Cari Tahu Disini, Apa Itu Stunting Dan Cara Pencegahannya

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 28 Jul 2021

Bagikan

Cari Tahu Disini, Apa Itu Stunting Dan Cara Pencegahannya

Penting untuk anda mengetahui apa itu stunting dan cara pencegahannya! Stunting merupakan kondisi dimana seorang anak memiliki tinggi badan yang rendah untuk usianya. Hal ini, biasanya terjadi karena kekurangan gizi, infeksi berulang, atau stimulasi sosial yang buruk. WHO atau Badan Kesehatan Dunia mengkategorikan anak-anak yang terhambat, sebagai anak yang tingginya lebih rendah dari rata-rata usia anak. Anak yang mengalami stunting, mungkin juga memiliki sistem kekebalan tubuh, fungsi otak, dan perkembangan organ yang lebih buruk. Selain itu, dapat juga berpengaruh pada masa depan.

Stunting pada anak menjadi salah satu hambatan paling signifikan untuk perkembangan manusia. Menurut Badan Kesehatan Dunia, secara global stunting mempengaruhi 162 juta anak di bawah usia 5 tahun. Stunting dan cara pencegahannya menjadi penting untuk diketahui karena adanya efek jangka panjang yang bisa terjadi seperti kesehatan yang buruk, perkembangan kognitif dan fisik, penurunan kapasitas produktif, dan peningkatan penyakit degeneratif seperti diabetes.

Stunting dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti gizi buruk dan kurangnya akses ke beragam makanan, sanitasi yang buruk dan tidak adanya akses ke air minum bersih, kurangnya perawatan kesehatan yang layak untuk anak-anak, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak yang mengalami stunting juga lebih rentan mengalami kelebihan berat badan saat dewasa, sehingga menimbukan lebih banyak risiko kesehatan.

Maka dari itu stunting tidak boleh dianggap remeh, mengetahui stunting dan cara pencegahannya menjadi salah satu langkah awal untuk menghindari kondisi ini. Untuk mengantisipasi stunting pada anak dapat dilakukan dengan cara, seperti berikut ini :

  1. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan teratur.

  2. Menghindari asap rokok.

  3. Memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan, dengan menu sehat dan seimbang, yodium yang cukup, asupan zat besi, dan asam folat.

  4. Mengikuti program imunisasi.

  5. Memberikan ASI ekslusif, sampai anak berusia 6 bulan.

  6. Memberikan MPASI yang memadai.

  7. Melakukan kunjungan yang teratur dengan dokter atau pusat layanan kesehatan lainnya. Hal ini penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, kunjungan dapat dilakukan dengan setiap bulan ketika anak berusia 0 sampai 12 bulan, setiap 3 bulan saat anak berusia 1 sampai 3 tahun, setiap 6 bulan saat anak berusia 3 sampai 6 tahun, dan setiap tahun saat anak berusia 6 sampai 18 tahun. 

Kondisi stunting juga terkait dengan kelebihan berat badan, anemia pada wanita usia subur, berat badan lahir rendah, dan ASI eksklusif. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa memastikan ibu hamil dan menyusui mendapat nutrisi yang cukup, anak-anak menerima ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, serta makanan pendamping ASI yang memadai selain ASI untuk anak usia 6 sampai 23 bulan, bisa menjadi tindakan yang bantu atasi stunting.

Perlu anda ketahui bahwa tidak semua anak yang memilki perawakan pendek mengalami stunting. Anak dikatakan mengalami stunting, apabila jika sudah diukur tinggi badannya dan hasilnya di bawah normal dibandingkan dengan standar. Selain tubuh yang berperawakan pendek, beberapa gejala atau ciri stunting pada anak adalah seperti berikut ini :

  1. Pertumbuhan melambat.

  2. Wajah terlihat lebih muda dari anak seusianya.

  3. Kemampuan fokus dan memori belajar dengan performa yang buruk.

  4. Pertumbuhan gigi terlambat.

  5. Anak mudah terkena penyakit infeksi.

  6. Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun.

  7. Perkembangan tubuh anak yang terhambat.

  8. Tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.

  9. Pada usia 8 sampai 10 tahun anak menjadi lebih pendiam.

Setelah mengetahui apa itu stunting dan cara pencegahannya, serta bagaimana gejala yang muncul, lalu seperti apa dampak dari stunting? Untuk anak perempuan yang mengalami stunting berisiko untuk mengalami masalah kesehatan dan perkembangan pada keturunannya saat sudah dewasa. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami stunting berisiko mengalami komplikasi medis yang serius, bahkan pertumbuhan dapat jadi terhambat, yakni perkembangan saraf dan kemampuan intelektual. Jika, anda menemukan gejala stunting pada anak, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter ahli agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.


Referensi :

https://www.concernusa.org/story/what-is-stunting/ 

https://www.who.int/nutrition/topics/globaltargets_stunting_policybrief.pdf

Bagikan artikel ini