Diabetes Gestasional

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Jun 2021

Bagikan

Diabetes Gestasional

Penyakit kencing manis pada kehamilan (diabetes gestasional), seperti namanya, merupakan penyakit kencing manis yang terjadi pada seorang ibu hamil. Pada penyakit kencing manis sendiri, terjadi gangguan di mana sel-sel tubuh tidak dapat memanfaatkan gula untuk memakai energi. Gula pun menumpuk di dalam darah sehingga kadar gula darah menjadi sangat tinggi.


Kencing manis pada kehamilan lebih berbahaya dibandingkan kencing manis di orang pada umumnya karena sangat memengaruhi kondisi kehamilan dan kesehatan janin. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang tidak diinginkan pada kehamilan seperti kehamilan prematur, bayi lahir dengan berat badan berlebih, hingga kematian janin.


Kabar baiknya, kencing manis pada kehamilan dapat dikendalikan dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, dan penggunaan obat jika perlu. Gula darah yang terkontrol dapat membuat bayi tetap sehat dan mencegah persalinan yang sulit. Pada wanita dengan kencing manis pada kehamilan, gula darah biasanya kembali normal segera setelah melahirkan. 

 

Tanda dan Gejala Kencing Manis pada Kehamilan

Kencing manis pada kehamilan umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Sebagian besar kasus ditemukan dari skrining gula darah selama kontrol kehamilan rutin ke dokter.

Beberapa orang mungkin menunjukan gejala kadar gula darah tinggi seperti: 

  • Rasa ingin makan yang berlebihan 

  • Rasa haus yang meningkat

  • Keinginan buang air kecil lebih sering dari biasanya 

  • Mulut kering

  • Kelelahan

 

Akan tetapi, beberapa gejala ini umum terjadi selama kehamilan dan belum tentu merupakan tanda kencing manis pada kehamilan. Bicaralah dengan dokter untuk mengkonsultasikan gejala yang Anda alami. 

 

Diagnosis Kencing Manis pada Kehamilan

Penyakit ini umumnya didiagnosis dokter ketika seorang wanita sedang melakukan kontrol kehamilan rutin ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan ambil darah dengan meminta Anda berpuasa sebelumnya selama 8-12 jam. Pemeriksaan ini disebut sebagai pemeriksaan gula darah puasa. Dari pemeriksaan ini, Anda dikatakan memiliki kencing manis dalam kehamilan bila mendapat hasil 92-125 mg/dL.


Selain itu, dokter juga dapat meminta Anda meminum larutan gula, kemudian 1 dan 2 jam kemudian Anda diminta untuk melakukan pemeriksaan ambil darah kembali. Pemeriksaan ini disebut sebagai tes toleransi glukosa oral (TTGO).


Tata Laksana Kencing Manis pada Kehamilan

Tata laksana untuk kencing manis pada kehamilan meliputi perubahan gaya hidup, pemantauan gula darah dan pemberian obat jika diperlukan.

  • Perubahan gaya hidup

Perubahan gaya hidup yang dianjurkan meliputi pola makan sehat dan aktivitas fisik. Pola makan sehat berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak, serta membatasi karbohidrat olahan, termasuk makanan manis. Aktivitas fisik berperan penting dalam menurunkan gula darah. Aktivitas fisik yang dianjurkan pada ibu hamil antara lain bersepeda, berjalan, dan berenang. Aktivitas fisik tersebut dilakukan setidaknya 30 menit dalam satu hari dengan frekuensi 3 – 5 kali dalam seminggu.

  • Pemantauan gula darah

Pada wanita hamil dengan kencing manis, pemantauan gula darah dapat dilakukan empat kali atau lebih dalam sehari, ketika di pagi hari dan setelah makan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kadar gula darah dalam kisaran yang sehat.

  • Pemberian obat

Jika diet dan aktivitas fisik tidak cukup, diperlukan pengobatan untuk menurunkan kadar gula darah. Sebanyak 10-20% wanita hamil dengan kencing manis memerlukan obat untuk mencapai target kadar gula darah yang normal. Pengobatan dapat berupa obat suntik insulin ataupun obat diabetes telan. Konsultasikan pada dokter Anda mengenai pemilihan pengobatan yang paling tepat.

 

Tag :
Referensi
  1. Gestational diabetes - Symptoms and causes - Mayo Clinic

  2. Gestational diabetes - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic

  3. Diabetes Melitus Gestasional dr.Farid Kurniawan - Kementerian Kesehatan RI

Bagikan artikel ini