Kenali Kanker Kelenjar Getah Bening

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 19 Apr 2021

Bagikan

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi karena banyak hal. Salah satunya disebabkan oleh kanker. Kanker kelenjar getah bening, seperti kanker pada umumnya, harus ditangani sedini mungkin. Untuk itu, karakteristik pembengkakan kelenjar getah bening yang mengarah ke kanker perlu diketahui.


Definisi kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem ini memiliki fungsi untuk mengalirkan darah di jaringan yang tidak kembali ke pembuluh darah vena. Dalam kelenjar getah bening, terdapat banyak sekali sel-sel kekebalan tubuh sehingga kelenjar getah bening memiliki fungsi pertahanan tubuh. Kelenjar getah bening tersebar di berbagai tempat, terutama di daerah kepala, leher, ketiak, dan sekitar panggul.


Definisi kanker kelenjar getah bening

Kanker kelenjar getah bening bukanlah merujuk ke satu jenis kanker saja. Kanker kelenjar getah bening terdiri dari berbagai macam jenis kanker. Karena kanker kelenjar getah bening timbul karena adanya perbanyakan jenis sel darah putih, klasifikasi kanker kelenjar getah bening terbagi berdasarkan jenis sel darah putih. 


Penyebab kanker kelenjar getah bening

Sampai saat ini tidak ada yang mengetahui kenapa sel-sel darah putih pada kelenjar getah bening menjadi ganas. Namun beberapa faktor yang diduga mempermudah terjadinya kanker kelenjar getah bening adalah:

  • Paparan pekerjaan, seperti pestisida 

  • Infeksi, seperti infeksi Helicobacter pylor, virus hepatiits C, viruss herpes, cytomegavirus (CMV), Virus Epstei Barr (EBV), dan lain-lain

  • Kondisi turunnya pertahanan tubuh. Kondisi ini dijumpai pada infeksi HIV, setelah mendapatkan transplantasi, dan lain-lai

  • Obat - obatan terutama yang dapat menurunkan kondisi pertahanan tubuh

  • Penyakit autoimun, yakni penyakit dimana sel darah putih menyerang tubuh sendiri. Contoh penyakit autoimun adalah rheumatoid artritis, sindrom Sjögren’s, dan penyakit usus kronik

  • Lokasi geografik. Kejadian kanker kelenjar getah bening banyak terjadi pada Asia Tenggara


Tipe kanker kelenjar getah bening

Secara umum, kanker kelenjar getah bening dibedakan menjadi 2 tipe, yakni

  1. Limfoma hodgkin

  2. Limfoma non hodgkin

Perbedaan keduanya terletak dari karakteristik kanker yang dilihat dibawah mikroskop. Penentuan jenis tipe kanker kelenjar getah bening penting karena tiap tipe memiliki penanganan yang berbeda pula


Gejala kanker kelenjar getah bening

Gejala paling umum pada kanker kelenjar getah bening adalah pembesaran kelenjar getah bening yang biasanya tidak nyeri. Gejala lain yang sering terjadi pada kanker umumnya antara lain

  • Demam 

  • Kelelahan yang terus menerus

  • Keringat di malam hari

  • Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya


Evaluasi kanker kelenjar getah bening

Dibutuhkan serangkaian pemeriksaan sebelum dipastikan bahwa pembesaran kelenjar getah bening terjadi kanker. Pemeriksaan tersebut berupa:

  • Pemeriksaan fisik . Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat dan meraba kelenjar getah bening yang bermasalah

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat jenis sel darah yang jumlahnya tidak normal

  • Pengambilan kelenjar getah bening. Pengambilan ini ditujukan untuk melihat langsung keadaan kelenjar getah bening di bawah mikroskop serta mencari sel-sel yang terlihat tidak normal.

  • Pencitraan. Tes ini dilakukan dengan memfoto kelenjar getah bening. Pencitraan yang dapat dilakukan, yakni CT-scan, MRI, dan PET (Positron emission tomography)


Penanganan Kanker Kelenjar Getah Bening

Penanganan kanker kelenjar getah bening disesuaikan dengan hasil pemeriksaan karena terdapat banyak sekali jenis kanker kelenjar getah bening. Beberapa penanganan yang dapat diberikan adalah

  1. Observasi. Observasi dilakukan jika kanker kelenjar getah bening belum dapat ditangani karena berbagai hal sehingga harus ditunggu beberapa waktu. Pada observasi dilakukan monitoring rutin untuk melihat perkembangan kanker.

  2. Kemoterapi. Kemoterapi menggunakan suatu zat yang dapat membunuh sel kanker. 

  3. Terapi radiasi. Berbeda dengan kemoterapi yang menggunakan zat kimia, radiasi menggunakan pancaran sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker.

  4. Transplantasi sumsum tulang. Sumsum tulang merupakan tempat sel darah putih berasal sedangkan sel sumsum tulang merupakan sel awal yang nantinya akan membentuk sel darah putih. Transplantasi sumsum tulang sebenarnya adalah penyuntikan sel-sel sumsung tulang sehingga diharapkan sel-sel sumsung tulang lama digantikan dengan yang baru. Sel-sel sumsung tulang yang baru kemudian akan membentuk sel darah putih yang normal (tidak ganas). 



Referensi

  1. Mayo Clinic Staff. Lymphoma: diagnosis and treatment [Internet]. Minnesota: Mayo Clinic; 2019. [Cited 6 Feb 2021].

  2. Jamil A, Mukkamalla SKR. Lymphoma. [Updated 2020 Aug 16]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.

  3. Bujoreanu I, Gupta V. Anatomy, Lymph Nodes. [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.

Bagikan artikel ini