Fibroadenoma Mammae

Ditinjau oleh dr. Juliana Ng • 15 Sep 2022

Bagikan

Fibroadenoma Mammae: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Fibroadenoma mammae (FAM) adalah benjolan atau tumor payudara bersifat jinak padat yang paling sering terjadi pada wanita berusia antara 15 dan 35 tahun. Tanda terjadinya fibroadenoma berupa payudara terasa kencang, kenyal atau keras, dan memiliki bentuk yang jelas. Biasanya tidak nyeri, mungkin terasa seperti ada sebuah kelereng di payudara dan bergerak dengan mudah di bawah kulit anda saat diperiksa. Fibroadenoma memiliki ukuran yang bervariasi dan umumnya benjolan dapat membesar atau mengecil dengan sendirinya.

Fibroadenoma adalah salah satu tumor jinak yang paling umum pada wanita muda. Perawatan penyakit ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan ukuran, serta biopsi untuk mengevaluasi benjolan atau operasi untuk menghilangkannya.

Jenis Fibroadenoma

Secara garis besar, fibroadenoma dibagi menjadi fibroadenoma sederhana dan kompleks. 

Fibroadenoma Sederhana

Benjolan atau massa hanya berjumlah satu pada payudara yang umum ditemukan pada wanita usia muda. Gambaran sel akan terlihat sama di seluruh saat dilihat di bawah mikroskop, sehingga tidak meningkatkan  risiko kanker payudara. 

Fibroadenoma Kompleks

Fibroadenoma kompleks lebih jarang ditemukan, dan bila ditemukan biasanya pada wanita usia lebih lanjut dibanding yang simpleks. Benjolan ini lebih besar dan diakibatkan sel yang tumbuh dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara. 

Gejala Fibroadenoma

Pada umumnya, gejala terjadinya fibroadenoma adalah diawali dengan benjolan kecil di payudara yang mungkin akan Anda temukan selama pemeriksaan mandiri. Saat disentuh benjolan ini terasa kencang, bulat, halus, kenyal, dan dapat digerakkan. Fibroadenoma sangat mudah bergerak sehingga wanita terkadang menyebutnya sebagai "tikus payudara" karena mereka cenderung menjauh dari jari-jari Anda ketika hendak akan disentuh.

Benjolan mungkin terasa kencang atau nyeri tepat pada saat sebelum menstruasi, selain itu kemungkinan akan membengkak karena perubahan hormonal sehingga dapat disimpulkan tanda-tanda gejala terjadinya fibroadenoma adalah benjolan padat pada payudara yang biasanya dapat berupa:

  • Bulat dengan batas yang jelas dan halus

  • Mudah digerakkan

  • Tegas atau kenyal

  • Tanpa rasa sakit

  • Terdapat satu atau banyak benjolan di salah satu atau kedua payudara.

Penyebab Fibroadenoma 

Belum ada penyebab pasti apa yang menyebabkan fibroadenoma, tetapi diyakini bahwa sensitivitas estrogen atau hormon reproduksi mungkin berperan dalam terjadinya benjolan pada payudara. Fibroadenoma akan lebih sering terjadi selama tahun-tahun reproduksi dan dapat pula menjadi lebih besar selama kehamilan atau dengan penggunaan terapi hormon, dan mungkin menyusut setelah menopause, ketika kadar hormon menurun.

Baca juga: Payudara Sakit Saat Ditekan tapi Tidak Ada Benjolan? Ini Kemungkinan Penyebabnya

Diagnosis Fibroadenoma 

Fibroadenoma dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik awal jika ukurannya cukup besar. Jika benjolan tidak terlihat dan dokter mencurigai adanya fibroadenoma, maka akan dipastikan menggunakan pemeriksaan penunjang seperti mammogram, ultrasound, atau keduanya. Selain itu, dokter memungkinkan dalam memberikan rekomendasi biopsi untuk memastikan bahwa benjolan tersebut adalah fibroadenoma. Anda akan menerima anestesi lokal, setelah itu dokter akan mengambil sampel kecil dari benjolan untuk dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

Pengobatan Fibroadenoma 

Setelah diagnosis ditegakkan, maka dokter akan merencanakan dan mendiskusikan beberapa opsi pengobatan. 

Observasi tanpa tindakan bedah

Bila pemeriksaan laboratorium sudah memastikan benjolan tersebut adalah fibroadenoma, maka Anda memiliki opsi menunggu dan observasi. Pemeriksaan secara berkala penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan benjolan. Bila benjolan membesar secara cepat, maka disarankan untuk melakukan pengobatan dengan segera.

Lumpektomi atau eksisi

Tindakan pembedahan adalah pilihan yang baik karena dokter dapat memastikan pembedahan yang cukup luas di sekeliling tumor. Akan tetapi, pembedahan dapat menyebabkan bekas luka yang bisa menyebabkan penurunan estetika atau rasa nyeri saat menyusui.

Vacuum-assisted excision biopsy (VAB)

VAB adalah prosedur pengobatan non-bedah untuk mengangkat fibroadenoma. Pengobatan dimulai dengan menyuntikkan anestesi lokal sebelum membuat sayatan kecil pada kulit yang kemudian akan memasukkan probe yang terhubung ke perangkat vakum yang menyedot fibroadenoma. Setelah proses pembedahan ini, pasien mungkin mengalami rasa sakit atau memar di area tersebut setelah VAB. Dalam beberapa kasus, payudara mungkin memiliki penyok kecil akibat pengangkatan jaringan.

Cryoablation

Cryoablation adalah prosedur pengobatan non-bedah lain untuk pengangkatan fibroadenoma. Cryoablation ini menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan menghancurkan jaringan yang tidak diinginkan dalam tubuh. Setelah sel-sel fibroadenoma mati, sel darah putih sistem kekebalan membersihkan jaringan mati dari tubuh. Untuk menemukan area yang ditargetkan, dokter akan menggunakan teknik screening melalui ultrasound atau CT scan.

Demikian informasi mengenai fibroadenoma mamae yang dapat tim aido sampaikan, semoga bermanfaat.

Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Baca juga: Prosedur Operasi FAM

Tag :
Referensi

  1. Very Well Health. 2021. An Overview of Breast Fibroadenomas. Diakses 2022.

  2. Mayo Clinic. 2020. Fibroadenoma. Diakses 2022.

  3. WebMd. 2021. Fibroadenoma. Diakses 2022.

  4. Medical News Today. 2022. What to know about fibroadenomas of the breast. Diakses 2022.

Bagikan artikel ini