Latihan Kebugaran Jasmani Untuk Penderita Penyakit Jantung Koroner

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 19 Apr 2021

Bagikan

Penyakit jantung koroner merupakan penyumbatan pada arteri koroner yang terjadi akibat penumpukan plak. Arteri koroner adalah pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke dalam otot jantung. Plak yang mengeras atau pecah di pembuluh darah tersebut dapat mempersempit saluran dan mengurangi aliran darah yang kaya akan oksigen ke jantung. Jika aliran darah kaya oksigen berkurang, dapat terjadi serangan jantung.


Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Namun tidak semua orang dapat melakukannya dengan bebas, karena terdapat kondisi tertentu dalam tubuhnya. Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah jika kamu memiliki penyakit jantung koroner. Meskipun begitu, olahraga tetap memiliki banyak manfaat, baik untuk orang sehat maupun sakit. Oleh karena itu, walaupun kamu memiliki penyakit jantung koroner, bukan berarti kamu harus duduk dan tidak melakukan apa-apa sepanjang hidupmu. 


Terdapat penelitian tentang penderita PJK yang melakukan olahraga secara tepat, hasilnya hanya didapatkan satu kematian dan serangan jantung setiap 294.000 jam latihan. Penelitian ini menunjukkan bahwa penderita  penyakit jantung koroner dapat tetap berolahraga, asal dilakukan dengan cara yang tepat. Berikut ini beberapa contoh latihan yang dapat kamu coba.


Berjalan kaki

Berjalan kaki adalah aktivitas yang sangat baik dilakukan oleh penderita penyakit jantung koroner. Berjalan kaki kurang lebih 60 menit dalam sehari akan membantu memperlancar sirkulasi darahmu. Kamu tidak harus melakukannya langsung 60 menit dalam satu kali berjalan, cukup lakukan sedikit demi sedikit dan secara kumulatif kamu sudah berjalan selama 60 menit dalam sehari.


Yoga

Yoga dapat memberikan efek tenang dan memperlancar kerja jantung dalam memompa darah. Gerakan yoga mungkin terlihat agak rumit, namun sebenarnya memiliki manfaat yang sangat banyak. Yoga tidak memerlukan kecepatan tinggi seperti saat kita berlari, namun tetap dapat melatih jantung mu dan memperlancar aliran darah. Selain dapat membentuk tubuh, melakukan yoga secara rutin dan benar dapat mencegah komplikasi penyakit akibat jantung koroner.


Jogging

Jogging memiliki manfaat yang hampir sama dengan berjalan kaki. Perbedaan yang signifikan antara berjalan kaki dan jogging adalah, kamu harus meluangkan waktu untuk kegiatan yang satu ini. Jika ingin melakukan latihan ini, lakukanlah selama 30 menit, dimulai dengan intensitas ringan. Melakukan jogging kurang lebih 30 menit memiliki manfaat yang sama dengan berjalan kaki selama 60 menit. Namun, kamu tidak boleh terlalu memaksakan diri dalam melakukan jogging, karena kegiatan ini menguras banyak tenaga. 


Bersepeda

Dari jenis latihan lainnya, bersepeda merupakan olahraga yang sangat baik bagi penderita jantung koroner. Bersepeda merupakan kegiatan yang dapat memompa jantung secara signifikan dan tepat. Jika jantung dilatih untuk memompa dengan baik, maka aliran darah akan menjadi lebih lancar.


Senam aerobik

Pada dasarnya, melakukan senam aerobik berarti menggunakan jantung dan paru-paru untuk waktu yang cukup lama dan melelahkan. Hal ini bisa berdampak baik, yaitu membantu jantung menggunakan oksigen lebih baik dan memperbaiki aliran darah. Kamu dapat memulai latihan ini secara perlahan, dari mulai gerakan dengan intensitas ringan. Latihan ini dapat dilakukan 3 kali dalam seminggu, selama 30-40 menit.


Kamu harus mengeksplorasi latihan kebugaran jasmani mana yang tepat untukmu, agar kamu dapat mengetahui batasan kelelahan pada tubuhmu juga, sehingga kamu tidak khawatir dalam berolahraga walaupun memiliki penyakit jantung koroner. Jangan lupa untuk selalu konsultasikan ke dokter.


Doktermu akan memberitahu latihan apa yang terbaik untuk dilakukan. Konsultasikan selalu dengan dokter sebelum memulai program latihan baru. Tanyakan juga apakah kamu sudah bisa melakukan latihan dengan intensitas berat atau belum.


Referensi:

  1. https://www.rsupwahidin.com/berita-97-olah-raga-bagi-penderita-penyakit-jantung-koroner-(pjk).html#:~:text=Dari%20jenis%2Djenis%20olahraga%2C%20bersepeda,secara%20signifikan%20dan%20secara%20tepat.

  2. Darden D, Richardson C, Jackson EA. Physical Activity and Exercise for Secondary Prevention among Patients with Cardiovascular Disease. Curr Cardiovasc Risk Rep. 2013;7(6):10.1007/s12170-013-0354-5. doi:10.1007/s12170-013-0354-5

Bove AA. Exercise and Heart Disease. Methodist Debakey Cardiovasc J. 2016;12(2):74-75. doi:10.14797/mdcj-12-2-74

Bagikan artikel ini