Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama 1tahun lebih ini telah memunculkan berbagai varian COVID-19, salah satunya yaituCovid varian Delta. Varian ini dianggap lebih menular sehingga membuat beberapanegara meningkatkan kekhawatiran penyebaran varian baru ini. Lantas, apasebenarnya Covid varian Delta? Simak penjelasan di bawah sini.
Apa itu Covid varian Delta?
Covid varian Delta merupakan varian barudari Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India. Varian baru ini merupakanvarian yang terkuat, sangat menular dan juga sudah menyebar ke seluruh dunia.Sejauh ini, 90% kasus baru COVID-19 di Inggris berasal dari varian Delta.Inggris juga melaporkan terdapat 42.000 kasus varian delta per 9 Juni danpeningkatan terjadi pada 2 hingga 9 Juni sebanyak 30.000 kasus.
Selain itu, Covid varian Delta juga memilikibanyak mutasi dan belum diketahui dampak pasti yang diakibatkannya. Akantetapi, mutasi yang terjadi ini dapat membuat virus mengikat sel tubuh manusiadan menghindari respons dari sistem imun tubuh.
Bagaimana gejala yang ditimbulkan?
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Zoe CovidSymptom di Inggris, gejala yang ditimbulkan pada varian baru ini berbeda dariCOVID-19. Sejak awal munculnya varian baru ini, gejala yang dirasakan olehpasien yaitu berupa sakit kepala, sakit tenggorokan, demam dan pilek. Gejalaberupa batuk jarang ditemukan bahkan gejala seperti hilangnya penciuman jarangterjadi. Sehingga gejala ini bisa dianggap berupa flu parah dan tidak melakukanisolasi diri membuat penyebaran Covid varian Delta semakin meningkat.
Apakah Covid varian Delta lebihberbahaya?
Sejauh ini belum dapat disimpulkan bahwa Covidvarian Delta lebih berbahaya dan meningkatkan risiko kematian. Akan tetapi,apabila dibandingkan dengan varian lainnya, maka varian Delta memiliki angkarawat inap yang cukup tinggi. Sejauh ini, Inggris mengkonfirmasi telah terjadi42 kematian yang disebabkan oleh varian Delta. Dari jumlah tersebut, 23diantaranya tidak menerima vaksin, 7 diantaranya menerima vaksin dosis pertama,dan 12 telah menerima vaksin penuh. Akan tetapi 12 orang yang telah menerimavaksin, berusia lebih tua dan rentan sehingga tidak dapat diambil kesimpulanbahwa Covid varian Delta lebih berbahaya dan meningkatkan kematian.
Apakah Vaksin mampu melindungi darivarian Delta?
Dalam sebuah studi menunjukkan bahwa orang yangtelah menerima vaksin Covid akan memiliki risiko rawat inap yang lebih kecilapabila dibandingkan dengan orang yang tidak menerima vaksin. Akan tetapi, efekini dapat terlihat setidaknya 28 hari setelah menerima dosis pertama.
Vaksin Pfizer-BioNTech mampu memberikanperlindungan infeksi Covid varian Delta sebesar 79% apabila telah menerima duadosis vaksin. Dan perlindungan sebesar 92% untuk Covid varian Alpha. Namun,pada data yang diterbitkan oleh PHE (Public Health England) mengatakan bahwa,pemberian dua dosis vaksin AstraZeneca memiliki efektifitas sebesar 92%terhadap kemungkinan rawat inap akibat infeksi Covid varian Delta.
Cara Mencegah Covid varianDelta
Melihat varian covid bermunculan, membuat Andatidak boleh lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Walaupun Anda sudahmendapatkan vaksin COVID-19 secara penuh, tetap perlu melakukan langkahpencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan. Lantas, bagaimana caramencegah penularan covid varian baru ini?
Nah, itulah beberapa informasi mengenai Covidvarian delta. Semoga dengan informasi ini, dapat menambah wawasan Anda terhadapCOVID-19. Selain itu, diharapkan juga untuk Anda tetap menerapkan protokolkesehatan untuk mencegah dan menghentikan penyebaran virus Corona.
Referensi :
Anda mungkin juga tertarik