Tips Kesehatan
Di beberapa negara yang memiliki 3 musim atau beriklim dingin, minuman keras legal untuk dikonsumsi. Minuman keras dipercaya memiliki khasiat untuk menghangatkan tubuh, tetapi tidak dianjurkan dikonsumsi dan di edarkan di Indonesia, kecuali untuk alasan tertentu misalnya kepentingan adat, ritual keagamaan, farmasi dan kondisi tertentu lainya.
Minuman keras mengandung alkohol atau etanol yang memabukkan. Alkohol mempengaruhi sistem saraf dan kerja otak sehingga tidak heran para peminum sering mengalami hilang akal, kesadaran menurun, dan terkadang lebih emosional. Kondisi tentunya berdampak pada ketertiban di lingkungan masyarakat.
Kandungan alkohol pada minuman keras memiliki persentase yang bervariasi tergantung jenis minuman keras yang dikonsumsi. Minuman keras memiliki persentase kandungan alkohol rata-rata terendah 15% ABV. Adapun pada beberapa negara mengizinkan kandungan alkohol hingga 95% ABV. Berikut persentase alkohol pada minuman keras berdasarkan jenisnya yang perlu Anda ketahui.
Vodka merupakan salah satu minuman keras yang terbuat dari hasil fermentasi biji-bijian, seperti jagung, gandum, dan adapun yang terbuat dari kentang, yaitu vodka rusia. Proses fermentasi vodka tidak berbeda dengan bir atau anggur. Minuman keras Vodka memiliki kandungan persentase alkohol 40% hingga 60%.
Sejak ribuan tahun lalu minuman keras Rum telah ada di beberapa negara. Rum terbuat dari hasil fermentasi molase, gula bit, tebu, atau jenis gula lainya. Berdasarkan hukum Rum memiliki tingkat persentase alkohol 36% hingga 50% ABV. Di Indonesia Rum yang berbentuk cairan berwarna hitam yang dikenal dengan tetes tebu.
Tequila adalah minuman keras yang berasal dari Meksiko, Kota Tequila. Minuman keras ini banyak dikonsumsi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tequila terbuat dari fermentasi agave, yang pada awalnya memiliki sifat halusinogen selain alkohol. Tequila tidak diizinkan mengandung obat tambahan di luar alkohol. Kandungan persentase alkohol pada minuman keras ini sekitar 50% hingga 51%.
Minuman keras Gin terbuat dari alkohol sulingan netral yang ditambahkan dengan juniper berry atau hasil fermentasi gandum, jelai, haver yang ditambahkan aroma buah pohon juniper. Selain itu, minuman keras satu ini dicampur dengan rempah-rempah biji ketumbar, kulit jeruk, kayu manis, kapulaga, dan jenis tanaman aromatik lainya. Kandungan alkohol pada minuman keras Gin sekitar 36% hingga 50% ABV.
Berdasarkan cara pembuatannya, Gin terbagi menjadi 2 jenis, yakni gin distilasi dan gin campur. Gin hasil distilasi merupakan minuman keras rasa tawar yang ditambahkan dengan air dan ditambah aroma juniper serta rempah-rempah. Adapun gin campur merupakan minuman keras rasa tawar yang ditambahkan dengan air, aroma buah juniper serta rempah-rempah lainya, tanpa melalui proses distilasi.
Wiski merupakan minuman keras hasil fermentasi serealia yang dibuat melalui proses mashing dan distilasi. Setelah didistilasi, Wiski dimasukkan ke dalam tong kecil yang terbuat dari kayu sehingga warna Wiski cukup unik, terlihat seperti karamel. Wiski sendiri terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya bourbon, scotch, Wiski Kanada, dan Wiski Irlandia. Persentase kandungan alkohol di dalam Wiski sekitar 36% hingga 50%.
Minuman keras Liqueurs memiliki rasa manis dengan campuran herbal, buah, rempah-rempah, krim akar tumbuhan, dan kulit kayu. Aroma minuman keras Liquers cukup kuat dengan kandungan alkohol lebih dari 15% ABV.
Perlu Anda ketahui bahwa minuman keras memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan, terutama apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus. Dampak ini akan semakin tinggi lagi terlebih pada jenis minuman keras yang memiliki persentase kandungan alkohol tinggi.
Dampak minuman keras bisa menyebabkan masalah hati, pencernaan dan jantung. Saat Anda mengonsumsi minuman keras, alkohol menyerap melalui aliran tubuh, tetapi kemampuan hati Anda memiliki kemampuan terbatas untuk memproses alkohol.
Itulah penjelasan mengenai persentase kandungan alkohol yang perlu Anda ketahui di dalam minuman keras. Sebaiknya hindari konsumsi minuman beralkohol karena selain menyebabkan emosional yang berlebihan, juga tidak baik untuk kesehatan. Namun jika Anda menyukai konsumsi sejenis alkohol sebaiknya konsumsi bir pletok yang halal.
Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Baca juga: Mari Segera Hindari, Ini Bahaya Minuman Beralkohol Bagi Kesehatan Anda
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Monico, Nicolle. Alcohol by Volume: Beer, Wine, & Liquor. 2020. https://www.alcohol.org/statistics-information/abv/
Yerby, Nathan. Types of Alcohol. 2021. https://www.alcoholrehabguide.org/alcohol/types/
Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!
Mulai dari IDR 150.000
Anda mungkin juga tertarik