Diabetes
Pada percakapan sehari-hari, kita sering mendengar istilah diabetes kering dan basah. Sesungguhnya, tidak ada kedua istilah tersebut dalam dunia medis. Lantas, apa itu diabetes kering? Simak artikel berikut!
Kenali gejala serta komplikasi diabetes
Di dalam darah, gula tersedia dalam bentuk glukosa dan dilepaskan ke dalam pembuluh darah. Ketika kadar gula darah meningkat, tubuh akan meresponnya dengan meningkatkan produksi hormon insulin dari pankreas. Hormon insulin bekerja untuk meningkatkan penggunaan gula darah menjadi energi.
Seseorang yang memiliki diabetes memiliki gangguan dalam pengaturan gula darah tersebut. Hal ini dapat terjadi akibat tubuhmu yang tidak mampu memproduksi hormon insulin yang cukup atau tubuhmu tidak dapat menggunakan hormon insulin dengan baik. Kedua permasalahan tersebut akan berujung dengan meningkatnya rata-rata gula darah untuk jangka waktu yang panjang.
Apabila kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu yang terlalu lama, tubuhmu akan mengalami berbagai gangguan kesehatan, dimulai dari terganggunya kesehatan jantung, berkurangnya ketajaman penglihatan, hingga terjadinya gangguan ginjal.
Hingga saat ini, masih belum ditemukan pengobatan untuk diabetes yang efektif. Namun, berbagai upaya seperti mengurangi berat badan, mengonsumsi makanan sehat, atau menjalani gaya hidup aktif dapat membantu tubuh agar tetap sehat. Dokter mungkin akan memberikan resep pengobatan untukmu, namun kamu tetap harus menyeimbangkannya dengan pola hidup yang sehat.
Definisi diabetes kering dan basah
Sesungguhnya, tidak ada istilah diabetes kering dan basah dalam dunia medis. Dalam kehidupan sehari-hari kedua istilah tersebut menggambarkan luka pada kaki penderita diabetes yang dapat bersifat mudah kering atau basah. Lantas, apa sebenarnya luka tersebut?
Dalam istilah medis, luka yang dialami penderita diabetes tersebut disebut juga sebagai gangrene. Akibat diabetes yang terjadi dalam jangka waktu yang lama, pembuluh darah dapat mengalami kerusakan yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah. Oleh karena itu, beberapa jaringan tubuh akan mengalami kekurangan oksigen dalam jangka waktu yang lama dan akan mengalami kematian jaringan.
Kondisi ini umumnya terjadi pada daerah tungkai terlebih dahulu, seperti jari kaki, jari tangan, kaki, dan lengan.
Kemudian, gangrene dapat mengalami infeksi sehingga luka akan tampak basah. Kondisi ini sering disebut oleh masyarakat sebagai diabetes basah. Kemudian, bagian luka tersebut dapat mengalami pembengkakan karena jaringan sedang berusaha untuk melawan infeksi. Peradangan tersebut dapat terjadi lebih buruk pada seseorang dengan gangguan kekebalan imun.
Bagaimana cara merawat luka diabetes?
Agar tidak mengalami komplikasi yang lebih berat, kamu harus merawat luka tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:
Kenali tanda-tanda perburukan
Doktermu akan memberitahu tanda-tanda yang akan terjadi apabila lukamu mengalami perburukan.
Kendalikan gula darah
Pastikan gula darahmu berada dalam rentang normal. Hindari makanan manis berlebih dan lakukan aktivitas fisik yang cukup. Selain itu, kamu juga harus menjaga tekanan darah agar tetap normal. Apabila kamu mendapatkan resep dokter untuk menggunakan obat, patuhilah instruksi tersebut.
Perhatikan kondisi luka
Seseorang yang mengalami gangrene seringkali disertai dengan adanya kerusakan sistem saraf. Maka, seringkali luka tersebut tidak diiringi dengan perasaan nyeri atau sakit. Kebanyakan dari penderita diabetes tidak menyadari apabila terdapat perburukan dari luka yang ia alami.
Tutup luka yang terbuka
Pastikan luka yang terbuka untuk tidak terlalu berkontak dengan dunia luar. Bersihkan (desinfeksi) luka tersebut dan tutup dengan kain kasa. Dengan ini, kita dapat mencegah luka dari infeksi yang tidak diinginkan.
Hindari memiliki kulit yang terlalu kering
Gunakan lotion atau pelembab kulit di sekitar daerah luka. Kulit yang terlalu kering dapat menyebabkan kulit menjadi gatal. Dikhawatirkan kamu menggaruk daerah luka tersebut dan membuat luka justru semakin besar. Hal ini dapat menjadi tempat sumber terjadinya infeksi.
Lantas, apakah diabetes kering lebih aman dari pada diabetes basah?
Walaupun diabetes kering memiliki kemungkinan untuk terkena infeksi yang lebih rendah, namun kedua kondisi tersebut sudah mengalami luka gangrene. Maka dari itu, kita tetap tidak boleh lengah dalam merawat luka tersebut.
Apabila kamu mengalami luka gangrene, pastikan kamu merawatnya dengan baik agar tidak menjadi perburukan. Kondisi gangrene yang terlalu berat akan memerlukan tindakan lebih lanjut oleh dokter, seperti tindakan operasi atau pemberian obat tambahan.
Baca Juga: Apa itu Diabetes Kering dan Basah?
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik