Apa Itu Adenomiosis? Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 11 Feb 2022

Bagikan

Adenomiosis

Pertumbuhan jaringan abnormal atau adenomiosis menyebabkan menstruasi lebih banyak daripada biasanya. Beberapa orang menganggap kondisi ini tidak berbahaya bagi kesehatan, tetapi Anda tetap harus waspada karena dalam kondisi serius adenomiosis bisa berdampak pada kualitas hidup Anda. Adenomiosis seringkali menimbulkan kram perut atau sakit perut hebat yang bisa menganggu aktivitas sehari-hari.

Apa itu adenomiosis?

Adenomiosis merupakan pertumbuhan jaringan tidak normal pada sekitar rahim yang bisa menyebabkan rasa nyeri ketika haid dan jumlah darah yang keluar ketika menstruasi lebih banyak. Adenomiosis biasanya dialami oleh wanita usia 40-45 tahun. 

Bagi Anda yang akan mengalami menopause, mungkin kondisi ini bisa dibilang biasa. Namun jika kondisi ini dialami oleh Anda yang masih berusia muda dan terjadi dalam rentan waktu cukup lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Anda juga bisa mengetahui penyebab dan cara mengobati adenomiosis disini.

Penyebab Adenomiosis

Penyebab adenomiosis secara medis belum bisa dipastikan dengan jelas oleh para ahli, tetapi beberapa kondisi di bawah ini bisa diduga penyebab adenomiosis. Salah satu penyebab adenomiosis ialah terganggunya beberapa hormon dalam tubuh, seperti hormon estrogen, prolaktin, progesteron, dan hormon perangsang folikel. Berikut beberapa penyebab lain adenomiosis yang perlu Anda ketahui:

  1. Operasi caesar

Proses persalinan melalui caesar bisa menjadi pemicu Anda mengalami adenomiosis. Sayatan yang dibuat di sekitar rahim ketika proses persalinan bisa menyebabkan adenomiosis atau pertumbuhan jaringan abnormal yang masuk ke dalam otot uterus yang kemudian menimbulkan peradangan setelah persalinan.

  1. Tumbuhnya jaringan di dinding rahim

Memeriksakan kehamilan secara rutin cukup penting bagi Anda yang sedang hamil untuk menghindari kondisi buruk yang tidak terpantau dengan baik. Melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin, Anda bisa mengetahui perkembangan janin di dalam rahim dan menghindari tumbuhnya jaringan lain di dinding rahim secara berlebihan.

  1. Mengonsumsi obat kanker payudara

Tamixofen atau obat kanker payudara bisa menjadi pemicu adenomiosis. Obat kanker payudara ini bisa menimbulkan dinding rahim Anda menebal tidak normal. Pada awalnya, obat tamixofen digunakan untuk melawan efek estrogen di jaringan payudara. Namun, tamixofen juga bisa menstimulasi reseptor estrogen di dalam rahim yang bisa menyebabkan adenomiosis.

  1. Tidak seimbangnya hormon

Tidak seimbangnya hormon estrogen dengan progesteron di dalam tubuh bisa menyebabkan tumbuhnya sel berlebih di sekitar rahim. Estrogen merupakan hormon yang menimbulkan penebalan dinding rahim ketika siklus awal menstruasi. Kelebihan hormon estrogen menyebabkan dinding rahim semakin menebal dan menunjukan perubahan abnormal atau adenomiosis.

  1. Menopause 

Memasuki fase menopause wanita tidak akan memproduksi hormon pregesteron, pada kondisi ini mungkin sebagian dari Anda menggunakan obat hormonal esterogen sebagai pengganti hormon setelah menopause. Perlu Anda ketahahui penggunaan obat hormonal bisa menyebabkan dinding rahim menebal atau memicu adenomiosis.

Cara mengobati adenomiosis

Pengobatan adenomiosis bisa disesuaikan berdasarkan tingkat keparahanya. Dokter akan bertanya terkait penyebab adenomiosis, misalnya riwayat melahirkan, apakah Anda pernah melakukan operasi caesar atau tidak? Atau berdasarkan tingkat keparahan gejala yang Anda rasakan. Berikut beberapa cara mengobati Adenomiosis yang perlu Anda ketahui:

  1. Mengompres perut

Pada kondisi ringan, gejala adenomiois seperti nyeri perut ringan ketika menstruasi bisa Anda obati dengan cara berendam dengan air hangat atau mengompres bagian perut bawah dengan menggunakan botol yang digulung dengan kain selama 30 menit. Anda bisa melakukanya 3 kali sehari hingga nyeri perut Anda mereda.

  1. Obat Pereda nyeri

Jika sakit Anda tidak kunjung reda dengan cara mengompres. Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri dan tentunya obat ini dapat mengurangi rasa sakit yang Anda rasakan. Obat pereda nyeri ini terjual bebas misalnya paracetamol. Selain itu, Anda juga bisa mencoba obat anti inflamasi nonsteroid, misalnya asam mefenamat.

  1. Terapi hormon

Terapi hormon bisa Anda coba apabila Anda mengalami ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan keluarnya banyak darah dan rasa nyeri yang tidak tertahankan ketika menstruasi. Salah satu contoh terapi hormon ialah melalui pil KB.

Beberapa penyebab adenomiosis di atas bisa Anda minimalisir, jika Anda berhati-hati dalam memilih pengobatan atau tindakan medis dengan mengetahui efek samping yang ditimbulkanya terlebih dahulu. Adapun beberapa cara pengobatan ademiosis di atas bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk Anda.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Merupakan Masa Subur Wanita, Ovulasi Adalah?

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Seksologi & Reproduksi Pria

Mulai dari IDR 160.000

Pesan Sekarang
Referensi

WebMD: What Is Adenomyosis? 2020. Available at: https://www.webmd.com/women/guide/adenomyosis-symptoms-causes-treatments (Accessed: 14 September 2021). 

Cleveland Clinic: Adenomyosis. 2020. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14167-adenomyosis (Accessed: 14 September 2021).

Bagikan artikel ini    

Ingin penjelasan lebih detail oleh dokter? Pesan konsultasi sekarang!

Doctor

Seksologi & Reproduksi Pria

Mulai dari IDR 160.000

Pesan Sekarang