Apa itu Hormon Androgen pada Tubuh?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 24 Oct 2021

Bagikan

Apa itu Hormon Androgen pada Tubuh?

Hormon Androgen sering disebut dengan hormon pria, tapi tahukah Anda bahwa hormon ini sebenarnya juga ada di tubuh wanita? Yang membedakan hormon Androgen pada pria dan wanita, yaitu jumlah yang dihasilkan. Pada dasarnya, pria memiliki hormon Androgen yang lebih banyak dari wanita dan merupakan sekelompok hormon yang memiliki peran penting dalam aktivitas reproduksi dan sifat pria. Hormon Androgen utama, yaitu Testosteron dan Androstenedion. Berikut penjelasan lebih lengkap  mengenai apa itu hormon androgen pada tubuh?

Fungsi Hormon Androgen pada Pria

Androgen merupakan kumpulan hormon seks yang memberikan karakteristik pada pria yang disebut virilisasi secara kolektif. Testosteron yang diproduksi di testis menjadi hormon seks utama pada pria. Testis dikendalikan oleh kelenjar pituitari yang merupakan kelenjar kecil di otak, kemudian dikendalikan oleh area otak yang dikenal juga dengan sebutan Hipotalamus. Hormon Androgen memiliki peran yang sangat penting untuk fungsi reproduksi dan seksual pria dimana hormon ini juga bertanggung jawab atas perkembangan karakteristik seksual sekunder. Androgen juga berperan dalam pertumbuhan rambut tubuh dan wajah serta perubahan suara. Selain itu, juga mempengaruhi metabolisme dan perkembangan otot dan tulang.

Jika Tubuh Kelebihan Hormon Testosteron

Kadar dari testosteron yang tidak normal dan terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah. Tubuh kelebihan hormon testosteron dapat menyebabkan beberapa masalah, seperti peningkatan risiko jenis kanker tertentu dan kesuburan. Pria dengan kadar testosteron berlebih mungkin akan mengalami sakit kepala, rambut tubuh berlebihan, perilaku agresif, jerawat, masalah jantung atau hati, susah fokus, insomnia, dan masih banyak lagi. Kelebihan hormon testosteron ini biasanya disebabkan karena steroid anabolik. Pada kasus ekstrim, hal ini terjadi karena adanya tumor di testis atau kelenjar adrenal. Tumor penghasil hormon seks ini jarang terjadi dan hanya memengaruhi 2 dari 1 juta orang.

Jika Tubuh Kekurangan Hormon Testosteron

Ada banyak gejala yang dapat dialami pria jika di tubuhnya kekurangan hormon testosteron, di antaranya, rambut rontok, muncul permasalahan dalam ereksi, jumlah sperma yang dihasilkan berkurang, susah tidur, pengurangan massa otot, tingkatan energi yang berkurang, dan masih banyak lagi. Saat Anda mengalami satu atau lebih gejala seperti yang telah disebutkan maka ada baiknya Anda mencari perhatian medis. Meninjau gejala dan evaluasi fisik yang mungkin akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis testodteron rendah. Selain itu, dokter pun dapat meminta pengujian untuk mencari tanda-tanda tambahan lainnya.

Mengenai Hipogonadisme dan Cara Mengobatinya

Ketika kelenjar seks tidak ada atau menghasilkan sedikit hormon seks maka disebut sebagai Hipogonadisme yang sedang berkembang. Kondisi ini dapat berkembang setelah cedera atau infeksi, juga dapat hadir saat lahir. Ada dua jenis dari Hipogonadisme, yaitu Hipogonadisme primer berasal dari testis yang menyebabkan kelenjar seks menghasilkan selebih hormonnya dan Hipogonadisme sekunder yang disebabkan oleh adanya masalah pada kelenjar Hipotalamus atau Hipofisis. Gangguan yang mungkin saja mempengaruhi fungsi tubuh, salah satunya, seperti dapat mengakibatkan penurunan jumlah hormon seks dan penurunan fungsi dari kelenjar seks. Cara pengobatannya biasanya dengan mengikuti terapi penggantian hormon atau Hormone Replacement Therapy yang mana berisi injection, skin patch, gel, obat, dan lain-lain.

Mengenai Anti-androgen dan Fungsinya

Hormon yang berperan dalam mengatur perkembangan karakteristik seks ini disebut Androgen. Orang-orang dengan Androgen yang terlalu banyak dan tidak normal mungkin akan familiar dengan obat anti-androgen. Obat ini biasanya digunakan selama prosedur bedah tertentu dan bersamaan dengan obat lainnya. Anti-androgen bekerja dengan cara menghalangi efek dari hormon Androgen seperti Testosteron. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi efek Androgen dan dilakukan dengan jumlah mengikat protein yang sering disebut sebagai reseptor Androgen. Obat Anti-androgen ini mengikat reseptor sehingga hormon Androgen tidak terlihat bisa.

Mungkin itu dulu penjelasan singkat mengenai Androgen, apa yang terjadi jika kelebihan atau kekurangan testosteron, dan masih banyak lagi. Jika Anda merasa informasi ini masih kurang banyak, Anda bisa langsung menghubungi petugas kesehatan yang ada di sekitar Anda. Selain mendapatkan wawasan baru, tentu bisa sambil mengerti dengan tubuh kita sendiri.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Sumber:

Leonardo, J. 2020. Apa saja tanda-tanda testosteron tinggi?. 

Fletcher, J. 2020. What are the symptoms of low testosterone?. 

Osborn, C., O. 2018. Your Guide to Anti-Androgens. 

Pietrangelo, A. 2016. Hypogonadism Treatment: Hormone Replacement Therapy (HRT).

Tag :
Bagikan artikel ini