Rubella merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari famili Matonaviridae. Penyakit yang dapat disebut juga sebagai campak jerman atau three-day measles ini umumnya ditandai dengan adanya ruam kemerahan pada tubuh. Kebanyakan masyarakat yang mengalami infeksi ini tidak memiliki gejala apapun. Ia dapat berkembang menjadi permasalahan yang berat bagi para ibu yang sedang dalam kehamilan.
Pada beberapa negara, infeksi rubella merupakan sebuah kasus yang jarang ditemukan atau bahkan langka. Hal ini terjadi karena berhasilnya program vaksinasi yang menghadirkan kekebalan komunitas (herd immunity).
Bagaimana cara kita mengenali seseorang sedang terinfeksi Rubella?
Rubella merupakan penyakit dengan gejala yang tidak khas, sehingga pengenalan tanda dan gejala bagi pasien dengan kondisi tersebut akan sulit untuk dideteksi. Terlebih lagi, tanda dan gejala dapat muncul sekitar dua hingga tiga minggu setelah paparan terhadap virus. Biasanya, kondisi tersebut dapat bertahan selama lima hari yang diiringi dengan gejala:
Demam ringan (38,90 C) atau lebih ringan
Sakit kepala
Hidung tersumbat atau salesma
Mata memerah dan mengalami inflamasi
Perbesaran nodus limfa pada dasar tengkorak, bagian belakang leher dan telinga.
Terdapat ruam kemerahan pada wajah dan tersebar ke dada hingga ke tangan dan kaki. Kemudian, ruam tersebut perlahan menghilang dengan urutan yang sama.
Nyeri sendi, terutama pada wanita muda.
Apa itu vaksin MMR?
Vaksin untuk mencegah penyakit rubella tersedia dalam sediaan vaksin MMR (measles, mumps, and rubella), yakni merupakan sebuah vaksin yang digunakan untuk memproteksi diri dari ketiga penyakit tersebut.
Campak (measles) merupakan sebuah penyakit virus dengan tingkat penularan dan kematian anak yang tinggi. Akibat dari gejalanya yang serupa, campak dan rubella sering kali dianggap jenis penyakit yang sama. Sesungguhnya, kedua jenis penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda. Campak disebabkan oleh virus dari golongan famili Paramyxoviridae. Selain itu, campak juga memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan dengan rubella.
Demikian pula dengan mumps (parotitis), penyakit yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar ludah ini disebabkan oleh virus. Gejala lain yang menyertainya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan penurunan nafsu makan.
Siapa yang harus menerima vaksin MMR?
Vaksin MMR tergabung dalam Jadwal Imunisasi Wajib pada Anak yang dikeleuarkan oleh Kementerian Kesehatan. Menurut rekomentasi tersebut, anak Indonesia disarankan untuk mendapatkan vaksin MR pada usia 9 bulan serta vaksin MMR pada usia 18 bulan dan 5-7 tahun.
Selain anak-anak, berikut adalah golongan individu yang harus menerima vaksin MMR:
Murid atau mahasiswa menjalani pendidikan di luar negeri
Dewasa
Wisatawan asing
Tenaga kesehatan
Wanita pada usia reproduktif
Penduduk yang berada di darah dengan peningkatan angka kasus penyakit
Selain itu, seseorang yang sudah terbukti secara klinis dan laboratorium sudah memiliki imunitas terhadap ketiga penyakit tersebut tidak lagi membutuhkan vaksin MMR.
Siapa yang tidak boleh menerima vaksin MMR?
Sebelum mendapatkan vaksin, pastikan kamu menjelaskan seluruh kondisimu saat ini dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dokter. Dengan itu, dokter dapat mempertimbangkan keamanan dan kelayakan bagi kamu untuk mendapatkan vaksin demi hasil yang baik.
Berikut adalah tanda dari orang-orang tidak boleh menerima vaksin MMR:
Seseorang yang pernah menerima vaksin MMR dan memiliki alergi yang mengancam nyawa
Sedang hamil atau sedang meragukan kehamilannya. Kamu harus menunggu hingga setidaknya 1 bulan setelah bayi lahir.
Memiliki penurunan kekebalan sistem imun akibat penyakit atau pengobatan, seperti kanker atau HIV/AIDS
Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan sistem imun
Baru menerima transfusi darah beberap hari terakhir
Baru menerima vaksin dalam jangka waktu empat minggu terakhir
Memiliki penyakit tuberkulosis
Sedang mengalami sakit ringan, seperti meriang dan demam. Silahkan untuk kembali menerima vaksin tersebut setelah kondisi tubuh sudah sembuh sepenuhnya.
Apakah efek samping dari vaksin MMR?
Jarang ditemukan kasus adanya efek samping dari pemberian vaksin MMR. Kebanyakn diantaranya hanya menunjukan efek samping ringan, seperti demam, ruam kemerahan pada kulit, dan nyeri sendi. Pada kejadian langka, dapat ditemukan orang dengan alergi, pembesaran limpa, serta reaksi lain yang dapat mengancam nyawa.
Demi menjaga kesehatan keluarga bersama, pastikan kamu memberikan vaksin MMR kepada anak sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan. Dengan ini, kamu juga dapat membantu mencegah penularan penyakit tersebut dalam lingkunganmu.
Referensi:
Measles, Mumps, and Rubella (MMR) Vaccination: What Everyone Should Know [internet]. Atlanta: Center for Disease Control and Prevention; [updated: 2021 Jan 26; cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/mmr/public/index.html
Mahmood R, Gerriets V, Tadi P. Rubella Vaccine. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-.
Jadwal Imunisasai IDAI 2020 [internet]. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; [updated: 2021 Jan 29; cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020
Measles and rubella [internet]. Geneva: World Health Organization; [cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.euro.who.int/en/health-topics/communicable-diseases/measles-and-rubella/measles-and-rubella
Mups [internet]. Atlanta: Center for Disease Control and Prevention; [updated: 2021 Mar 08; cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.cdc.gov/mumps/index.html
Measles [internet]. New York: Mayo Clinic; [updated: 2020 Apr 21; cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
Rubella [internet]. New York: Mayo Clinic; [updated: 2020 Mar 31; cited: 2021 Apr 05]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rubella/symptoms-causes/syc-20377310
Anda mungkin juga tertarik