Ingin Semuanya Sempurna, Perfeksionis Adalah?

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 10 Jan 2022

Bagikan

Perfeksionis adalah sikap yang mana menginginkan semuanya menjadi sempurna. Oleh karena itu, orang perfeksionis biasanya kritis dan sangat memperhatikan penilaian orang lain terhadap dirinya. Secara sekilas, sikap ini tidak ada yang bermasalah dan terlihat baik-baik saja. Namun ternyata, dibalik itu semua ada beban dan efek buruk yang bisa saja terjadi pada orang-orang perfeksionis. 

Ciri-Ciri Perfeksionis

Ada beberapa ciri-ciri perfeksionis yang perlu Anda waspadai karena bisa berdampak buruk. Apa saja ciri-ciri perfeksionis tersebut? Berikut ini beberapa ciri-ciri sikap perfeksionis yang perlu Anda waspadai. 

  1. Tidak menerima saran dan kritik

Ciri-ciri pertama yang perlu Anda waspadai dari sikap perfeksionis adalah tidak menerima saran dan kritik. Hal ini karena, seorang perfeksionis sulit membedakan antara kritik membangun dan komentar jahat. Pada akhirnya keduanya sama-sama tidak dapat diterima dengan baik. 

  1. Ingin pengakuan

Seperti dijelaskan sebelumnya, orang perfeksionis akan merasa semuanya harus sempurna. Namun tidak hanya itu saja, mereka  juga menuntut untuk diakui bahwa dirinya sempurna. Apabila Anda sudah merasakan ciri-ciri ini, mungkin saja sikap perfeksionis dalam diri Anda sudah memberikan pengaruh buruk. 

  1. Ingin menjadi sempurna

Seorang perfeksionis menginginkan kesempurnaan. Pada dasarnya, ini merupakan hal yang baik terutama dalam pekerjaan. Akan tetapi, jika usaha yang dilakukannya tidak mendapat penilaian yang sempurna, maka membuat dirinya menjadi tertekan, sedih, dan perasaan lainnya. 

  1. Suka menunda pekerjaan

Saking takutnya akan penilaian yang tidak sempurna, seorang perfeksionis akan menunda pekerjaannya. Mereka takut akan kegagalan dan akhirnya memiliki untuk menunda pekerjaan. Namun, hal ini justru berakibat buruk pada diri sendiri karena membuat dirinya tidak memiliki waktu yang cukup untuk bekerja.

  1. Ekspektasi yang terlalu tinggi pada orang lain

Ciri-ciri perfeksionis yang terakhir yaitu berekspektasi pada orang lain terlalu tinggi. Orang perfeksionis berharap orang lain dapat melakukan pekerjaan yang sempurna dan seperti yang dilakukan dirinya. Ketika orang lain tidak dapat memenuhi ekspektasinya, dirinya akan merasa kesal dan marah. 

Efek Buruk Perfeksionis

Setelah mengetahui ciri-ciri perfeksionis yang perlu dihindari, Anda juga perlu mengetahui apa saja efek buruk perfeksionis. Pasalnya, sikap perfeksionis ini lama kelamaan akan menimbulkan efek buruk pada diri sendiri. Berikut ini beberapa efek buruk yang mungkin saja terjadi pada Anda yang memiliki sikap perfeksionis. 

  1. Rentan depresi

Perfeksionis dan depresi merupakan dua hal yang seperti tidak dapat dipisahkan. Pasalnya, orang perfeksionis akan memiliki ekspektasi yang sangat tinggi dan bisa  dikatakan tidak masuk akal. Pada saat ekspektasinya tidak dapat terpenuhi, mereka akan merasa depresi dan akan terus berulang. 

Baca Juga: Mencegah Terjadinya Depresi Berulang

  1. Rentan sakit

Efek buruk pertama dari sikap perfeksionis adalah rentan mengalami sakit. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian, bahwa orang dengan sikap perfeksionis berisiko jatuh sakit lebih tinggi dibanding orang normal. Bahkan, orang perfeksionis berisiko mengalami kematian 51% lebih tinggi dibanding orang normal. Hal ini tidak lain dan tidak bukan disebabkan oleh rasa cemas dan stres yang berlebih. 

  1. Tertekan

Ketakutan akan hasil yang tidak seperti diinginkan, membuat orang dengan sikap perfeksionis akan merasa semakin tertekan. Hal ini akan terjadi terus berulang dari waktu ke waktu dan menimbulkan gangguan kecemasan serta depresi. 

  1. Kelelahan

Orang dengan sikap perfeksionis lebih rentan mengalami lelah dan rasa nyeri tanpa sebab. Hal ini karena, mereka akan mengabaikan kebutuhan diri sendiri demi menyelesaikan tugas agar sempurna tanpa kesalahan.

  1. Ingin bunuh diri

Efek buruk yang terakhir dan terparah dari sikap perfeksionis adalah hasrat bunuh diri. Kondisi ini sangat berkaitan dengan kecemasan dan depresi yang ditimbulkan karena ketakutan akan kegagalan dan ekspektasi yang tidak sesuai. Ketika orang dengan sikap perfeksionis  tidak dapat menyalurkan perasaan ini, maka mereka menganggap bunuh diri menjadi jalan keluarnya. 

Nah, itulah dia beberapa penjelasan mengenai sikap perfeksionis. Dapat disimpulkan, bahwa sikap perfeksionis merupakan sikap yang menuntut semuanya  harus sempurna yang bisa saja berakibat buruk pada diri sendiri. Apabila Anda merupakan seorang perfeksionis dan merasa beberapa tanda di atas, maka segeralah untuk  berkonsultasi dengan psikolog. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Referensi
  1. Sandoiu, Ana. 2018. How perfectionism affects your (mental) health. 
  2. 7 Signs You’re Too Much of a Perfectionist.
Bagikan artikel ini