Baik ibuprofen maupun parasetemol sering digunakan bagi masyarakat umum untuk mengatasi nyeri dan demam. Namun, berikut adalah hal-hal yang membedakan kedua jenis obat tersebut.
Kenali ibuprofen dan parasetamol
Parasetamol tergabung dalam golongan obat yang disebut sebagai analgesik, sedangkan ibuprofen berasal dari golongan obat bernama Obat Anti Inflamasi Non-Steroid (OAINS). Keduanya dapat bekerja meredakan nyeri, tetapi ibuprofen juga dapat membantu mengurangi peradangan (inflamasi).
Baik ibuprofen maupun parasetamol tersedia dalam berbagai sediaan, diantaranya adalah tablet oral, kapsul oral, suspensi oral, serta tablet kunya. Selain itu, ibuprofen juga tersedia dalam bentuk drop oral. Sedangkan ibuprofen tersedia dalam sediaan lain seperti sirup oral dan supositoria (masuk melalui anus), dan lain sebagainya.
Harga dan kesediaan obat
Baik ibuprofen maupun parasetamol dapat ditemukan dengan mudah di seluruh apotek. Keduanya pun berada dalam rentang biaya terjangkau.
Perbedaan efek samping
Ibuprofen dan parasetamol memiliki cara kerja yang berbeda. Oleh karenanya, kedua jenis obat tersebut memiliki efek samping yang berbeda pula.
Sebagai contohnya, parasetamol mengalami degradasi dan dibuang dari liver. Sehingga, penggunaan parasetamol jangka panjang dan dosis tinggi menghadirkan peringatan bagi kerusakan liver yang fatal (bahkan kematian). Kamu dapat mengalami kerusakan liver apabila terlalu banyak mengonsumsi parasetamol dalam jangka waktu 24 jam. Selain itu, jangan pernah mencoba untuk menggunakan lebih dari satu jenis produk parasetamol dalam satu waktu.
Di sisi lain, ibuprofen dibuang melalui ginjal. Sehingga, penggunaan ibuprofen dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak kesehatan ginjal dan perdarahan abdomen. Selain itu, penggunaan dosis tinggi tidak disarankan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah, serangan jantung, dan stroke.
Lantas, pilih ibuprofen atau parasetamol?
Walaupun memiliki manfaat yang tak jauh berbeda, berikut adalah hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih obat ibuprofen atau parasetamol.
1. Adanya alergi pada salah satu jenis obat
Gunakanlah obat jenis lain apabila kamu memiliki alergi pada salah satu obat dari ibuprofen atau parasetamol.
2. Pertimbangan efek samping obat
Mengingat parasetamol dapat mengganggu kesehatan liver, disarankan untuk menggunakan ibuprofen pada pasien dengan penyakit liver. Di sisi lain, ibuprofen memiliki risiko untuk melukai lambung. Sehingga, apabila kamu memiliki gangguan tukak lambung atau maag, disarankan untuk menggunakan ibuprofen. Selain itu, ibuprofen juga tidak sesuai untuk pasien dengan gangguan jantung, stroke, atau asma.
3. Penyebab nyeri
Apabila nyeri yang dirasakan berasal dari peradangan, maka disarankan pasien pasien untuk menggunakan ibuprofen. Hal ini disebabkan karena parasetamol hanya bekerja sebagai pereda nyeri, sedangkan ibuprofen dapat mengatasi peradangan yang terjadi.
4. Lama penggunaan
Ibuprofen dan parasetamol memiliki batas waktu penggunaan yang berbeda. Secara umum, parasetamol lebih aman untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Namun, apabila kamu mengalami gejala berat yang berlangsung lama, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk segera dicari tahu tata laksana yang sesuai dengan kondisimu saat ini.
Penggunaan keduanya dalam waktu bersamaan
Apabila kamu berusia 16 tahun atau lebih tua, maka menggunakan kedua obat tersebut dalam satu waktu yang sama bukanlah sebuah masalah. Namun, hal ini tidak direkomendasi untuk dilakukan pada anak-anak.
Untuk lebih amannya, kamu dapat mengonsumsi parasetamol dan ibuprofen dalam waktu yang berbeda. Parasetamol dapat dikonsumsi kapanpun, sedangkan ibuprofen lebih baik untuk dikonsumsi setelah makan.
Namun, apabila kamu mengalami gejala yang sangat berat, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter. Resep dan anjuran lain dalam regimen obat dapat beragam sesuai dengan anjuran dokter yang memberikan. Pemberian obat dalam kasus berat harus dibawah pengawasan ahli.
Referensi:
Anda mungkin juga tertarik