Apa Itu Rimming dan Akibatnya Bagi Kesehatan Seseorang

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 15 Aug 2021

Bagikan

Apa Itu Rimming dan Akibatnya Bagi Kesehatan Seseorang

Bagi beberapa pasangan, mencoba berbagai macam gaya saat bercinta dirasa dapat memberikan kepuasan tersendiri. Gaya-gaya baru dalam ini disinyalir dapat meningkatkan gairah pada saat bercinta. Karena alasan inilah, banyak pasangan yang kemudian mencoba melakukan seks oral, seks anal, dan bahkan rimming, atau aksi menjilat anus dengan lidah untuk menimbulkan rangsangan pada saat berhubungan.

Namun apa sebenarnya rimming itu dan bagaimana dampaknya bagi kesehatan seseorang? Untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, mari kita simak bersama penjelasan mengenai rimming berikut ini.

 

Apa itu rimming?

Rimming yang juga disebut sebagai anilingus, merupakan salah satu kegiatan seksual dimana seseorang memberikan rangsangan atau kepuasan pada pasangannya di daerah anus dengan menggunakan lidah. Aktivitas seks ini melibatkan seks oral, yang bagi sebagian orang dianggap dapat memberikan sensasi yang cukup baru pada saat berhubungan. 

 

Akibat rimming bagi kesehatan

Aktivitas seks ini meskipun terdengar baru dan cukup menantang, nyatanya memiliki risiko tertentu. Dalam hal ini, rimming memiliki potensi untuk menyebabkan terjadinya penularan penyakit yang berasal dari kotoran yang bertransmisi dari anus ke mulut. Oleh karena itu, rimming dapat menjadi penyebab timbulnya risiko sebagai berikut.

1. Dapat Menyebabkan Hepatitis A dan Hepatitis E

Akibat rimming bagi kesehatan yang pertama adalah dapat menyebabkan hepatitis A dan hepatitis E. Penyebab yang paling umum dan banyak diketahui akan penyakit ini adalah kurangnya kebersihan pada saat mengonsumsi makanan, terutama karena tidak mencuci tangan begitu selesai buang air. Dalam kaitannya dengan rimming, berbagai macam mikroorganisme berbahaya di anus dapat langsung masuk ke dalam mulut, bahkan tanpa harus melalui tangan terlebih dahulu.

2. Dapat Menyebabkan infeksi bakteri

Risiko selanjutnya yang mungkin ditimbulkan dari aktivitas rimming adalah terjadinya infeksi bakteri seperti salmonella, shigella, E. coli, dan bakteri lainnya yang dapat membahayakan kesehatan. Bakteri ini akan masuk dengan mudah ketika seseorang melakukan seks oral di bagian anus yang mungkin saja terdapat banyak bakteri berbahaya di dalamnya. Beberapa gejala yang dapat Anda rasakan apabila terinfeksi sejumlah bakteri adalah diare, sakit perut, hingga demam. 

3. Dapat Menyebabkan Infeksi parasit

Tidak hanya bakteri saja, hal lainnya yang dapat menginfeksi tubuh pada saat melakukan rimming adalah parasit. Meskipun dapat diatasi dengan menggunakan bantuan antibiotik yang dapat diperoleh dari dokter, infeksi parasit dapat menimbulkan gejala-gejala yang tidak menyenangkan dan berpotensi mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

4. Medium Penyakit menular seksual

Bahaya lainnya yang mungkin ditimbulkan dari aktivitas rimming adalah risiko terinfeksi penyakit menular seksual seperti herpes dan juga kutil kelamin. Penyakit menular seksual ini tentu akan menimbulkan gejala-gejala yang tidak menyenangkan seperti nyeri, gatal-gatal, hingga berdarah pada bagian kelamin. Ketika melakukan hubungan seksual, penyakit-penyakit ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahkan dapat menyebabkan pasangan Anda tertular melalui kontak fisik.

Itulah dia beberapa risiko yang mengintai manakala pasangan melakukan aktivitas rimming dengan merangsang anus menggunakan lidah. Karena bahayanya yang cukup mengkhawatirkan, sebaiknya Anda dan pasangan menghindari aktivitas yang satu ini dan mencoba gaya bercinta lainnya yang lebih aman bagi kesehatan tubuh.

Namun apabila Anda dan pasangan merasa penasaran dan ingin mencobanya, rimming dapat dilakukan dengan beberapa syarat. Yakni sebagai berikut:

  • Hal pertama dan paling utama yang perlu dilakukan sebelum melakukan rimming adalah memastikan bahwa pasangan Anda sedang sehat, tidak menderita diare, atau baru saja sembuh dari diare. Hal ini penting karena beberapa bakteri bisa saja masih menempel bahkan selama 2 hingga 3 minggu setelah gejala benar-benar hilang.

  • Setelah itu, pastikan tangan, alat kelamin, dan area anus sudah benar-benar bersih dengan cara dibersihkan dengan air.

  • Setelah memastikan anus bersih, gunakan pembatas seperti dental dam atau kondom pada bagian anus untuk menghindari kontak langsung antara mulut dengan anus.

  • Jangan lupa berkumur pada saat sebelum dan sesudah aktivitas rimming dilakukan.

Demikian penjelasan mengenai rimming, risiko, dan cara menghindarinya. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan diri Anda agar terhindar dari bahaya-bahaya yang dapat mengancam kesehatan.

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Tag :
Referensi
  1. Boston Public Health Commission. Enteric Diseases and Sexual Health. 
  2. Buttaravoli, Philip & Stephen M. Leffler. 2012. Analingus-an overview. 
  3. Boskey, Elizabeth. 2020. Fecal-Oral Route for Transmission of Infection and Sex. 
  4. Centers for Disease Control and Prevention. How To Use A Dental Dam As A Barrier For Oral Sex.
Bagikan artikel ini