Biduran: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 07 Jun 2022

Bagikan

Biduran: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Tahukah Anda bahwa biduran adalah salah satu reaksi yang terjadi pada kulit? Biduran atau yang disebut pula sebagai urtikaria ini menyebabkan timbulnya bentol merah pada tubuh, yang kemudian menyebar. Bentol-bentol ini hadir dalam bentuk dan ukuran yang berbeda-beda pula. 

Pada umumnya, biduran akan hilang dengan sendirinya ataupun dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Meskipun begitu, pada beberapa kasus biduran akut, gejalanya bisa sembuh dalam waktu kurang dari enam minggu. Sedangkan biduran kronis dapat bertahan lebih lama, yakni hingga lebih dari enam minggu dan bahkan bisa sampai berbulan-bulan atau mungkin beberapa tahun. 

Untuk memahami lebih lanjut mengenai biduran ini, ada baiknya Anda menyimak penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasi biduran berikut ini. 

Gejala Biduran

Gejala yang sering menjadi keluhan akibat timbulnya bentol dan ruam pada biduran adalah rasa gatal luar biasa yang kadang juga disertai dengan rasa perih. Pada salah satu jenis biduran yakni urtikaria vaskulitis, pembuluh darah dalam kulit mengalami radang yang pada akhirnya menyebabkan timbulnya bentol. 

Hal ini kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang bertahan lebih lama, dan juga terasa lebih sakit, serta meninggalkan memar. Apabila gejala ini tak kunjung hilang dan justru menjadi semakin parah dalam waktu dua hari, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan khusus dalam meredakan gejala biduran. 

Biduran juga bisa terjadi sebagai bagian dari gejala anafilaksis, yakni reaksi alergi parah yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Biduran yang terjadi sebagai bagian dari gejala anafilaksis ini perlu diwaspadai karena dapat menjadi sangat parah dan menyebabkan kematian. Adapun gejala lainnya dari anafilaksis selain biduran adalah pembengkakan kelopak mata, tangan, bibir, dan kaki, sesak napas, hingga sakit perut dan muntah. 

Penyebab Biduran

Penyebab utama munculnya bilur pada kulit sejatinya adalah kadar histamin dalam jumlah yang tinggi. Ketika dilepaskan ke kulit, kadar histamin ini akan membuat pembuluh darah melebar, hingga pada akhirnya juga akan meningkatkan aliran darah. Akibat banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit inilah pada akhirnya kulit tampak memerah. Selain itu, kelebihan cairan juga menjadi penyebab terjadinya pembengkakan pada kulit serta rasa gatal yang menyertainya. Adapun beberapa penyebab terjadinya biduran adalah sebagai berikut.

  • Terjadinya kontak dengan pemicu alergi.

  • Konsumsi makanan tertentu seperti susu, gandum, telur, cokelat, kacang, gandum, dan seafood.

  • Obat-obatan tertentu.

  • Bahan tambahan dalam makanan seperti pengawet, penguat rasa, pemanis, pengental, pewarna, dll.

  • Racun dari gigitan serangga.

  • Infeksi.

  • Cuaca panas atau dingin.

  • Stres. 

  • Penyakit tertentu seperti kanker atau penyakit tiroid. 

  • Produksi keringat secara berlebih.

Cara Mengatasi Biduran

Dalam mengatasi biduran, sebenarnya dokter akan memberikan beberapa obat antihistamin untuk meredakan reaksi yang timbul. Adapun contoh obat antihistamin yang kerap digunakan untuk meringankan biduran adalah obat fexofenadine. Obat ini bekerja dengan cara menghambat efek histamin dalam tubuh, sehingga cukup efektif dalam mencegah dan meredakan reaksi alergi. Anda juga dapat menggunakan beberapa bahan alami untuk atasi biduran.

Adapun beberapa langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau paling tidak meringankan gejala dari biduran yang sedang dialami adalah sebagai berikut.

  • Kenakan pakaian longgar dan tidak terlalu tebal.

  • Menghindari penggunaan sabun yang mengiritasi kulit.

  • Menghindari kebiasaan menggaruk ruam pada kulit.

  • Menjaga area kulit yang sedang biduran tetap dalam kondisi sejuk, agar iritasi dan rasa gatal dapat mereda.

Sedangkan cara yang paling efektif untuk mencegah munculnya biduran adalah dengan menghindari penyebab atau pemicu dari biduran itu sendiri. Apabila Anda belum mengetahui pemicunya, cobalah untuk mencatat makanan yang Anda konsumsi, kegiatan apa yang tengah dijalani, hingga kapan dan di mana Anda melakukan kegiatan tersebut. Anda juga bisa memerhatikan pakaian yang digunakan sesaat sebelum biduran muncul.

Setelah mengetahui pemicu biduran tersebut, Anda kemudian dapat mengatur strategi agar di kemudian hari dapat menghindarinya. Sebagai contoh dengan menghindari konsumsi makanan atau obat penyebab reaksi alergi, mencoba untuk mengelola stres dengan baik, dan berbagai langkah pencegahan lainnya. 

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Referensi

Brazier, Yvette. 2017. What are hives (urticaria)?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/157260

Taylor, Sarah. 2019. Hives. https://www.healthline.com/health/hives

Pathak, Neha. 2021. Hives and Your Skin. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/hives-urticaria-angioedema

Bagikan artikel ini