Seberapa Banyak Daging Merah yang Boleh Dikonsumsi?

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 07 Dec 2020

Bagikan

Seberapa Banyak Daging Merah yang Boleh Dikonsumsi?

Daging merah merupakan makanan favorit banyak orang. Orang-orang mengantre di restoran favorit mereka untuk daging merah dibakar, direbus, ataupun disantap dengan tumis bawang yang gurih di lidah.

Daging merah juga merupakan menu pilihan bagi beberapa orang untuk merayakan hari spesial atau mentraktir orang-orang terdekatnya.

Namun, apakah daging merah aman untuk dimakan?

Anda tentunya pernah mendengar bahwa berbagai studi telah menunjukkan bahwa daging merah dan daging yang diawetkan berhubungan dengan kematian dini.

Dan peningkatan risiko penyakit, seperti penyakit kardiovaskuler dan kanker. Lalu, apa yang Anda harus lakukan sebagai seorang omnivora?

Daging Merah dan Daging yang Diawetkan Meningkatkan Risiko Penyakit

Riset terbaru yang dipublikasikan oleh BMJ pada tahun 2019 menunjukkan bahwa mengonsumsi 3 ½ porsi daging per minggu dapat meningkatkan risiko kematian.

Mungkin Anda merasa bahwa 3 ½ porsi berlebihan. Namun, 1 porsi standarnya sejumlah 3 ons, yaitu seukuran satu dek kartu.

Apabila Anda mengonsumsi daging fillet steak, yang beratnya sejumlah 12 ons, Anda telah mengonsumsi sekitar 3 ½ porsi daging dalam 1 kali makan.

Daging yang diawetkan memiliki hubungan yang lebih kuat dengan risiko kematian. Untuk pecinta bacon, mengonsumsi sekitar 4 potongan tipis thick-cut bacon seminggu sekali saja sudah dapat meningkatkan risiko kematian.

Selain itu, daging merah dan daging yang diawetkan juga meningkatkan risiko kanker. Menurut WHO, terdapat bukti yang cukup kuat untuk memberi label “karsinogen” (substansi yang menyebabkan kanker) pada daging yang mengandung pengawet.

Mengonsumsi porsi harian kurang dari 2 ons per hari – seperti 2 slice ham atau bologna – dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Dengan Mengurangi Porsi Daging Merah, Makanan yang Lebih Sehat Dapat Dikonsumsi

Banyak orang belum mengonsumsi makanan yang bersifat melindungi, seperti sayur-sayuran dalam asupan yang cukup. Dengan mengurangi daging merah, Anda dapat menyisipkan porsi makanan-makanan sehat yang sebelumnya terlupakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa tidak makan kacang-kacangan yang cukup, dan tidak mengonsumsi seafood sesuai rekomendasi. 90% orang Amerika tidak makan sayur sesuai guideline.

Padahal, mengganti daging merah dan daging yang diawetkan dengan gandum, sayur, dan protein dari laut/dari tanaman dapat membuat Anda hidup lebih lama.

Hal ini juga dapat menyuburkan tanah dan berkontribusi pada pencegahan perubahan iklim.

Kesimpulan

Mungkin, menanyakan “seberapa banyak daging merah yang boleh dikonsumsi” adalah pertanyaan yang salah. Hal yang seharusnya menjadi pertanyaan adalah: “apa yang harus kita makan lebih banyak dari sekarang?”

Referensi

Gelsomin E. An omnivore’s dilemma: how much red meat is too much? [Internet]. Harvard: Harvard Health Blog; 2019 Dec [cited 2020 Jul]. Availabe from: https://www.health.harvard.edu/blog/an-omnivores-dilemma-how-much-red-meat-is-too-much-2019123018519

Bagikan artikel ini