Manajemen Antrian Operasi Pasien pada RS di Brazil

Ditinjau oleh • 07 Jun 2024

Bagikan

Manajemen Antrian Operasi Pasien pada RS di Brazil

Seperti di banyak negara lainnya seperti di Brazil, Sistem kesehatan publik layaknya Rumah Sakit sering sekali dihadapkan pada tantangan-tantangan yang besar dalam mengelola sumber daya, terutama dalam waktu tunggu untuk operasi bedah.

 

Masalah ini tidak hanya mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien tetapi juga efisiensi keseluruhan dalam operasional. Panjangnya antrian sering kali menimbulkan resiko kesehatan serius bagi pasien yang membutuhkan perawatan mendesak, memperburuk kondisi yang ada, dan dalam beberapa kasus.

 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Brazil berhasil untuk menghadirkan teknologi yang mampu untuk mengoptimalkan proses dan memastikan pasien menerima perawatan yang mereka butuhkan secara tepat waktu. Dengan mengimplementasikan sistem “Patients with Surgical Indication” atau disingkat PSI. SIstem ini dirancang untuk menyederhanakan dan mempercepat proses antrian dan penjadwalan operasi, mengintegrasikan data klinis pasien ke dalam satu platform manajemen antrian yang efisien melalui Rekam Medis Elektronik (RME)

 

Implementasi PSI diharapkan untuk bisa meningkatkan akurasi penilaian prioritas pasien dan memastikan bahwa mereka yang paling membutuhkan dapat segera mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan demikian, Rumah Sakit dapat senantiasa untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Mengurai Kompleksitas Sistem Kesehatan Brazil

Brazil dengan populasi yang lebih dari 210 Juta jiwa, memiliki tantangan yang unik dalam mengelola sumber daya kesehatannya. Sistema Único de Saúde (SUS) adalah salah satu sistem kesehatan publik terbesar di dunia yang menyediakan layanan kesehatan yang universal. Meskipun memiliki tujuan yang baik. SUS seringkali terhambat oleh masalah birokrasi, distribusi yang tidak merata dan pendanaan yang tidak memadai.

Masalah Waktu Tunggu Operasi

Masalah waktu tunggu operasi telah menjadi sorotan publik dan topik perdebatan di Brazil. Waktu tunggu yang lama sering kali disebabkan oleh kekurangan tenaga medis yang terampil, ketersediaan ruang bedah yang terbatas, dan logistik yang tidak lengkap. Ini menciptakan bottleneck dimana permintaan untuk operasi bedah jauh melebihi kapasitas Rumah Sakit untuk memberikan perawatan. Dampaknya bukan hanya pada pasien yang menunggu tetapi juga pada tekanan operasional pada staf medis dan infrastruktur Rumah Sakit. 

Implementasi PSI sebagai Solusi

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa Rumah Sakit di Brazil telah mulai mengimplementasikan solusi inovatif seperti PSi, yang bertujuan untuk merampingkan proses antrian dan mengoptimalkan penjadwalan operasi. PSI bukan hanya software tetapi sebuah strategi komprehensif yang mengintegrasikan data pasien dari berbagai sumber untuk membuat keputusan berbasis bukti tentang prioritas operasi. Implementasi sistem ini mencerminkan langkah maju dalam menggunakan teknologi informasi untuk mengatasi kekurangan administratif dan logistik dalam sistem kesehatan di Brazil.

Manajemen Antrian Sistem PSI

PSI (Patients with Surgical Indication) adalah terobosan yang bertujuan untuk mentransformasi manajemen antrian operasi dalam sistem kesehatan. Sistem ini mengintegrasikan secara efektif informasi dari berbagai sumber ke dalam satu platform terpusat, PSI memungkinkan dokter dan administrator Rumah Sakit untuk membuat keputusan yang lebih cepat.

Fungsi Utama PSI

PSI dirancang untuk menganalisis data pasien secara real-time, memungkinkan untuk tenaga kesehatan untuk:

  1. Mengidentifikasi Kebutuhan Pasien: PSI secara otomatis menilai urgensi bedah berdasarkan data klinis pasien, yang memastikan bahwa pasien dengan kebutuhan paling mendesak diberikan prioritas.

  2. Optimasi Sumber Daya: Sistem ini membantu dalam alokasi sumber daya yang lebih efisien, seperti ruang operasi dan staf medis, berdasar data yang dikumpulkan dan prioritas yang ditetapkan.

  3. Pelacakan dan Pemantauan: PSI menyediakan antarmuka yang user-friendly untuk melacak status pasien dalam antrian, dari pendaftaran hingga pemulihan, memastikan bahwa tidak ada pasien yang terlewat atau terlupakan.

Integrasi PSI dengan Rekam Medis Elektronik (RME)

Dengan mengintegrasikan antara PSI dan RME memberikan beberapa manfaat tambahan. RME menyimpan riwayat medis pasien, catatan perawatan, dan hasil laboratorium yang dapat diakses dengan mudah oleh tenaga kesehatan. Dengan PSI, data ini digunakan untuk mendukung keputusan klinis dan administratif, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan operasi dan memungkinkan penjadwalan yang lebih tepat.

  1. Konsistensi Data: Semua informasi kesehatan pasien terpusat dalam satu sistem, mengurangi resiko kesalahan manual dan meningkatkan akurasi data klinis.

  2. Aksesibilitas Informasi: Dokter dan staf dapat mengakses informasi pasien dari mana saja, memungkinkan fleksibilitas dan responsivitas yang lebih besar dalam pengelolaan pasien.

  3. Kemudahan Komunikasi: Memudahkan komunikasi antar departemen dan antara berbagai level perawatan  kesehatan, memastikan bahwa semua pihak memiliki informasi terbaru tentang pasien.

Dampak PSI pada Efisiensi Operasional

Implementasi PSI telah menunjukan peningkatan signifikan dalam efisiensi operasional. Dengan sistem yang lebih terorganisir data yang lebih akurat, Rumah Sakit dapat mengurangi waktu tunggu operasi, meningkatkan kepuasan pasien, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Proses ini tidak hanya mengurangi beban kerja administratif tetapi juga memberikan alat yang kuat untuk manajemen sumber daya yang lebih strategis.

 

Dilansir dari artikel “Surgical waiting lists and queue management in a Brazilian tertiary public hospital” sejak implementasi PSI, Rumah Sakit telah mencatat penurunan signifikan dalam waktu tunggu untuk operasi, dari rata-rata 98 hari menjadi hanya 14 hari. Peningkatan ini bukan hanya mencerminkan keberhasilan dalam logistik dan manajemen operasional tetapi juga dalam peningkatan kualitas perawatan pasien. Dengan mempercepat proses dari waktu keputusan bedah hingga eksekusi, PSI membantu mengurangi risiko komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan penundaan perawatan.

 

PSI juga telah memperbaiki penggunaan sumber daya klinis, termasuk pemanfaatan ruang operasi dan alokasi tenaga medis. Dengan informasi yang lebih akurat dan akses data real-time, manajer Rumah Sakit dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang penjadwalan operasi dan penugasan staf, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu tunggu.

Kesimpulan

Implementasi PSI telah menetapkan standar baru dalam manajemen operasi Rumah Sakit di Brazil. Keberhasilannya menunjukkan betapa pentingnya teknologi dalam modernisasi perawatan kesehatan dan menawarkan solusi yang lebih baik untuk masalah lama. 

 

Dengan terus mendorong batasan inovasi dan kolaborasi, sektor kesehatan dapat meningkatkan untuk tidak hanya memenuhi tetapi melampaui ekspektasi pasien dan petugas kesehatan di masa depan.

Bagikan artikel ini