Dapat dipengaruhi oleh DNA, Apa Sebenarnya Pewarisan Sifat?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 21 Sep 2021

Bagikan

Dapat dipengaruhi oleh DNA, Apa Sebenarnya Pewarisan Sifat?

Apa itu pewarisan sifat? Pewarisan sifat atau inheritance adalah proses ketika informasi genetik diturunkan dari orang tua ke anak. Hal ini yang menyebabkan anggota keluarga yang sama cenderung mempunyai karakteristik yang serupa. Setiap manusia memiliki sifat karakteristik yang berbeda-beda, perbedaan ini diakibatkan oleh warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik. Molekul yang berperan penting sebagai materi genetik adalah asam nukleat yaitu DNA dan RNA. Pada DNA atau deoxyribonucleic terdapat intruksi yang akan memengaruhi sifat atau yang akan menentukan karakteristik setiap makhluk hidup. DNA tersebut terletak di dalam sel, yang merupakan untaian sangat panjang dan tersusun di dalam inti sel yang kecil. Pada protein histon terlilit untaian DNA yang membentuk kromosom.  

Pada pewarisan sifat terdapat istilah dominan dan sifat resesif, dominan merupakan karakter yang mampu menutupi karakter yang lain. Sedangkan, sifat resesif adalah karakter yang ditutupi. Bentuk alternatif atau variatif dari gen-gen alel, bila Anda melihat bentuk rambut, mata, warna kulit, dan jenis telinga disebut fenotip yang adalah wujud ekspresi gen. Susunan informasi gen atau genetik dari suatu individu yang mengkode beragam karakter fisik disebut genotip. Perlu Anda ketahui bahwa susunan kromosom pada sel penyusun tubuh dengan susunan kromosom pada sel kelamin itu berbeda. Susunan kromosom pada sel tubuh berpasangan dan disebut sebagai diploid, sedangkan susunan kromoson sel kelamin disebut haploid dan tidak berpasangan. Terdapat 23 pasang kromosom sel tubuh, dikarenakan dalam keadaan diploid maka jumlah total kromosom menjadi 46 buah kromosom. Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom atau kromosom tubuh, sedangkan nomor 23 disebut sebagai gonosom atau kronosom kelamin. Kronosom nomor 23 atau gonosom inilah yang akan membedakan laki-laki atau perempuan.  

Penelitian pertama mengenai pewarisan sifat adalah Gregor Mendel, seorang pendeta dan ahli botan dari Austria. Ia melakukan penelitian tentang pewarisan sifat pada 1856, pada penelitian tersebut ia menggunakan kacang kapri sebagai objek. Mendel menggunakan kacang kapri karena memiliki sifat kontras dan dapat melakukan penyerbukan sendiri, memiliki daur hidup yang relatif pendek, menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak, dan mudah melakukan penyerbukan silang. Teorinya ini disebut sebagai Hukum Mendel, terdapat dua teori yaitu Hukum Mendel I dan Hukum Mendek II. Hukum Mendel I atau hukum segregasi merupakan kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis atau pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi. dimana terjadi pemisahan alel-alel pada gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. 

Hukum Mendel II yang juga disebut hukum asortasi, dimana dikatakan bahwa pewarisan sifat setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan sifat atau gen lain. Hukum Mendel II berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dengan dua sifat berbeda atau dihibrid. Persilangan antara kacang ercis biji bulat warna kuning dengan tanaman ercis bentuk biji keriput warna hijau, menjadi salah satu percobaan persilangan yang terkenal. Hasil dari percobaan ini adalah genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning, dengan genotip dominan dan kacang kapri berbiji keriput berwarna hijau dengan genotip resesif. 

Baca Juga: Mari Mengenal Lebih Jauh Ciri Strict Parents dan Dampaknya pada Anak

Ketika membahas pewarisan sifat tentu timbul juga pertanyaan apa maksud dari genotip dan fenotip? Genotip merupakan deskripsi dari susunan genetik yang unik dari suatu individu, yang mana dapat digunakan untuk menggambarkan seluruh genom atau hanya gen individu dan alelnya. Sedangkan, fenotip adalah gambaran ciri-ciri fisik suatu organisme, seperti misalnya warna mata berarti fenotip individu ialah mata biru, mata hijau, dan mata coklat. Sebagian besar fenotip dipengaruhi oleh genotip individu, meskipun begitu lingkungan juga dapat berperan. Lalu, apakah genotip individu dapat memengaruhi fenotipnya? Contohnya, genotip untuk warna mata maka dapat dikatakan bahwa seseorang memiliki satu alel mata coklat dan satu alel mata biru. Maka, hasil fenotip individu akan menjadi warna coklat. Hal ini karena alel mata dominan coklat, sedangkan alel mata biru bersifat resesif. Namun, perlu Anda ketahui untuk menentukan dominan atau resesif juga memiliki caranya. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Tag :
Referensi

https://www.yourgenome.org/facts/what-is-inheritance

Bagikan artikel ini