Dalam revolusi teknologi yang terus kian berkembang dalam sektor kesehatan terutama di Amerika. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dan Rekam Medis Elektronik (RME) menjadi pilar utama dalam transformasi digital pada dunia kesehatan mengganti metode konvensional demi meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih efisien dan terintegrasi.
SIMRS dan RME menjadi kunci dalam menyelaraskan proses administrasi dan pelayanan kesehatan. Penerapan teknologi informasi dalam manajemen Rumah Sakit dan pencatatan medis pasien tidak hanya mempercepat proses, juga meningkatkan akurasi dan aksesibilitas informasi.
Pada tahun 1920-an, manajemen informasi kesehatan (Health Information Management/HIM) mulai menggunakan rekam medis sebagai alat untuk dokumtasi rincian, komplikasi dan hasil dari perawatan yang telah terjalani.
Setelah itu rekam medis mulai menjadi sorotan di Amerika, pada akhirnya sebuah asosiasi yang bernama American College of Surgeons (ACOS) mendirikan Association of Record of North Amerika (ARLNA) dan saat ini dikenal sebagai American Health Information Management Association (AHIMA) sebagai asosiasi yang membuat standarisasi rekam medis.
ARLNA adalah asosiasi yang berusaha untuk menstandarkan bagaimana rekam medis seharusnya digunakan dan bagaimana informasi didokumentasikan.
Penggunaan kertas dalam pencatatan rekam medis digunakan hingga tahun 1960/1970-an yang pada akhirnya tergantikan oleh inovasi teknologi yang baru seperti menggunakan komputer. Oleh karena itu terjadi pendekatan baru terhadap Health Information Management (HIM).
Dr. Lawrence Weed, adalah seorang profesor kedokteran yang orang yang mendukung dan membuat standarisasi HIM. Ia juga menciptakan Problem-Oriented Medical Record (POMR) untuk menyusun informasi yang digunakan dalam rekam medis.
Pada zaman itu penggunaan komputer dalam mengumpulkan dan mengelola rekam medis merupakan hal yang baru dan tidak umum akan tetapi seiring berjalannya waktu teknologi komputer terus berkembang. Pada tahun 1965, teknologi informasi telah digunakan sekitar 73 Rumah Sakit.
Akan tetapi terdapat sebuah masalah pada implementasinya yaitu teknologi informasi kesehatan yang digunakan masih terbilang cukup mahal. Dengan kata lain hanya Rumah Sakit yang memiliki modal besar bisa mengimplementasikannya. Rumah Sakit pertama yang yang mengimplementasikannya adalah The Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Penggunaan komputer mulai lazim pada tahun 1980-an, khusus pada sektor kesehatan. Akhirnya, Rumah Sakit dapat berinvestasi pada sistem yang bisa meningkatkan pelayanan terhadap pasien bahkan pada tahun tersebut klinik kecil juga mampu untuk membeli komputer. Tahun inilah dinyatakan sebagai tahun revolusi industri di industri kesehatan dengan dampak yang baik maupun buruk.
Pada tahun 1982 ini lah Dragon Systems mengembangkan prototipe pengenalan suara yang sangat disambut baik oleh para petugas kesehatan dimana-mana.
Di Akhir 1980-an, Komputer dengan berbasis windows menjadi sangat umum digunakan dalam kantor baik Rumah Sakit ataupun Klinik walaupun hanya digunakan sebagai alat untuk penjadwalan daripada digunakan sebagai Rekam Medis Elektronik (RME).
Di Rumah Sakit sendiri komputer telah digunakan sebagai alat untuk pendaftaran, proses check-in dan lainnya. Ternyata hal ini berdampak positif dalam meningkatkan efisiensi operasional Rumah Sakit, pada saat itu masih belum bisa terintegrasi dari satu departemen dengan departemen yang lainnya dan masih belum bisa berkomunikasi antar departemen.
Pada pertengahan tahun 1980-an, Institute of Medicine (IOM) mulai untuk mempelajari bagaimana Rekam Medis Elektronik (RME) dapat mendatangkan banyak manfaat bagi Rumah Sakit dan Klinik. Pada penelitian tersebut IOM menemukan masalah yang sangat krusial bagi penerapan RME pada Rumah Sakit dan Klinik yaitu masalah keamanan. Menurut IOM hal tersebut merupakan hambatan utama yang masih belum bisa terpecahkan.
Akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut, IOM menetapkan standar untuk Rekam Medis Elektronik.
Tahun 1990, Tim Berners-Lee mendirikan World Wide Web walaupun pada saat itu tidak terlalu berpengaruh kepada sektor kesehatan. Akan tetapi teknologi web dan browser ini membentuk inovasi baru tentang bagaimana cara mengakses, berbagi dan menavigasi informasi.
Dan pada tahun 1994, Organisasi Kesehatan DUnia mengadopsi standar pengkodean ICD-10 sebagai standar baru untuk kode diagnosis serta memperluas jumlah kode yang dapat digunakan dalam Rekam Medis Elektronik (RME).
Pada tahun ini, Institute of Medicine (IOM) memperkirakan “antara 44.000 hingga 98.000 orang Amerika yang di rawat di Rumah Sakit meninggal setiap tahun akibat kesalahan medis yang seharusnya dapat dicegah.” untuk menanggapi hal tersebut Presiden George W. Bush menyerukan tentang Rekam Medis Elektronik yang terkomputerisasi. IOM juga mendukung untuk adanya rencana Rekam Medis Elektronik dalam waktu 10 tahun kedepan.
Tahun 2009, Presiden Barack Obama menandatangani Undang-undang teknologi informasi kesehatan (HITECH) sebagai bagian dari Undang-undang Pemulihan dan Investasi Amerika (ARRA) untuk mengatasi Rekam Medis Elektronik (RME) sampai pada tahun 2014 dan menetapkan beberapa tahap untuk mengadaptasi Rekam Medis Elektronik (RME).
Teknologi kesehatan informasi di Amerika saat ini masih menyangkut dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), Rekam Medis Elektronik (RME), dan beberapa solusi untuk mendukung interoperabilitas data kesehatan. Berikut merupakan beberapa teknologi utama yang digunakan di Amerika:
Sistem ini menggantikan rekam medis tradisional dengan format elektronik, memungkinkan penyimpanan dan akses yang lebih efisien terhadap data pasien.
Mendukung pengumpulan, pengelolaan, dan pertukaran informasi kesehatan secara digital di antara berbagai entitas kesehatan.
HIE memungkinkan pertukaran informasi kesehatan antar organisasi kesehatan, memfasilitasi koordinasi perawatan pasien di berbagai lingkungan kesehatan.
Telemedicine menggunakan teknologi komunikasi untuk memberikan layanan kesehatan jarak jauh, memungkinkan konsultasi dokter, diagnosis, dan perawatan melalui platform virtual.
Aplikasi kesehatan mobile memberikan akses cepat dan mudah ke informasi kesehatan, pemantauan kondisi pasien, dan manajemen gaya hidup sehat.
Upaya untuk mengintegrasikan sistem dan data kesehatan dari berbagai penyedia layanan untuk memastikan informasi yang lengkap dan akurat tersedia pada saat dibutuhkan.
Organisasi kesehatan sudah menginvestasikan sekitar 1.5 triliun dollar dalam mengembangkan teknologi kesehatan. Berikut merupakan tren yang dibangun, diantaranya:
Pace of IT, Kondisi pasar dan teknologi berubah jauh lebih cepat. Rencana jangka panjang dengan cepat menjadi usang.
Application programing interfaces (APIs), Organisasi layanan kesehatan dengan hati-hati melakukan migrasi ke layanan cloud. Begitu mereka mengadopsi layanan cloud.
Flexible infrastructures, Jaringan yang dibutuhkan adalah jaringan yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan bisnis.
Customer satisfaction, memengaruhi pengalaman dan kepuasan pelanggan dengan organisasi perawatan kesehatan.
Perkembangan SIMRS dan RME telah membawa perubahan signifikan dalam pelayanan kesehatan Amerika. Dengan terus mengadopsi teknologi terbaru dan mengatasi tantangan yang ada, masa depan kesehatan digital di Amerika terlihat cerah.
Melalui artikel ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya SIMRS dan RME dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta merangsang diskusi lebih lanjut mengenai masa depan kesehatan digital di Amerika.
Anda mungkin juga tertarik