Tips Kesehatan
Peran olahraga dalam perbaikan diabetes melitus
Rasa lelah berlebih merupakan salah satu penanda gejala diabetes melitus atau kencing manis. Rasa lelah yang dialami oleh penderita diabetes berbeda dengan rasa lelah biasa. Pada umumnya, rasa lelah dapat membaik setelah beristirahat, namun hal ini tidak berlaku bagi penderita diabetes.
Hal ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, rasa lelah ini dapat juga terkait dengan kondisi psikologis penderita kencing manis.
Ketika seseorang mengalami diabetes, terjadi perubahan dalam penggunaan gula darah oleh tubuh. Seharusnya, gula dari makanan yang dikonsumsi penderita diabetes akan dipecah oleh insulin tubuh menjadi komponen gula yang lebih sederhana.
Namun, penderita diabetes mengalami gangguan pada produksi insulin maupun penggunaan insulin.Sel-sel pada tubuh yang hanya dapat menyerap gula sederhana pun menjadi kekurangan bahan bakar. Dampaknya, sel-sel mengalami kekurangan nutrisi yang gejalanya nampak melalui kelelahan berlebih.
Lantas, bila lelah terus-menerus, haruskah penderita diabetes beristirahat total tanpa berolahraga? Tentu tidak. Penderita diabetes harus tetap berolahraga, namun tentu dengan takaran yang pas.
Gaya hidup sedenter merupakan salah satu faktor risiko kencing manis. Gaya hidup sedenter dapat meningkatkan kemungkinan obesitas. Salah satu komplikasi dari obesitas adalah terkena kencing manis.
Dengan berolahraga, maka dapat terjadi kenaikan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dalam jangka pendek, berolahraga juga akan menurunkan kadar gula dalam darah.
Olahraga yang tepat bagi penderita diabetes terdiri dari komponen sebagai berikut:
Selain itu, olahraga juga dapat memperbaiki suasana hati seseorang. Berolahraga dapat memproduksi hormon serotonin yang memberikan efek bahagia. Pada sebuah studi pada tahun 2016, ditemukan bahwa penderita diabetes lebih rentan mengalami depresi.
Depresi sendiri berhubungan dengan penurunan pengolahan serotonin dalam tubuh. Berolahraga pun dapat membantu perasaan depresi pada penderita diabetes melitus.
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik