Nyeri Dada

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Aug 2021

Bagikan

Nyeri Dada

Nyeri dada merupakan keluhan yang sering dikeluhkan banyak orang. Nyeri dada dapat dirasakan di berbagai lokasi di dada. Keluhan ini tidak boleh disepelekan karena beberapa penyebab nyeri dada dapat mengancam nyawa seperti serangan jantung, paru-paru kolaps (pneumotoraks), dan robeknya pembuluh darah besar aorta (diseksi aorta). Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dokter untuk memastikan penyebab nyeri dada dan mendapatkan penanganan yang tepat.


Gejala

Gejala nyeri dada sangat bervariasi tergantung penyebabnya. Nyeri dada dapat dirasakan di berbagai lokasi atau bahkan di seluruh dada serta dapat muncul hanya di satu titik lalu menjalar ke area lain. Durasi nyeri dapat hilang dalam hitungan menit, atau bisa juga berlangsung lama dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Sensasi nyeri dada sangat bervariasi seperti terasa tajam, tumpul, terbakar, perih, tertusuk, terikat atau tertekan. Keluhan dapat disertai gejala lain seperti keringat dingin, demam, mual muntah, sesak nafas, batuk, dan kaki bengkak.

Segera mencari pertolongan ke IGD rumah sakit apabila terdapat gejala seperti:

  • Dada terasa tertekan atau terikat

  • Nyeri menjalar ke rahang, lengan kiri, atau punggung

  • Sesak nafas, terutama setelah lama tidak beraktivitas

  • Mual, muntah, dada berdebar-debar, napas cepat, kebingungan, pucat, keringat berlebih

  • Tekanan darah atau denyut nadi sangat rendah 


Diagnosis

Sebelum menegakkan diagnosis penyebab nyeri dada, dokter akan menanyakan beberapa hal terkait nyeri dada yang dialami serta gejala lain yang menyertai. Dokter juga akan menanyakan riwayat penyakit terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat penyakit di keluarga, serta riwayat kebiasaan sehari-hari.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-tanda yang berhubungan dengan keluhan yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik yang menyeluruh dimulai dari pemeriksaan tanda-tanda vital, keadaan umum pasien, hingga pemeriksaan sistematis dari kepala hingga ujung kaki.

Beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk mengonfirmasi penyebab nyeri dada pasien. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter adalah elektrokardiografi (EKG), foto Rontgen dada, tes darah lengkap, CT-Scan, USG, ekokardiografi, endoskopi, kateterisasi jantung, dan tes fungsi paru. Tidak semua pemeriksaan tersebut akan dikerjakan oleh dokter karena terdapat indikasi dan pertimbangan tertentu.


Tata laksana

Penanganan nyeri dada disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Pada nyeri dada yang diakibatkan oleh serangan jantung, tata laksana yang diberikan dapat berupa aspirin atau clopidogrel sebagai pengencer darah, nitrogliserin untuk melebarkan pembuluh darah jantung, obat anti nyeri, dan pemasangan oksigen. Beberapa tindakan medis seperti pemasangan ring jantung atau bypass jantung juga mungkin dibutuhkan tergantung kondisi pasien.

Nyeri dada yang diakibatkan refluks asam lambung dapat diberikan obat yang dapat menurunkan produksi asam lambung seperti penghambat pompa proton atau penghambat reseptor H2. Pada pasien nyeri dada karena adanya sumbatan pada pembuluh darah paru-paru dapat diberikan trombolitik untuk menghancurkan sumbatan tersebut pada pasien yang hemodinamiknya tidak stabil. Pada pasien yang hemodinamika stabil dapat diberikan obat untuk mencegah pembekuan darah.


Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.


Sumber:

  1. https://www.webmd.com/pain-management/guide/whats-causing-my-chest-pain#2  

  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470557

Bagikan artikel ini