Mengulas Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 24 Jun 2020

Bagikan

Diabetes diketahui sebagai penyakit kronik yang seringkali memburuk bermanifestasi sebagai penyakit-penyakit lain. Apabila gula darah gagal dikontrol, penyakit-penyakit lain yang timbul sebagai komplikasi dapat membahayakan pasien.

Beberapa komplikasi yang umum terjadi adalah penyakit ginjal kronik, masalah pada kaki, retinopati (kerusakan pada retina di mata), penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan gagal jantung.

Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi ditambah dengan kemampuan sistem metabolisme tubuh yang kian hari semakin menurun dapat menguras energi dan pikiran pasien.

Faktanya, diabetes mempengaruhi kehidupan pasien. Semakin nyata kehadiran diabetes dalam kehidupan pasien, semakin buruk kualitas hidupnya apalagi jika ditambah penyakit penyerta atau komplikasi dari diabetes.

Namun, apa itu kualitas hidup?

Kualitas Hidup 

WHO mendefinisikan kualitas hidup (quality of life QoL) sebagai persepsi seseorang mengenai kedudukannya dalam kehidupan, dalam kacamata budaya dan norma yang berlaku di tempat tinggalnya, yang berhubngan dengan tujuan, ekspektasi, standar, dan kekhawatiran orang tersebut.

Kualitas hidup meliputi keadaan psikologis, kemampuan seseorang untuk hidup mandiri, kehidupan sosial, dan nilai-nilai personal yang dianut.

Kualitas hidup penting bagi penderita diabetes karena semua orang pasti ingin memiliki kualitas hidup terbaik yang bisa ia miliki. Hal penting yang Anda harus ketahui adalah bukan hanya diabetes yang mempengaruhi kualitas hidup, melainkan juga kualitas hidup dapat mempengaruhi diabetes.

Apabila Anda merasa bahagia dengan hidup Anda dengan diabetes, Anda memiliki lebih banyak energi untuk berobat dan mengontrol gula darah Anda. Selanjutnya, jika Anda mengontrol gula darah Anda dengan baik, Anda dapat merasa lebih baik hari ke hari dan lebih sehat dalam jangka panjang. 

Diabetes dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda dengan beberapa aspek, antara lain:

  • Perawatan diabetes yang menyita waktu, seperti menjaga makanan, olahraga, mengawasi gula darah, dan merencanakan gaya hidup;
  • Gejala-gejala saat gula darah terlalu rendah maupun terlalu tinggi;
  • Ketakutan tentang kondisi saat ini ataupun komplikasi yang dapat terjadi.

Cara Menilai Kualitas Hidup

Meskipun alasan-alasan seseorang untuk berbahagia berbeda, beberapa hal tetap bersifat universal. Untuk menilai kualitas hidup Anda, Anda dapat menanyakan beberapa pertanyaan ini:

  • Seberapa puas Anda dengan kondisi kesehatan Anda saat ini?
  • Seberapa puas Anda dengan upaya-upaya yang telah Anda lakukan untuk mengontrol gula darah Anda?
  • Apakah Anda seringkali merasa lelah dengan perawatan diabetes yang menyita waktu?
  • Apakah Anda merasa sedih?
  • Apakah Anda merasa bahwa Anda tidak dapat lagi melakukan hal/kegemaran yang penting bagi Anda karena diabetes?

Cara Meningkatkan Kualitas Hidup

Apabila Anda merasakan sedih yang cukup berkepanjangan, sampaikan kepada dokter yang menangani Anda. Depresi umum dialami oleh pasien diabetes.

Depresi membuat seseorang berperasaan buruk menyulitkan proses perawatan diri yang harus dilakukan untuk menangani diabetesnya. Namun, depresi bukanlah akhir dari segalanya. Oleh karena itu, komunikasikan dengan dokter Anda dan minta bantuan.

Jika Anda merasa kesulitan dalam menghadapi beban akibat diabetes, ataupun lelah dalam merawat diri Anda, komunikasikan dengan dokter maupun perawat Anda.

Tenaga medis yang menangani diabetes umumnya sudah terlatih untuk membantu meringankan beban yang pasien rasakan akibat diabetes. Mereka juga dapat membantu Anda untuk meningkatkan motivasi Anda dalam menangani diabetes Anda.

Jangan lupa untuk mencari bantuan dan menjaga komunikasi dengan dokter Anda, ya!

Referensi:

  1. Trikkalinou A, Papazafiropoulou AK, Melidonis A. Type 2 diabetes and quality of life. World J Diabetes. 2017 Apr; 8(4): 120-9.
  2. Rubin RR. Diabetes and quality of life. Diabetes Spectrum. 2000 Mar:13(1);21-3.
Bagikan artikel ini