu mandi, jangan lupa untuk mengeringkan kakimu juga. 
  • Mengganti kaos kaki sesering mungkin. Jika kamu sering berkeringat di kaki, kamu bisa mengganti kaos kaki sebanyak 2 kali dalam satu hari. Kaos kaki yang basah dan lembab merupakan kondisi lingkungan yang baik bagi pertumbuhan jamur, sehingga harus dihindari.
  • Menggunakan sepatu yang ringan dengan ventilasi yang baik. Hindari sepatu yang terbuat dari bahan sintetis seperti karet. Gunakan sepatu dengan ventilasi yang baik agar udara dapat masuk ke dalam sepatu. 
  • Mengganti sepatu setiap pemakaian. Jangan gunakan sepatu yang sama setiap harinya. Gunakan sepatu yang berbeda dengan sepatu yang kemarin agar memberikan waktu untuk sepatu bisa kering setiap pemakaian.
  • Melindungi kaki di luar rumah. Ketika berada di luar rumah, jangan lupa untuk menggunakan alas kaki. Selain untuk terhindar dari jamur kutu air, kamu juga melindungi kakimu dari duri atau paku berbahaya. 
  • Jangan menggaruk luka kutu air. Luka pada kaki tidak boleh digaruk karena dapat terinfeksi dengan bakteri. Untuk mengurangi rasa gatal, kamu dapat memberikan salep anti jamur pada permukaan luka atau merendamkan kaki ke dalam air dingin.
  • Jangan meminjamkan sepatu kepada orang lain. Jamur penyebab kutu air dapat menular, sehingga jangan meminjamkan sepatumu atau meminjam sepatu milik orang lain. 

Kutu air dapat disembuhkan dan dicegah dengan menjaga kaki tetap bersih dan kering. Oleh sebab itu, di musim penghujan, jangan lupa untuk menjaga kebersihan kakimu setiap hari. 

Referensi:

  1. Athlete’s foot [Internet]. Mayo Clinic; 2019 Sep 4 [cited on 2021 Feb 3]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/athletes-foot/diagnosis-treatment/drc-20353847 
  2. Athlete’s foot [Internet]. National Health Services; 2018 Feb 9 [cited on 2021 Feb 3]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/athletes-foot/ 
  3. Nigam PK, Saleh D. Tinea pedis [Internet]. Treasure Island; StatPearls Publishing; 2020 Jan [cited on 2021 Feb 3]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470421/ 
Bagikan artikel ini