Jangan Tunda Pergi ke Unit Gawat Darurat!

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 29 Jul 2020

Bagikan

Dengan adanya pandemi COVID-19, kita semakin takut dan was-was sebelum memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Kita berpikir berkali-kali ketika sedang sakit – apakah perlu ke unit gawat darurat (UGD)?

Apakah perlu memeriksakan diri? Bagaimana jika ada pasien COVID-19? Bagaimana jika gejala batuk dan demam disangka sebagai COVID-19? Ketakutan tertular COVID-19 membuat kita seringkali mengurungkan niat untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

Sebuah artikel yang dikeluarkan baru-baru ini oleh Journal of the American College of Cardiology menggambarkan bahwa terdapat 40% penurunan penggunaan lab kateter jantung yang digunakan untuk menangani serangan jantung akut.

Fenomena tersebut sangat mengejutkan meskipun kunjungan ke UGD berupa kecelakaan lalu lintas dapat menurun, semestinya serangan jantung tidak terpengaruh.

Survei yang diadakan oleh American College of Emergency Physicians and Morning Consult menyatakan bahwa sekitar 4 dari 5 orang dewasa sangat khawatir terkena COVID-19 jika harus mengunjungi UGD.

Bahkan sampai mengurungkan niat untuk pergi ke rumah sakit. Sekitar 75% responden menyatakan bahwa mereka takut menambah beban bagi pelayanan kesehatan di era pandemi ini.

Tentu saja, risiko untuk terkena COVID-19 memang besar dan beban bagi pelayanan kesehatan sedang memberat akibat COVID-19. Namun, Anda tetap tidak boleh menunda perawatan medis jika terjadi kondisi gawat darurat.

Jika Anda merasa bahwa Anda mengalami serangan jantung atau stroke, perawatan yang terlambat akan memperburuk kondisi Anda.

Meskipun ada pertimbangan-pertimbangan lainnya, jangan menunda untuk mencari pertolongan ke UGD jika Anda merasakan gejala-gejala seperti nyeri dada, masalah neurologis, nyeri perut hebat, ataupun perubahan-perubahan mengkhawatirkan dalam kesehatan Anda.

Fasilitas Kesehatan Memberlakukan Protokol Kesehatan Demi Keamanan Semua Orang

Jika Anda perlu ambulans, segera hubungi 119. Para tenaga medis yang datang menggunakan masker, penutup wajah, gown apapun gejala yang Anda sedang alami untuk melindungi Anda dan mereka.

Jika Anda datang ke UGD sendiri, Anda akan ditanyakan gejala-gejala umum COVID-19 dan riwayat paparan agar fasilitas kesehatan dapat memberikan Anda penanganan yang tepat.

Seluruh petugas dan tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan wajib menggunakan masker setiap saat beberapa dari mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) level 2 atau 3, yaitu gown dan penutup wajah. Beberapa sekat antara kasur di IGD juga ditambahkan sebagai upaya pencegahan.

Ketika Anda datang ke rumah sakit, jangan lupa untuk mengenakan masker Anda. Protokol rumah sakit saat ini juga membatasi jumlah pengunjung sehingga Anda harus membawa barang-barang yang Anda perlukan sebelumnya, minimal telepon genggam dan charger-nya.

Para tenaga kesehatan dan staf rumah sakit akan meminimalisasi waktu bersama Anda di ruang rawat Anda. Penggunaan telekomunikasi juga dioptimalisasi untuk mengurangi kontak antara pasien dengan tenaga kesehatan.

Menunda datang ke UGD ketika mengalami gejala-gejala kegawatdaruratan medis dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, segera kunjungi UGD, ya!

 

Referensi:

Weiner S. Go to the hospital if you need emergency care, even in the era of COVID-19 [Internet]. Harvard: Harvard Health Publishing; 2020 May [cited 2020 Jul]. Available from: https://www.health.harvard.edu/blog/go-to-the-hospital-if-you-need-emergency-care-even-in-the-era-of-covid-19-2020050519760

Bagikan artikel ini