Apa Itu Korpus Luteum dan Bagaimana Fungsi yang Dimilikinya?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 21 Sep 2021

Bagikan

Apa Itu Korpus Luteum dan Bagaimana Fungsi yang Dimilikinya?

Pernahkah Anda mendengar istilah korpus luteum? Korpus luteum adalah istilah medis yang mana berarti massa sel yang terbentuk di ovarium. Korpus luteum bertanggung jawab untuk produksi hormon progesteron selama awal masa kehamilan. Dikatakan bahwa peran korpus luteum itu sendiri tergantung pada terjadi atau tidaknya pembuahan. Selama ovulasi sel telur dilepaskan dari folikel dominan, setelah itu terjadi pelepasan sel telur dan pembuahan berikutnya. Folikel menutup dirinya sendiri dan membentuk apa yang disebut sebagai korpus luteum. Massa sel akan membantu memproduksi hormon progesteron selama awal kehamilan.

Korpus luteum akan terus memproduksi progesteron hingga janin menghasilkan tingkat yang memadai. Hal ini untuk mempertahankan kehamilan, yang biasanya terjadi antara 7 dan 9 minggu kehamilan.

Mengapa progesteron menjadi sangat penting selama awal kehamilan? Berikut peran dari progesteron untuk awal masa kehamilan :

  1. Memungkinkan rahim tumbuh tanpa terjadi kontraksi

  2. Meningkatkan aliran darah dan suplai oksigen

  3. Mendukung pertumbuhan lapisan rahim

Korpus luteum dipelihara dan didukung oleh hormon kehamilan human chorionic gonadotrophin atau HCG. Sekitar usia kehamilan 10 minggu, maka korpus luteum akan mulai mengecil. Saat pembuahan atau implantasi tidak terjadi maka korpus luteum akan mulai rusak. Hal ini menyebabkan kadar estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan. Terjadinya penurunan kadar kedua hormon ini akan menyebabkan dimulainya periode menstruasi lainnya. 

Hubungan Korpus Luteum dengan Siklus Menstruasi 

Hormon memiliki peranan penting dalam regulasi menstruasi normal pada wanita. Selain hormon estrogen dan progesteron, hormon FSH atau follicle stimulating dan hormon LH atau luteinizing hormone berperan penting untuk ovulasi. Hormon-hormon ini bertanggung jawab untuk ovulasi, serta mempersiapkan rahim untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.

Terdapat tiga fase siklus menstruasi, yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal. Berikut ini penjelasannya :

  1. Fase folikuler, mulai dari menstruasi dimulai pada hari pertama periode. Pada awal perdarahan menstruasi dan berlangsung sampai menstruasi. Tahap ini biasanya akan berlangsung selama 13 sampai 14 hari.

  2. Fase ovulasi, dimana tahap ini akan dimulai sekitar hari ke-14 dari siklus menstruasi wanita. Pada tahap ini, hormon LH akan melonjak untuk melepaskan sel telur dari folikel dominan. Tahap ini biasanya akan berlangsung antara 16 sampai 32 jam.

  3. Fase luteal, ialah waktu dimana tubuh bersiap untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi. Hormon estrogen akan meningkat pada tahap ini untuk mempersiapkan rahim untuk implantasi.

Tahukah Anda bahwa kista bisa terbentuk pada area korpus luteum, yang mana akan menyebabkan gejala menyakitkan. Kista ini dapat hilang dengan sendirinya, namun terdapat beberapa kemungkinan memerlukan perawatan. Terkadang, korpus luteum dapat terisi dengan cairan, yang mana akan menyebabkan apa yang disebut dengan kista korpus luteum. Pada kebanyakan kasus kista korpus luteum akan hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan. Kista ini dapat menghilang dalam beberapa minggu atau membutuhkan waktu hingga tiga siklus menstruasi untuk menghilang sepenuhnya.

Beberapa wanita yang mengalami kista korpus luteum akan mengalami gejala seperti berikut ini :

  1. Kembung

  2. Perut penuh atau berat

  3. Nyeri panggul

  4. Sakit pada punggung bagian bawah atau paha

  5. Berat badan bertambah

  6. Perdarahan menstruasi yang menyakitkan

  7. Kesulitan mengosongkan usus sepenuhnya

  8. Buang air kecil lebih sering

  9. Kesulitan mengosongkan kandung kemih

  10. Hubungan intim yang menyakitkan

Perlu Anda perhatikan bahwa gejala-gejala diatas mungkin hanya dialami oleh beberapa wanita saja. Tak hanya itu, beberapa wanita juga mungkin mengalami kista pecah yang mana dapat menyebabkan rasa sakit parah, serta kemungkinan perdarahan internal. Kista yang lebih besar dapat menyebabkan ovarium berputar dengan sendirinya, yang mana biasa disebut torsi ovarium. Hal ini akan berdampak negatif pada aliran darah ke ovarium yang terkena. Korpus luteum terkadang dapat tetap melewati tahap awal kehamilan, apabila hal ini terjadi maka kista berpotensi menimbulkan masalah. Dokter kandungan biasanya akan memantau sebagaimana mestinya dan membuat rujukan ke spesialis jika diperlukan.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Referensi :

https://www.medicalnewstoday.com/articles/320433#diagnosis-of-an-ovarian-cyst

Bagikan artikel ini