Nama Dagang:
Carnophen, rheumastop, somadril compositum
Carisoprodol merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada tulang dan otot, seperti nyeri atau cedera, bersamaan dengan istirahat, fisioterapi, dan pengobatan lainnya. Carisoprodol bekerja dengan menghambat sensasi nyeri antara saraf dan otak sehingga mengurangi ketegangan pada otot.
Carisoprodol kini tak lagi beredar di Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah menarik izin obat seluruh obat dengan kandungan carisoprodol di Indonesia.
Golongan : Obat relaksan atau pelemas otot
Kategori : Obat keras, kategori C untuk kehamilan
Manfaat : Meredakan nyeri dan ketegangan otot
Bentuk : Tablet minum (oral)
Dikonsumsi oleh : Dewasa
Sebelum mengonsusmi carisoprodol, informasikan pada dokter apabila memiliki riwayat alergi, terutama alergi terhadap carisoprodol meprobamate, tybamate, atau mebutamate. Pada kondisi kesehatan tertentu, pemberian carisoprodol harus dilakukan dengan hati-hati. Beritahu dokter mengenai kondisi kesehatan Anda, terutama jika Anda memiliki beberapa kondisi berikut: riwayat ketergantungan obat, riwayat kecanduan alkohol, riwayat kejang, gangguan kepribadian, gangguan hati, dan gangguan ginjal.
Pada ibu hamil, carisoprodol hanya dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar dari risiko penggunaan obat. Carisoprodol dapat masuk ke dalam ASI dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu sebelum menggunakan carisoprodol pada ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.
Carisoprodol dapat menimbulkan efek ketergantungan. Hindari berbagi obat dengan orang lain. Penyalahgunaan carisoprodol dapat menyebabkan overdosis, adiksi, bahkan kematian.
Salah satu efek samping carisoprodol adalah mengganggu cara berpikir dan reaksi Anda. Apabila mengalami efek samping berupa pusing atau kelelahan, hindari mengemudi atau aktivitas lainnya yang memerlukan kesadaran. Hindari pula mengonsumsi alkohol karena dapat memperparah efek tersebut.
Berikut adalah dosis tablet oral carisoprodol untuk mengatasi ketegangan otot yang disebabkan gangguan pada tulang dan otot:
Dewasa: 250-350 mg, 3 kali sehari termasuk sebelum tidur selama 2-3 minggu
Anak-anak di atas 16 tahun: sama dengan dosis dewasa
Konsumsi carisoprodol sesuai dengan dosis yang diberikan dokter. Baca dan patuhi petunjuk penggunaan atau anjuran dokter dan apoteker. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis.
Obat ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Untuk menghindari kelupaan, konsumsi pada waktu yang sama setiap harinya. Jika Anda lupa mengonsumsi carisoprodol, segera konsumsi ketika ingat. Namun, lewati dosis apabila terlalu dekat dengan jadwal selanjutnya. Jangan menggandakan dosis sebagai pengganti dari jadwal yang terlewatkan.
Overdosis carisoprodol dapat berakibat fatal, terutama apabila digunakan bersamaan dengan alkohol atau obat-obatan yang dapat memperlambat pernapasan. Segera cari pertolongan medis apabila Anda mengalami overdosis. Adapun gejala dari overdosis, yaitu penglihatan kabur, bingung, halusinasi, kaku otot, kehilangan kooordinasi, pernapasan lemah atau dangkal, pingsan, kejang, atau koma.
Penggunaan carisoprodol perlu dibatasi paling lama 2-3 minggu. Jika setelah durasi tersebut keluhan tidak membaik atau memburuk, segera beritahu dokter. Pemberhentian penggunaan carisoprodol sebaiknya tidak dilakukan secara tiba-tiba untuk menghindari ketergantungan secara fisik atau withdrawal syndrome. Anda dapat mengurangi obat secara perlahan dan bertahap.
Simpan carisoprodol di tempat yang sejuk, yaitu pada suhu antara 20-25 derajat Celsius. Hindari menyimpan di tempat yang lembab dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Carisoprodol sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap carisoprodol atau meprobamate (hipersensitivitas) dan pada penderita porfiria, yaitu gangguan saraf atau kulit akibat kelainan enzim bawaan.
Efek samping yang umum terjadi pada penggunaan carisoprodol yaitu mengantuk, pusing, dan sakit kepala. Efek samping umumnya dapat hilang dalam beberapa hari. Segera hubungi dokter apabila gejala tak kunjung hilang atau memberat.
Efek samping lainnya yang dapat terjadi, antara lain kejang atau kadar hormon serotonin tinggi di dalam tubuh yang ditandai dengan gelisah, halusinasi, demam, berkeringat, menggigil, denyut jantung meningkat, kaku otot, kedutan, kehilangan koordinasi, mual, muntah, dan diare. Jika terjadi efek samping di atas, segera hentikan penggunaan carisoprodol dan segera hubungi dokter.
Apabila Anda mengalami reaksi alergi berupa munculnya ruam, kesulitan bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, segera cari pertolongan medis.
Tagging (Gejala Umum)
Otot tegang
Mengantuk
Pusing
Sakit Kepala
Kejang
Gelisah
Halusinasi
Demam
Berkeringat
Menggigil
Detak jantung meningkat
Kaku otot
Kehilangan koordinasi
Mual
Muntah
Diare
Ruam
Kesulitan bernapas
Bengkak pada wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Referensi:
Carvedilol - oral [internet]. MIMS Indonesia; [cited 2021 Jun 26].
Blorec [internet]. MIMS Indonesia; [cited 2021 Jun 26].
Carvedilol [internet]. Drugs.com; [updated 2020 Nov 24, cited 2021 Jun 26].
Carvedilol [internet]. WebMD; [cited 2021 Jun 26].
University of Illinois-Chicago. Carvedilol, oral tablet [internet]. Medical News Today; 2017 Jan 31[cited 2021 Jun 26].
Anda mungkin juga tertarik