Bagaimanakah Etika Batuk Yang Benar?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Jul 2021

Bagikan

Bagaimanakah Etika Batuk Yang Benar?

Etika batuk merupakan tata cara batuk yang baik dan benar dengan cara menutup mulut dengan tisu atau lengan baju, sehingga virus dan bakteri yang keluar pada saat batuk tidak menyebar ke udara dan tidak menular kepada orang lain. Etika batuk sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kebersihan tangan dan mencegah penyebaran penyakit pernapasan yang serius seperti virus (RSV), batuk rejan, dan COVID-19. Berikut etika batuk dan teknik batuk yang benar yang perlu Anda ketahui:

Etika batuk

Beberapa orang banyak yang salah dalam menerapkan etika batuk. Kebanyakan orang menutup mulut dengan telapak tangan pada saat batuk, meskipun tujuan nya baik, namun hal ini tidak tentu benar, karena kuman bisa berpindah ke tangan dan menyebar tanpa Anda sadari melalui sentuhan atau bersalaman. Lalu, bagaimanakah etika batuk yang benar? Berikut diantaranya:

  1. Menutup mulut

Pada saat batuk sebaiknya Anda menutup mulut dengan masker, untuk mencegah virus keluar ke udara dan terhirup oleh orang lain. Gunakan masker dalam posisi yang benar ketika batuk. Jika tidak memakai masker, Anda bisa menutupnya dengan tisu sekali pakai, lalu segera membuangnya ke tempat sampah dan mencuci tangan. Hindari batuk menggunakan tangan terbuka karena virus dan bakteri bisa menempel ke tangan dan menyebar pada saat Anda memegang benda di sekitar Anda. 

  1. Jaga jarak dengan orang lain

Adapun Etika batuk yang benar selanjutnya ialah menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain, hindari kontak berjabat tangan agar droplet batuk tidak mengenai tubuh orang lain. Menurut menurut dr. Frank Esper dari Cleveland Clinic, bakteri atau virus yang dikeluarkan pada saat Anda batuk bisa terlontar sejauh 1 hingga 2 meter. Jika, memungkinkan dan tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya jauhi tempat kerumunan.  

  1. Memalingkan wajah

Etika batuk yang benar selanjutnya ialah memalingkan wajah dari orang sekitar Anda pada saat batuk, agar orang lain tidak terkena cipratan droplet yang bisa mengenai tubuh ataupun wajah. Hindarkan juga wajah Anda dari tangan yang telah digunakan untuk menutup mulut pada saat batuk. Menyentuh wajah memungkinkan virus masuk ke mata dan menyebabkan infeksi. Maka dari itu, ketika batuk sebaiknya tidak menggunakan tangan terbuka. 

  1. Cuci tangan 

Setelah batuk atau menyentuh benda yang terkena droplet batuk, cucilah tangan Anda dengan sabun dan air selama 15 hingga 20 detik. Jika sabun dan air tidak ada disekitar Anda, Anda bisa menggunakan produk pembersih tangan yang mengandung 60% alkohol. Produk pembersih tangan ini efektif untuk menghilangkan kuman  dari tangan yang terkontaminasi


Teknik batuk yang benar

Mengeluarkan lendir dari tubuh, sangat penting Anda lakukan ketika batuk, karena lendir mengandung banyak kuman. Anda bisa batuk ke tisu, membuangnya lalu membersihkan tangan dengan pembersih yang mengandung alkohol. Lendir bisa dikeluarkan dengan teknik huff coughing, yaitu teknik batuk untuk membantu tubuh memindahkan lendir dari paru-paru. Cara melakukan teknik ini yaitu dengan menarik napas, menahan, lalu mengembuskannya.  Berikut langkah-langkah untuk melakukan huff coughing:

  1. Duduklah dengan tegak, dan posisikan dagu sedikit miring ke atas dengan kondisi mulut terbuka

  2. Tarik napas dalam-dalam dengan lambat dan tahan selama 2 hingga 3 detik untuk mengisi paru-paru sekitar 3/4 dari ukuran penuh

  3. Buang napas dengan kuat dan perlahan, untuk memindahkan lendir dari saluran udara yang lebih kecil ke saluran yang lebih besar. Ulangi gerakan ini hingga dua kali, lalu lakukan satu batuk dengan keras. Ulangi poin satu hingga 3, sampai 4 atau 5 kali agar jalur pernapasan Anda bisa bersih dari lendir.

Itulah beberapa etika batuk dan teknik batuk yang benar yang bisa Anda coba terapkan, agar orang lain dan orang yang Anda sayangi terhindar dari penularan virus atau bakteri penyakit pernapasan. Jika Anda mengalami batuk disertai demam dan tidak kunjung sembuh segera konsultasikan dengan dokter agar bisa segera diatasi. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.


Referensi : 

Cystic Fibrosis Foundation: Coughing and Huffing (no date). 

Health Engine: Cough and sneeze etiquette. (2013).

Bagikan artikel ini