Mengapa Keamanan Data Pada Manajemen Klinik dan RS Penting?

Ditinjau oleh • 30 Aug 2024

Bagikan

Mengapa Keamanan Data Pada Manajemen Klinik dan RS Penting?

Sistem keamanan merupakan sebuah sistem yang ditujukan untuk mempertahankan sistem dari serangan siber atau ancaman lainnya yang dapat membahayakan dan mengancam keamanan data informasi dan keamanannya.

 

Ancaman terdapat beberapa jenis yang dapat mengancam sistem, mulai dari internal seperti petugas yang lalai sampai dengan kata sandi yang telah tersebar luas. Selanjutnya ada ancaman dari external yaitu seperti serangan yang berasal dari orang orang yang sengaja melakukan tindak kejahatan agar mendapatkan keuntungan, contoh serangannya seperti ransomware, virus dan banyak lainnya.

 

Oleh karena itu, penting bagi penyedia layanan kesehatan yang menggunakan Sistem informasi manajemen Rumah Sakit ataupun Klinik yang memiliki sistem keamanan yang kuat untuk bisa menanggulangi hal tersebut. Pada dasarnya di zaman modern ini kejahatan bisa terjadi dimana saja. 

 

Memilih SIMRS dan SIM Klinik bersertifikasi standar keamanan setidaknya Anda bisa lebih siap menahan serangan yang mungkin akan terjadi. Dengan begitu pasien yang berobat juga akan merasa aman dan nyaman dan secara tidak langsung meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap Rumah Sakit atau Klinik Anda.

Keamanan Data Kini Jadi Prioritas Bagi Rumah Sakit dan Klinik

Kemajuan zaman tidak hanya memberikan dampak positif akan tetapi meningkatkan juga terjadinya cyber attack (serangan siber) terhadap data data pasien. Pada akhirnya serangan tersebut mengakibatkan kerugian untuk pasien dan juga pengelola dalam jangka waktu yang panjang. 

 

Keamanan data kini menjadi prioritas untuk Rumah Sakit dan Klinik, berikut beberapa alasan kenapa keamanan data menjadi prioritas bagi rumah sakit dan klinik saat ini:

 

  1. Menjaga Kepercayaan dan Kenyamanan Pasien 

Pasien tentunya tidak ingin pergi ke Rumah Sakit yang tidak dapat mempertanggungjawabkan hal yang sudah dipercayakan. Contohnya adalah data data yang diperoleh dapat terjaga dan terjamin.

 

Serta Anda selaku pengelola Rumah Sakit tidak mau untuk di cap sebagai penyedia pelayanan kesehatan yang tidak memiliki integritas dan tidak kompeten. Bisa jadi Rumah Sakit yang Anda kelola tidak memenuhi syarat dan akreditasi yang anda miliki akan menurun.

 

Maka dari itu penting untuk bisa menjaga data privasi pasien atau institusi demi memberikan rasa aman dan percaya pasien yang akan berobat di fasilitas pelayanan kesehatan Anda. Pastikan SIMRS yang anda gunakan telah sesuai standar keamanan data seperti ISO 27001.

 

  1. Menghindari Kebocoran Data Privasi

Keamanan yang telah sesuai dan memenuhi standar akan mengurangi risiko kebocoran data pada sebuah institusi pelayanan kesehatan. Dengan kebocoran, institusi dapat berdampak kerugian yang besar. Informasi pribadi yang tersebar dapat disalahgunakan untuk berbagai kejahatan, seperti pencurian identitas atau penipuan. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah keamanan yang ketat, Rumah Sakit dapat melindungi data pasien dari akses yang tidak sah dan kebocoran informasi.

 

  1. Meminimalisir Kehilangan Data

Meminimalisir kehilangan data adalah salah satu alasan utama mengapa keamanan data menjadi prioritas. Kehilangan data dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kesalahan manusia, kegagalan perangkat keras, atau serangan siber. Dengan menerapkan sistem backup yang teratur dan menggunakan teknologi enkripsi, Rumah Sakit dapat memastikan bahwa data pasien tetap aman dan tersedia meskipun terjadi insiden yang tidak diinginkan. Ini tidak hanya melindungi data pasien tetapi juga memastikan operasional Rumah Sakit tidak terganggu.

 

  1. Menjaga Integritas Rumah Sakit dan Klinik

Integritas Rumah Sakit dan Klinik sangat dipengaruhi oleh bagaimana mereka mengelola dan melindungi data pasien. Ketika data pasien terjaga dengan baik, itu menunjukan bahwa Rumah Sakit memiliki sistem yang andal dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Sebaliknya, pelanggaran data dapat merusak reputasi institusi dan mengurangi kepercayaan pasien serta stakeholder lainnya. Dengan mengadopsi kebijakan keamanan data yang ketat, Rumah Sakit dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya mematuhi regulasi yang berlaku tetapi juga menunjukan komitmen mereka terhadap perlindungan data pasien.

Disaster Recovery Planning (DRP)

Disaster Recovery Planning (DRP) menjadi komponen krusial dalam strategi keamanan data Rumah Sakit dan Klinik. DRP adalah rencana yang dirancang untuk memulihkan operasional dan data penting setelah terjadi bencana atau gangguan besar seperti cyber attack (serangan siber). Berikut adalah beberapa alasan mengapa DRP penting:

 

  1. Mengurangi Dampak Bencana

Bencana alam, kegagalan sistem, dan serangan siber dapat menyebabkan kerugian besar bagi rumah sakit. Dengan memiliki DRP yang efektif, rumah sakit dapat meminimalisir dampak bencana tersebut dan memastikan bahwa pelayanan kesehatan tetap berjalan. Rencana pemulihan bencana yang baik akan mencakup prosedur untuk mengembalikan data, memulihkan sistem, dan melanjutkan operasional sesegera mungkin.

 

  1. Memastikan Kelangsungan Operasional

Kelangsungan operasional rumah sakit sangat bergantung pada kemampuan untuk mengakses data dan sistem penting. DRP mencakup langkah-langkah untuk memastikan bahwa sistem informasi manajemen, catatan medis elektronik, dan aplikasi penting lainnya dapat dipulihkan dengan cepat. Ini memungkinkan rumah sakit untuk terus memberikan pelayanan kesehatan meskipun terjadi gangguan besar.

 

  1. Mematuhi Regulasi dan Standar

Banyak regulasi dan standar industri, seperti HIPAA di Amerika Serikat dan GDPR di Eropa, mengharuskan institusi kesehatan memiliki rencana pemulihan bencana yang komprehensif. Mematuhi regulasi ini tidak hanya melindungi data pasien tetapi juga mencegah sanksi hukum dan kerugian finansial yang bisa timbul dari pelanggaran.

Tahapan Pada Disaster Recovery Planning (DRP)

Berikut adalah tahapan penting dalam Disaster Recovery Planning (DRP) untuk Rumah Sakit dan Klinik:

 

  1. Analisis Risiko dan Dampak (Risk and Impact Analysis)

  2. Pembentukan Tim Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Team Formation)

  3. Pengembangan Kebijakan dan Prosedur (Policy and Procedure Development)

  4. Inventarisasi Aset dan Data (Asset and Data Inventory)

  5. Implementasi Sistem Backup (Backup System Implementation)

  6. Pengembangan Rencana Pemulihan (Recovery Plan Development)

  7. Pengujian dan Pelatihan (Testing and Training)

  8. Evaluasi dan Pembaruan Berkala (Regular Evaluation and Update)

  9. Pemantauan dan Penilaian Kinerja (Monitoring and Performance Assessment)

 

Lakukan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja sistem dan backup untuk mendeteksi masalah potensial sebelum berkembang menjadi bencana. Penilaian kinerja membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memastikan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

 

Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, rumah sakit dan klinik dapat membangun DRP yang kuat dan efektif, yang melindungi data pasien dan memastikan kelangsungan operasional dalam situasi darurat.




Bagikan artikel ini