Cacar air pada anak sering kali membuat khawatir orang tuanya. Pasalnya, anak yang terkena cacar air akan menunjukkan gejala berupa demam serta muncul lenting yang berair dan terasa gatal. Anak-anak yang mengalami ini akan merasa tidak nyaman dan sangat terganggu, sehingga anak cenderung rewel. Tentu saja anak yang rewel saat mengalami cacar air membuat orang tua semakin panik.

Sebaiknya, Anda sebagai orang tua harus bisa mengendalikan diri agar tidak panik saat menghadapi cacar air pada anak ini. Orang tua  yang panik dapat membuat sang anak bingung dan akhirnya ikut panik. Sebagai orang tua yang baik, Anda harus mampu menenangkan anak dan mengatasi cacar air pada anak ini.. 

Cara Mengatasi Cacar Air pada Anak

Lantas bagaimanakah cara mengatasi cacar air pada anak tersebut? Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan saat menghadapi cacar air pada anak. 

1. Jangan biarkan anak menggaruk

Cacar air pada anak sering kali menimbulkan  rasa gatal yang tidak tertahankan. Rasa gatal ini akan membuat sang anak berusaha menggaruknya agar bisa hilang. Namun, menggaruk cacar air ini akan membuat lenting cacar air pecah dan membuatnya semakin parah. Saat lenting pecah, maka muncul luka terbuka yang membuat bakteri mudah masuk. Oleh karena itu, Anda perlu memperhatikan anak agar tidak menggaruk cacar airnya. 

2. Berikan obat demam

Cacar air biasanya akan didahului oleh gejala demam tinggi serta rasa nyeri di sekujur tubuh. Untuk mengatasinya, cobalah beri obat demam sekaligus yang mengandung pereda nyeri. Obat yang bisa Anda gunakan yaitu parasetamol. Obat ini aman digunakan untuk anak-anak usia di atas dua bulan. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. 

3. Berikan obat anti virus

Cacar air disebabkan oleh virus, maka biasanya dokter akan meresepkan obat anti virus untuk mengurangi lenting yang bertambah banyak. Sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk dosis dan cara pemberiannya. 

4. Berikan pakaian yang nyaman

Saat anak mengalami cacar air, maka ia akan merasa tidak nyaman karena adanya lenting cacar di sekujur tubuh. Oleh karena itu, sebisa mungkin berikan pakaian yang membuatnya merasa nyaman. Pakaian yang baik untuk digunakan yaitu pakaian yang lembut, longgar dan berbahan katun. Dengan begitu, anak akan merasa lebih nyaman serta terhindar dari iritasi. 

5. Perhatikan asupan makanan

Saat Anda mengalami cacar air, Anda wajib memerhatikan asupan makanannya. Sebaiknya hindari makanan yang memiliki rasa kuat seperti pedas, asin atau asam. Pasalnya, lenting cacar air bisa muncul di dalam mulut dan tenggorokan sehingga membuatnya sulit menelan. Oleh karena itu, sebaiknya berikan makanan yang halus, lembut serta dingin seperti puding, agar-agar hingga bubur. Pastikan juga kebutuhan cairan tercukupi untuk mencegah dehidrasi. 

6. Pastikan istirahat cukup

Cara mengatasi cacar air pada anak yang bisa Anda lakukan selanjutnya yaitu memastikan waktu istirahat anak cukup. Pasalnya, saat anak beristirahat maka tubuh akan melakukan regenerasi sel-sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.  Saat sistem kekebalan tubuh meningkat, maka infeksi virus penyebab cacar air mampu dilawan sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat. 

7. Konsultasikan dengan dokter

Cara yang bisa Anda lakukan  terakhir yaitu membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan berkonsultasi dengan dokter, maka dokter bisa memberikan  resep obat yang sesuai untuk pengobatannya. Pasalnya, jika Anda membiarkan  anak yang mengalami cacar air, maka menimbulkan risiko terjadinya komplikasi seperti infeksi bakteri di kulit. 

Demikianlah penjelasan mengenai cara mengatasi cacar air pada anak yang bisa Anda lakukan. Perlu diingat, cacar air ini dapat menular ke orang lain terutama orang yang belum pernah mengalaminya. Oleh karena itu, sebaiknya istirahatkan anak yang mengalami cacar air agar jauh dari orang lain. 

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Herpes yang Perlu Anda Hindari