Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5

Ditinjau oleh dr. Alvin Saputra • 11 Jul 2022

Bagikan

Omicron Subvarian BA.4 & BA.5: Gejala & Diagnosis

Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 adalah subvarian yang saat ini menyebabkan peningkatan kasus COVID-19. Mutasi virus Corona menyebabkan perubahan sifat virus, seperti Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya.

 

Subvarian Omicron yang Perlu Anda Ketahui

Virus Corona terus-menerus berubah melalui mutasi dan terkadang mutasi ini menghasilkan varian virus terbaru. Virus varian baru akan terus bermunculan dan beberapa varian yang lain tetap bertahan atau menghilang sementara. Beberapa varian dapat menyebar lebih mudah dan cepat daripada varian lainnya sehingga membuat kasus COVID-19 lebih banyak meningkat.

Dua subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 saat ini meningkatkan kasus COVID-19 baru. Subvarian ini menunjukkan bahwa versi yang lebih baru mungkin lebih menular dan lebih mungkin menyebabkan infeksi terobosan daripada bentuk Omicron sebelumnya. Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi dari spesimen yang dikumpulkan pada tahun 2022 awal di Afrika Selatan dan sejak itu terdeteksi di semua provinsi Afrika Selatan, bahkan saat ini sudah menyebar ke provinsi lain.

Baca juga: Kenapa Varian Omicron Lebih Menular?

 

Gejala

Orang dengan COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memiliki gejala yang sama dengan varian lainnya. Berbagai gejala yang dilaporkan dapat dimulai dari gejala ringan hingga penyakit parah. Gejala dapat muncul 2-14 hari setelah terpapar virus Corona. Siapapun dapat mengalami gejala ringan hingga berat. Orang dengan gejala pertanda memiliki COVID-19, yaitu:

  • Demam atau kedinginan (demam meriang).

  • Batuk.

  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.

  • Kelelahan.

  • Nyeri otot atau tubuh.

  • Sakit kepala.

  • Hilangnya rasa atau bau baru.

  • Sakit tenggorokan.

  • Hidung tersumbat atau pilek.

  • Mual atau muntah.

  • Diare.

COVID-19 nyatanya dapat mengembangkan penyakit komplikasi yang lebih serius seperti, penyakit jantung, paru-paru, ataupun diabetes. Gejala di atas tidak mencakup semua kemungkinan yang ada.

Baca juga: Kenali Lebih Jauh Gejala Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5

 

Diagnosis

Secara umum, pemeriksaan terhadap COVID-19 dapat dibagi menjadi tes antibodi dan tes virus. Agar mengetahui apakah Anda terpapar virus COVID-19 perlu dilakukan tes untuk mendeteksi SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan COVID-19). Jenis tes yang dapat dilakukan disebut tes virus karena mencari infeksi virus, contohnya seperti tes antigen, Nucleic Acid Amplification Tests (NAATs), dan tes lainnya.

  • Tes virus dilakukan untuk memberitahu Anda terinfeksi SARS-CoV-2. Tes ini menggunakan sampel yang berasal dari hidung atau mulut Anda. Ada dua jenis tes virus: tes cepat dan tes laboratorium. Tes COVID-19 adalah salah satu dari banyak tindakan pengurangan risiko, bersama dengan vaksinasi, masker, dan jarak fisik, yang melindungi Anda dan orang lain dengan mengurangi kemungkinan penyebaran COVID-19.

    • Tes Rapid, tes yang dilakukan atau ditafsirkan oleh orang lain selain individu yang diuji dapat dilakukan dalam hitungan menit dan dapat mencakup tes antigen, beberapa NAAT, dan tes lainnya.

    • Tes laboratorium dapat memakan waktu berhari-hari untuk diselesaikan dan mencakup RT-PCR dan jenis NAAT lainnya.

  • Tes antibodi dapat memberitahu apakah Anda pernah terinfeksi virus penyebab COVID-19 di masa lalu. Tubuh akan membuat antibodi setelah terinfeksi SARS-CoV-2 atau setelah vaksinasi COVID-19. Tes ini disebut tes "antibodi" atau "serologi". Tes antibodi tidak digunakan untuk mengetahui: 

    • Apakah Anda sedang mengidap virus COVID-19

    • Apakah Anda memiliki kekebalan terhadap virus COVID-19 setelah vaksinasi

    • Apakah Anda memerlukan booster COVID-19

    • Apakah Anda perlu melakukan karantina setelah terpapar dengan penderita COVID-19

 

Siapa Saja yang Harus Melakukan Tes COVID-19?

  • Jika Anda merasakan memiliki gejala COVID-19.

  • Lakukan tes 5 hari setelah diketahui atau diduga kontak dekat dengan pasien COVID-19.

  • Untuk screening (sekolah, tempat kerja, tempat berkumpul, dll.)

  • Sebelum dan sesudah perjalanan jauh atau dekat (antar kota, antar pulau atau antar negara)

 

Pengobatan

Perawatan antivirus menargetkan bagian tertentu dari virus untuk menghentikannya berkembang biak di dalam tubuh, membantu mencegah penyakit parah dan kematian. Obat-obatan berupa obat batuk, pilek, demam dan nyeri tenggorokan.

Bila Anda mengalami gejala COVID-19 sebaiknya segera mencari pertolongan dokter. Gejala COVID-19 yang ringan tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, tetapi harus dipantau saat isolasi mandiri (isoman).

Baca juga: Pencegahan Penularan Virus Corona Subvarian BA.4 & BA.5

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.

Tag :
Referensi

CDC. 2022. COVID-19 Treatments and Medications. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/your-health/treatments-for-severe-illness.html.

Gavi. 2022. Five things we’ve learned about the BA.4 and BA.5 Omicron variants. https://www.gavi.org/vaccineswork/five-things-weve-learned-about-ba4-and-ba5-omicron-variants.

Bagikan artikel ini