Manfaat Makan Serat bagi Kesehatan Sistem Pencernaan

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 10 Feb 2021

Bagikan

Ternyata manfaat serat bagi sistem pencernaan sangatlah banyak. Karena itu konsumsi serat secara rutin sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan kita.

Apa Itu Serat?

Sampai saat ini belum terdapat definisi yang pasti mengenai serat. Namun, hampir semua definisi mengenai serat menyatakan bahwa serat merupakan karbohidrat atau lignin yang tidak dicerna maupun diserap pada usus halus dan dapat difermentasi sebagian atau seluruhnya di usus besar.

Selain itu, dikenal pula istilah serat pangan dan serat tambahan. Serat pangan merupakan bagian sebuah tanaman sedangkan serat tambahan berasal dari ekstraksi tanaman atau hewan. Ekstraksi tersebut dilakukan dengan cara kimiawi sehingga dapat memperbesar atau bahkan memperkecil efek kesehatan sebuah serat.

Patut diperhatikan, serat tambahan hanya dapat disebut sebagai serat jika sudah terbukti memiliki efek kesehatan yang baik, seperti dapat mengurangi level kolesterol dan gula darah. 

Klasifikasi dan Sumber Serat

Umumnya, serat diklasifikasikan berdasarkan sifat fisikokimia. Sifat fisikokimia tersebut berupa kelarutan terhadap air, kekentalan, dan kemampuan untuk terfermentasi dalam usus besar. Ketiga sifat ini penting diketahui karena memiliki dampak yang berbeda terhadap kesehatan tubuh termasuk saluran pencernaan.

Sifat kelarutan suatu serat umumnya dikaitkan terhadap saluran pencernaan atas, yakni pada pengosongan lambung dan penyerapan nutrisi. Namun, sampai saat ini, kelarutan serat masih dianggap tidak terlalu mempengaruhi manfaat serat dalam tubuh. Hal ini berbeda dengan sifat fisikokimia lainnya

Kekentalan serat dinilai dapat merubah waktu transit makanan pada lambung dan usus halus. Hal ini menyebabkan pencernaan memerlukan waktu yang lebih lama sehingga mengurangi konsentrasi gula dan lemak dalam darah sehabis makan.

Sifat serat yang tidak kalah penting adalah kemampuan terfermentasi. Bakteri dalam usus besar akan mencerna serat menjadi sebuah rantai asam lemak pendek dan gas. Hasil tersebut menyebabkan kenaikan gerakan kontraksi usus.

Contoh Makanan yang Mengandung Serat

Makanan sumber serat kebanyakan mengandung berbagai jenis serat. Berikut ini macam-macam serat dan contoh makanan yang mengandungnya:

  1. Selulosa dan lignin bersumber dari semua tumbuhan hijau dengan dinding sel

  2. Beta glukan bersumber dari gandum

  3. Pektin bersumber dari buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan

  4. Alginat  bersumber dari rumput laut

Baca Juga: Kenali Prebiotik dan Probiotik untuk Kesehatan Sistem Pencernaan Manusia

Manfaat Serat Terhadap Sistem Pencernaan

Serat memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan tubuh. Salah satunya berupa membantu meringankan konstipasi. Konstipasi atau kesulitan buang air besar merupakan penyakit yang paling banyak diderita. Konstipasi dapat menyebabkan penyakit lain berupa tersumbatnya usus karena feses yang mengeras, luka dan lubang pada usus, serta wasir (hemoroid).

Konsumsi serat yang tinggi terbukti membantu mengobati konstipasi jangka panjang. Namun perlu diperhatikan serat yang terbukti membantu adalah serat yang kental dan hanya terfermentasi sebagian, seperti kulit ari gandum. 

Selain konstipasi, serat juga membantu melancarkan buang air besar. Manfaat ini didasari dari serat, terutama yang kental dan hanya terfermentasi sebagian, dapat mempercepat perpindahan makanan dari mulut sampai ke anus dan meningkatkan frekuensi buang air besar.

Serat juga membantu memperbaiki konsistensi dan berat feses dan memiliki manfaat terhadap diare. Serat yang larut air dan kental, seperti psyllium, dapat menahan air dan membentuk senyawa bersifat elastis (lentur) sehingga dapat memperlambat pergerakan makanan dan mengeraskan feses.

Penyakit lain yang berhubungan dengan serat adalah kanker kolorektal (kanker usus besar atau kanker anus). Konsumsi serat yang sedikit setiap harinya merupakan salah satu risiko terjadinya kanker kolorektal. Oleh karena itu, konsumsi serat yang tinggi merupakan salah satu faktor pelindung kanker ini.

Hal ini disebabkan serat dapat membantu mengurangi paparan lapisan usus terhadap karsinogenik (agen pemicu kanker). Selain itu, hasil pencernaan bakteri berupa rantai asam lemak pendek memiliki sifat anti-kanker.

Berbagai manfaat serat dalam pencernaan, serat direkomendasikan untuk dikonsumsi setiap hari. Saat ini konsumsi yang direkomendasikan untuk usia 19-50 tahun adalah 25 gram (perempuan) dan 38 gram (laki-laki). 

 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca Juga: Makanan yang Sehat untuk Sistem Pencernaan Manusia

 

Referensi:

1. Akbar A, Shreenath AP. High Fiber Diet. [Updated 2020 Jul 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.

2. Kunzmann AT, Coleman HG, Huang WY, Kitahara CM, Cantwell MM, Berndt SI. Dietary fiber intake and risk of colorectal cancer and incident and recurrent adenoma in the Prostate, Lung, Colorectal, and Ovarian Cancer Screening Trial. Am J Clin Nutr. 2015;102(4):881-890. doi:10.3945/ajcn.115.113282

3. Gill SK, Rossi M, Bajka B, Whelan K. Dietary fibre in gastrointestinal health and disease. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2020 Nov 18. doi: 10.1038/s41575-020-00375-4. Epub ahead of print. PMID: 33208922.

Bagikan artikel ini