Tahukah Anda? pantangan asam urat bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan asam urat sangat penting. Dengan mengetahui pantangan asam urat dapat mengurangi penyakit asam urat yang merupakan penyakit radang sendi yang tak tertahankan serta terjadi pembengkakan.

Penyakit asam urat ini biasa dapat terjadi pada wanita tua dan pria. Penyakit asam urat dapat Anda rasakan pada area lutut, pergelangan kaki, jari tangan dan jari kaki. Gejala yang akan Anda rasakan yaitu sendi Anda terasa nyeri yang tak tertahankan serta terjadi pembengkakkan dan terasa panas di bagian persendian Anda.

Maka dari itu, Anda perlu memperhatikan penjelasan di bawah ini;

Penyebab penyakit asam urat

penyakit radang sendi yang disebabkan oleh banyaknya kadar asam urat dalam darah sehingga, membentuk Kristal monosodium urat pada persendian Anda. Hiperurisemia yang berkaitan dengan meningkatnya resiko penyakit kardiovaskular. Hal ini dikarenakan oleh pola makan yang tidak sehat.

Nah, lalu apa saja pantangan asam urat yang perlu Anda ketahui? Simaklah berikut penjelasannya.

Pantangan asam urat yang perlu Anda ketahui 

Dikutip dari Medical New Today, pada tahun 2004 para peneliti menyatakan bahwa purin yang terkandung dalam makanan nabati dan hewani, dapat menyebabkan bahkan memperburuk gejala penyakit asam urat. 

Hal ini dikarenakan tubuh mengubah purin menjadi asam urat. Kandungan kadar purin tinggi terdapat dalam makanan hewani yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami masalah kesehatan asam urat.

1. Menghindari makanan daging olahan seperti sosis

Mengkonsumsi makanan daging olahan seperti sosis dapat memicu penyakit asam urat Anda kambuh. Pantangan asam urat untuk tidak makan daging olahan karena, daging olahan mengandung purin. Tidak hanya itu, daging olahan juga mengandung banyak lemak jenuh.

Tingginya kandungan lemak jenuh akan menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan serta obesitas. Sehingga, tubuh Anda akan memproduksi insulin lebih banyak yang dapat mengganggu sistem kerja organ ginjal untuk membuang asam urat dan dapat membentuk Kristal pada persendian jika sudah mengendap dan menumpuk.

2. Menghindari makanan jeroan seperti ampela, hati, dan jantung serta menghindari daging merah 

Pantangan asam urat berikutnya adalah tidak mengonsumsi makanan jeroan hewan. Makanan ini dapat menyebabkan kadar asam urat Anda tinggi. karena, jeroan hewan seperti ampela, hati, babat, otak, limpa, usus, paru dan jantung mengandung purin yang tinggi. 

Selain itu, pantangan asam urat makan daging merah perlu Anda lakukan karena daging merah seperti daging kalkun, sapi, kambing, dan lain sebagainnya mengandung purin yang menyebabkan Anda mengalami masalah kesehatan asam urat. 

Tentu tidaklah mudah bagi Anda untuk menghindari pantangan asam urat makan jeroan hewan dan daging merah. Anda dapat mengonsumsinya sesekali dengan porsi yang sedikit. 

3. Menghindari makanan laut 

Pantangan asam urat yang terakhir yaitu Anda tidak mengkonsumsi beberapa jenis makanan laut. Hal ini disebabkan oleh beberapa jenis makanan laut tersebut memiliki kandungan purin yang sangat tinggi. Pada makanan laut seperti tuna, ikan teri, ikan sarden, kerang dan udang. Dapat Anda batasi untuk dikonsumsi agar Anda terhindar dari masalah penyakit asam urat yang tinggi.

Namun, Anda masih dapat menikmati hidangan makanan laut lainnya yang mengandung kadar purin yang lebih rendah, seperti ikan salmon.

Penyebab asam urat selain pola makan yang tidak sehat adalah keluarga yang memiliki riwayat penyakit asam urat.

Nah, itu dia penjelasan mengenai penyebab dan pantangan asam urat yang perlu Anda ketahui. Pantangan asam urat ini masih dapat Anda nikmati namun, hanya untuk sesekali saja. Jika Anda mengalami gejala penyakit asam urat yang sangat parah, segera periksa kondisi kesehatan tubuh Anda ke dokter atau rumah sakit terdekat. 

Referensi :

Silvana Montoya. What to Eat and What to Avoid With Gout. 2019. Link artikel: https://www.medicalnewstoday.com/articles/315732 (Diakses pada 7 juni 2021).

Daisy Vedder, dkk. Dietary Interventions for Gout and Effect on Cardiovascular Risk Factors: A systematic Review. 2019. Link Artikel: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6950134/ (Diakses pada 7 juni 2021).