Nabumetone

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 25 Apr 2022

Bagikan

Nabumetone

Nama dagang: Goflex

Nabumetone merupakan salah satu obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang tersedia dalam bentuk tablet. Seperti OAINS lainnya, penggunaan nabumetone ditujukan untuk mengatasi rasa nyeri dan peradangan pada tubuh. Khasiat dari obat ini sering disamakan dengan turunan asam propionat lainnya, yaitu naproksen. Meskipun demikian, nabumetone lebih sering digunakan untuk mengendalikan nyeri dan peradangan pada kondisi osteoartriris (peradangan dan penipisan tulang rawan sendi pada usia tua) dan juga reumatoid artritis (peradangan sendi akibat penyakit autoimun).

Golongan Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Kategori Obat keras

Manfaat Terapi nyeri dan peradangan pada osteoartritis dan reumatoid arthritis 

Bentuk :  Tablet

Dikonsumsi oleh     :  Dewasa dan lanjut usia

 

Pada dasarnya, nabumetone digunakan untuk mengurangi gejala-gejala yang terjadi akibat osteoarritis dan reumatoid arthritis. Keluhan yang umum dirasakan, berupa nyeri sendi, kekakuan sendi, pembengkakan, dan tanda-tanda peradangan lainnya. Akan tetapi, obat ini tidak bisa digunakan untuk menyembuhkan kedua penyakit tersebut.

 

Peringatan

Konsultasikan kepada dokter apabila Anda menderita penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti gangguan pembekuan darah, tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung kronis, dan penyakit jantung iskemik sebelum menggunakan nabumetone. Beri tahu pula apabila Anda memiliki riwayat penyakit saluran cerna (perdarahan saluran cerna, ulkus/luka pada saluran cerna, dan sebagainya) karena penggunaan nabumetone bisa memperparah kondisi tersebut.

Sebelum diberikan obat, mungkin saja dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi faktor-faktor risiko penggunaan OAINS, seperti tes faktor pembekuan darah dan uji fungsi ginjal.

Hindari konsumsi alkohol selama terapi nabumetone karena kedua hal tersebut dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.

 

Dosis dan aturan pakai

Nabumetone tersedia dalam bentuk tablet. Berikut ini dosis yang umum digunakan pada pasien:

  • Untuk pasien dewasa dengan osteoartritis atau reumatoid artritis, gunakan 1000 mg nabumetone sehari sekali sebelum tidur. Bila diperlukan, beri lagi 500–1000 mg obat pada pagi hari (dosis maksimal sehari 2000 mg, dalam dosis terbagi 1–2 kali pemberian)

  • Untuk pasien usia lanjut dan pasien dengan berat badan kurang dari 50 kg, dosis maksimal nabumetone perharinya 1000 mg

  • Diperlukan penyesuaian dosis pada pasien gangguan fungsi ginjal:

    • Jika klirens kreatinin <30, gunakan dosis 500 mg perhari dan dosis maksimal 1000 mg perhari

    • Jika klirens kreatinin 30 – 49, gunakan  dosis 750 mg perhari dengan dosis maksimal 1500 mg perhari

Jika Anda mengalami keluhan, berupa rasa mengantuk, mual, muntah, nyeri perut bagian atas, dan perdarahan saluran cerna (BAB berdarah, hitam, atau muntah darah) setelah mengonsumsi obat, maka hal-hal tersebut bisa menjadi pertanda overdosis nabumetone. Segera hubungi dokter dan pusat layanan kesehatan terdekat apabila Anda mengalami keluhan-keluhan tersebut.

 

Cara pemakaian

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet sehingga bisa langsung diminum oleh pasien. Untuk mengurangi keluhan saluran cerna, sebaiknya obat ini dikonsumsi bersama dengan makanan.

 

Cara penyimpanan

Simpan obat pada suhu ruang (di bawah 250C) dan dalam kontainer tertutup. Hindarkan dari panas menyengat, paparan sinar matahari langsung, dan juga lingkungan lembap. 

Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan untuk mencegah risiko tertelan dan keracunan.

 

Kontraindikasi

Nabumetone tidak boleh diberikan apabila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Memiliki riwayat atau mengalami reaksi alergi setelah menggunakan obat Nabumetone

  • Pernah mengalami asma, biduran (urtikaria), dan reaksi alergi lainnya setelah menggunakan aspirin atau OAINS selain nabumetone

  • Obat pereda nyeri pasca operasi bypass arteri koroner (coronary artery bypass graft/CABG)

  • Memiliki riwayat atau sedang mengalami perdarahan aktif, ulkus (luka terbuka), atau perforasi (luka berlubang) pada saluran cerna

  • Baru mengalami serangan jantun (STEMI dan NSTEMI)

  • Sedang mengalami gagal jantung yang parah

  • Sedang hamil atau menyusui

 

Efek samping

Efek samping yang terjadi setelah menggunakan nabumetone cukup beragam dan bisa berdampak pada sejumlah sistem tubuh. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah penggunaan obat ini, antara lain:

  • Sistem pencernaan, meliputi diare, dispepsia (maag), nyeri perut, konstipasi, muncul darah pada tinja, muntah darah, dan lain sebagainya

  • Sistem pernapasan, meliputi sesak napas dan kelainan pernapasan lainnya

  • Kulit, meliputi gatal, ruam, dan biduran/urtikaria

 

Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

 

Tag :
Referensi

  1. BPOM RI. Antiinflamasi nonsteroid [Internet]. Unknown: BPOM RI. Available from: http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout/1011-antiinflamasi-nonsteroid-ains

  2. Unknown. Relafen [Internet]. Unknown: RxList. Available from: https://www.rxlist.com/relafen-drug.htm#description

  3. IBM micromedex. Nabumetone (oral route) [Internet]. Unknown: Mayo Clinic. 2021 Feb 01. Available from: https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/nabumetone-oral-route/side-effects/drg-20069686

  4. Unknown. Nabumetone [Internet]. Unknown: MIMS. Available from: https://www.mims.com/indonesia/drug/info/nabumetone?mtype=generic

Bagikan artikel ini