Perkembangan Rekam Medis Elektronik (RME) di Jerman

Ditinjau oleh • 19 Apr 2024

Bagikan

Perkembangan Rekam Medis Elektronik (RME) di Jerman

Digitalisasi telah menyeluruh menyentuh hampir semua aspek kehidupan kita, termasuk cara kita mengakses dan mengelola layanan kesehatan. Di Jerman, inisiatif untuk memodernisasi sistem kesehatan melalui teknologi digital telah mendapatkan momentum yang signifikan, khususnya melalui pengenalan Rekam Medis Elektronik (RME) atau die elektronische Patientenakte (ePA). Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki koordinasi perawatan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan, dan mempromosikan perawatan yang berpusat pada pasien melalui akses instan dan aman ke data kesehatan pasien.

 

Sebelum pandemi COVID-19, dorongan menuju digitalisasi sistem kesehatan sudah jelas terlihat, tetapi krisis global tersebut menegaskan pentingnya transformasi digital dalam layanan kesehatan. Dengan tantangan interoperabilitas, Jerman menghadapi rintangan yang signifikan dalam implementasi ePA. Namun, inisiatif ini juga membuka peluang untuk meningkatkan efisiensi operasional sistem kesehatan dan memberikan layanan yang lebih personal dan responsif kepada pasien.

 

Pengalaman internasional menunjukkan bahwa kesuksesan dalam implementasi RME tidak hanya bergantung pada solusi teknis tetapi juga pada faktor-faktor seperti penerimaan pengguna, manajemen perubahan, strategi peluncuran, dan terutama, kebijakan privasi dan keamanan data. Jerman, dengan caranya yang unik dan konteks kesehatan nasional yang spesifik, berada di satu sisi, ada tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya, dan di sisi lain, ada peluang besar untuk mereformasi dan memperkuat sistem kesehatannya melalui digitalisasi.

Transformasi Digital dalam Sistem Kesehatan Jerman

Transformasi digital dalam sistem kesehatan Jerman menandai era baru dalam penyediaan layanan kesehatan yang efisien, responsif, dan berpusat pada pasien. Langkah ini, sementara di satu sisi, mempromosikan efisiensi dan transparansi, di sisi lain, menimbulkan tantangan signifikan terkait dengan privasi data, interoperabilitas, dan penerimaan pengguna.

 

Kunci dari transformasi ini adalah pengenalan Rekam Medis Elektronik (RME) atau die elektronische Patientenakte (ePA), yang bertujuan untuk menghubungkan pasien dengan penyedia layanan kesehatan melalui akses data kesehatan yang aman dan mudah.

 

Sebelum pandemi COVID-19, Jerman telah mengambil langkah besar menuju digitalisasi layanan kesehatan. Namun, pandemi tersebut mempercepat kebutuhan akan transformasi digital, menyoroti kekurangan dalam sistem kesehatan yang ada dan mendorong kebutuhan mendesak untuk layanan kesehatan yang lebih fleksibel dan dapat diakses. Digitalisasi diharapkan tidak hanya memperbaiki koordinasi perawatan dan manajemen kasus tetapi juga memfasilitasi perawatan preventif dan personalisasi melalui analitik data yang lebih baik.

 

Peran gematik, badan nasional Jerman yang ditugaskan untuk mengkoordinasikan proyek IT bidang kesehatan dan memiliki tugas penting dalam upaya transformasi digital. Dengan merombak gematik pada tahun 2019, Jerman dapat menetapkan dasar untuk proses pengambilan keputusan yang lebih dinamis dan berfokus pada implementasi ePA secara nasional. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengatasi hambatan institusional yang telah lama menghambat digitalisasi dalam sistem kesehatan.

Implementasi ePA: Langkah Menuju Perawatan Berpusat pada Pasien

Pengenalan ePA pada Januari 2021 menjadi tonggak penting dalam visi Jerman untuk perawatan kesehatan digital. Aplikasi ini memungkinkan pasien untuk mengakses Rekam Medis Elektronik mereka kapan saja dan di mana saja, memperkuat keterlibatan pasien dalam proses perawatan kesehatan mereka. ePA dirancang untuk memperbaiki koordinasi perawatan dengan memungkinkan berbagi data kesehatan secara aman antara pasien dan berbagai penyedia layanan kesehatan, termasuk dokter, Rumah Sakit, dan apotek.

 

Meskipun inisiatif ePA menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak tanpa tantangan. Isu-isu seperti interoperabilitas sistem, keamanan data, dan kepercayaan pengguna menonjol sebagai rintangan utama yang harus diatasi. Selain itu, penerimaan dan adaptasi teknologi oleh baik penyedia layanan kesehatan maupun pasien memerlukan upaya edukasi dan kampanye kesadaran yang signifikan untuk memastikan keberhasilan transformasi digital.

Pelajaran dari Berbagai Pengalaman Internasional

Mengadopsi Rekam Medis Elektronik (RME) atau ePA (elektronische Patientenakte) tidak hanya merupakan tantangan teknis tetapi juga perubahan sosial dan kultural yang signifikan dalam sistem kesehatan. Dalam konteks global, banyak negara telah memulai perjalanan mereka menuju digitalisasi kesehatan, memberikan pelajaran berharga yang dapat diambil oleh Jerman dalam upayanya untuk meningkatkan adopsi dan efektivitas ePA.

Kasus Austria dan Prancis: Model Opt-out

Austria dan Prancis, misalnya, telah mengimplementasikan model opt-out untuk sistem RME mereka, suatu pendekatan yang telah terbukti meningkatkan tingkat partisipasi pasien secara signifikan. Dalam model ini, data pasien secara default dimasukkan ke dalam sistem kecuali jika mereka secara eksplisit memilih untuk tidak berpartisipasi. Pendekatan ini meminimalkan hambatan partisipasi dan secara proaktif mengintegrasikan data kesehatan pasien ke dalam sistem, memungkinkan akses yang lebih luas dan koordinasi perawatan yang lebih baik.

Studi Jerman dan Austria

Austria dan Jerman menyoroti pentingnya pemerintah dapat terintegrasi dan fokus pada perawatan berbasis Rumah Sakit sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi EHR. Austria, dengan struktur kesehatannya yang lebih terintegrasi dan fokus yang kuat pada perawatan berbasis Rumah Sakit, menawarkan wawasan tentang bagaimana pemerintah dan struktur organisasi dapat mempengaruhi adopsi teknologi kesehatan.

Apa itu Model Opt-out?

Dalam model opt-out, pasien tidak perlu melakukan tindakan apa pun untuk data mereka diintegrasikan ke dalam sistem RME; proses ini otomatis. Namun, pasien diberikan opsi untuk "opt-out" atau menarik diri dari sistem jika mereka tidak ingin data kesehatan mereka disertakan. Biasanya, proses opt-out ini melibatkan pengisian formulir atau melalui pengaturan dalam aplikasi kesehatan digital. Setelah seorang pasien memilih untuk opt-out, data kesehatan mereka tidak akan lagi diakses melalui sistem RME oleh penyedia layanan kesehatan.

Kesimpulan

Implementasi ePA di Jerman telah menandai titik balik penting dalam usaha transformasi digital sistem kesehatan negara. Langkah ini menjanjikan peningkatan koordinasi perawatan, akses data yang lebih baik, dan perawatan yang lebih personal untuk pasien. Namun, tantangan seperti isu interoperabilitas, privasi data, dan penerimaan publik menunjukkan bahwa perjalanan menuju sistem kesehatan yang sepenuhnya digital kompleks dan memerlukan pendekatan yang terukur dan responsif.

 

Serta pembelajaran dari Austria hingga Prancis, model opt-out dan pendekatan terintegrasi terhadap perawatan kesehatan berbasis digital menawarkan pelajaran penting tentang pentingnya struktur kebijakan dan kerangka kerja yang mendukung. Keterlibatan publik yang kuat, didukung oleh kampanye literasi digital, adalah unsur kunci dalam meningkatkan adopsi dan kepercayaan dalam teknologi kesehatan baru.

 

Akhirnya, digitalisasi sistem kesehatan di Jerman dan di negara lainnya merupakan perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan adaptasi dan inovasi konstan. Melalui pembelajaran dari kesuksesan dan kesulitan di dalam dan luar negeri, serta dengan fokus pada kebutuhan dan kesejahteraan pasien, Jerman dapat terus memimpin dalam transformasi kesehatan digital, menciptakan sistem kesehatan yang lebih akurat, efisien, dan responsif untuk semua.

Bagikan artikel ini