Tips Kesehatan
Berpuasa dapat dilakukan dalam rangka ibadah. Namun, tidak sedikit orang-orang yang memanfaatkan puasa untuk menurunkan berat badan juga.
Cara menurunkan berat badan saat puasa cukup beragam, namun tidak semua cara diet saat puasa baik bagi kesehatan. Simak penjelasan berikut.
Menurunkan Berat Badan saat Puasa
Puasa yang biasa dilakukan untuk ibadah merupakan bentuk dari puasa intermiten. Ketika berpuasa, waktu makan akan berkurang dari biasanya.
Oleh karena itu, seharusnya kalori yang masuk pun lebih sedikit. Namun, tidak jarang orang-orang yang berpuasa mengambil porsi lebih saat makan.
Bila porsi makan ditambah, kalori yang masuk pun mungkin akan sama saja dengan ketika tidak berpuasa, atau malah bisa lebih. Akibatnya, berat badan pun tidak menurun.
Terdapat suatu penelitian tentang puasa intermiten, bila melakukan puasa intermiten dengan baik, rata-rata penurunan berat badan mencapai 3-8% dalam waktu 3 hingga 24 minggu.
Walaupun terkesan kecil, penurunan berat badan secara sehat tidak boleh terlalu besar dalam waktu yang singkat. Bahkan, pada penderita obesitas pun hanya dianjurkan menurunkan berat badan sebanyak 10% saja dalam 6 bulan.
Diet saat Puasa dengan Sehat
Bila kamu masih merasa berpuasa saja belum cukup untuk menurunkan berat badan, berhati-hati bila kamu ingin menambah program diet. Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan:
Jenis Makanan
Meskipun kamu berpuasa, perlu diingat kembali bahwa kebutuhan nutrisi kamu tetap sama. Dari makronutrien, kamu tetap membutuhkan karbohidrat, lemak, protein, dan serat.
Seringkali, serat ditinggalkan karena kurang mengenyangkan. Padahal, kamu tetap membutuhkan serat, selain itu justru serat seperti buah dan sayur mengandung karbohidrat komplek yang memberikan energi lebih lama.
Kamu juga perlu membatasi konsumsi karbohidrat. Karbohidrat seperti nasi putih menjadi pilihan kebanyakan orang untuk dijadikan makanan utama.
Nasi putih, terutama bagi orang Indonesia, dianggap paling mengenyangkan sehingga porsi nasi putih seringkali ditambahkan saat puasa. Bila ingin menambahkan nasi putih, tambahkan secukupnya. Jangan sampai kamu terlalu kenyang untuk mengonsumsi makanan lain.
Pastikan makanan tetap bervariasi. Tiap makanan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda.
Ada yang kaya akan suatu mikronutrien seperti zat besi, ada pula yang kaya dengan vitamin. Sebagai contoh, saat berpuasa orang-orang cenderung mengonsumsi daging lebih sering.
Namun, tetap selingi dengan sumber protein lain seperti tahu dan tempe yang mengandung jenis protein berbeda.
Kurangi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji dan cemilan mengandung kalori yang cukup tinggi. Makanan-makanan ini lebih cepat membuat kamu kenyang, tetapi rasa kenyang yang diberikan tidak akan bertahan lama. Kamu akan lebih cepat lapar pula.
Selain itu, makanan cepat saji mengandung nutrisi yang kurang beragam. Kamu mungkin terlalu kenyang untuk mengonsumsi makanan lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
Pastikan Kamu tidak Dehidrasi
Ahli menganjurkan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih sehari. Ketika berpuasa, waktu untuk minum lebih pendek sehingga tidak jarang kebutuhan air ini menjadi tidak terpenuhi.
Olahraga
Aktivitas fisik dibutuhkan agar tubuh tetap sehat dan bugar. Sebaiknya, olahraga dilakukan 30 menit/hari selama 5 hari dalam 1 minggu.
Saat puasa, olahraga dengan intensitas berat kurang dianjurkan. Kamu dapat memilih olahraga ringan hingga sedang seperti yoga dan jogging.
Untuk menentukan program diet yang tepat bagi kamu, mungkin kamu perlu berkonsultasi pada dokter, terutama bila kamu memiliki kondisi kesehatan yang kurang baik.
Dalam melakukan program diet, kenali kondisi tubuh kamu sendiri. Jangan sampai kamu memaksakan tubuh secara berlebihan dan membahayakan kesehatan kamu.
Referensi:
https://health.usnews.com/wellness/food/articles/intermittent-fasting-foods-to-eat-and-avoid
https://www.healthline.com/nutrition/intermittent-fasting-and-weight-loss#preserving-muscle
https://greatist.com/eat/what-to-eat-on-an-intermittent-fasting-diet#foods-to-eat-on-if
Anda mungkin juga tertarik