Penyakit pada saluran pernapasan pada masa ini, khususnya di tengah pandemi Covid-19, sangat mungkin terjadi. Tak terkecuali anak-anak dan orang berusia lanjut, kedua memiliki risiko yang cukup tinggi untuk mengalami penyakit. Salah satu gangguan pernapasan yang cukup sering terjadi adalah pneumonia.
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru akibat infeksi bakteri atau virus. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar akibat infeksi pada anak-anak, khususnya mereka yang berusia dibawah 5 tahun. Infeksi ini juga menjadi alasan utama anak-anak dibawah ke rumah sakit dan memerlukan sanitasi.
Penyebab pneumonia pada anak dapat dikelompokkan berdasarkan usia spesifiknya dan organisme spesifik yang menyebabkan infeksi. Bayi baru lahir memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi oleh bakteri melalui jalan lahir. Bakteri ini mencakup Klebsiella, Listeria monocytogenes, atau Escherichia coli.
Pada bayi dan balita berusia antara 30 hari hingga 2 tahun dapat terinfeksi pneumonia yang utamanya disebabkan oleh virus. Begitupula pada anak berusia 2-5 tahun, penyebab paling umum terjadinya pneumonia adalah virus. Beberapa hal yang menjadi faktor risiko dari pneumonia anak:
Anak dengan malnutrisi
Bayi dengan berat lahir yang rendah
Pemberian ASI yang kurang eksklusif
Paparan polusi udara, khususnya dari kendaraan bermotor, serta
Lingkungan padat penduduk.
Beberapa gejala utama pneumonia:
Batuk
Demam
Sakit tenggorokan
Ingusan
Napas terasa cepat dan berat
Mengi
Nyeri dada
Denyut jantung meningkat (takikardia).
Apabila keluargamu mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Pada kondisi pneumonia berat, anak umumnya memerlukan perawatan di rumah sakit untuk pengobatan suportif, seperti terapi oksigen, pemberian obat antibiotik atau antivirus yang sesuai dengan penyebab pneumonia, terapi cairan untuk mencegah dehidrasi, monitoring, serta pengaturan pola makan.
Pneumonia yang tidak diberikan pengobatan dengan baik dapat memicu berbagai komplikasi penyakit, seperti:
Efusi pleura
Abses paru
Pneumonia nekrotik
Emfisema
Sepsis.
Terdapat beberapa alternatif pencegahan agar anak tidak berisiko maupun terjangkit pneumonia. Pencegahan yang pertama adalah dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Hal ini berkaitan dengan nutrisi pada ASI yang cukup memenuhi kebutuhan anak sekaligus meningkatkan kekebalan tubuh sejak dini.
Cara lainnya adalah dengan memberikan suplementasi seng (zink). Seng sendiri memiliki peranan penting untuk regenerasi sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan anak. Kurangnya nutrisi seng pada anak dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pertumbuhan fisik, keterlambatan pematangan seksual, diare, hingga kebotakan.
Pencegahan yang ketiga adalah dengan menjaga kebersihan udara di dalam ruangan, termasuk di rumah. Hal ini penting karena pneumonia sendiri dapat menyebar melalui lingkungan, khususnya udara yang kurang bersih. Pemberian vaksin Haemophilus influenzae tipe B, konjugat pneumokokus, campak, dan pertussis juga berperan dalam membangun sistem kekebalan tubuh.
Program vaksinasi sebagai upaya pencegahan pneumonia sudah banyak digunakan di negara-negara berkembang dan tergolong aman. Efek samping yang cukup signifikan dari vaksin ini berupa gangguan jalan napas yang reaktif, segera pasca pemberian vaksinasi. Pemberian edukasi yang tepat kepada orang tua untuk melakukan pencegahan sedini dan seoptimal mungkin akan membantu kesuksesan pencegahan pneumonia.
Baca Juga: Tidak Semua Pneumonia itu Covid-19, Kenali Penyebab Lainnya!
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536940/
https://jcm.asm.org/content/56/3/e01318-17
https://www.researchgate.net/profile/Nagat-Farouk-Abolwafa/publication/335465300_Effect_of_Educational_Program_on_Mothers_Knowledge_about_Prevention_of_Pneumonia_for_their_Children_under_Five_Years/links/5d679ea3a6fdccf343fbdac6/Effect-of-Educational-Program-on-Mothers-Knowledge-about-Prevention-of-Pneumonia-for-their-Children-under-Five-Years.pdf
https://www.who.int/bulletin/volumes/86/5/08-053348/en/
https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD005978.pub3/full
Anda mungkin juga tertarik