HIS
Pada pandemi COVID-19 mengungkapkan peran yang cukup vital perawat dalam sistem kesehatan. Namun, pandemi juga memicu banyak perawat-perawat senior untuk pindah ke tempat yang lain, serta kurang lebih memperburuk kekurangan staf perawat di beberapa tempat.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, banyak penyedia layanan kesehatan mulai mengadopsi perawatan virtual dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung tim perawatan dari tempat tidur yang bisa dilakukan di tempat tidur, mengurangi kelelahan, dan memberikan cara baru bagi perawat senior untuk bisa melanjutkan pekerjaan mereka.
Kepemimpinan perawat sangat penting dalam memastikan keberhasilan implementasi perawatan virtual ini.
Dilansir dari berita online healthtechmagazine.net CoxHealth merupakan jaringan layanan kesehatan di Springfield, Missouri, menghadapi tantangan besar selama pandemi COVID-19. Kekurangan perawat yang memiliki pengalaman dan dapat membimbing rekan-rekan yang lebih muda menjadi masalah utama. Dengan enam Rumah Sakit dan 80 Klinik yang perlu didukung, kekurangan ini semakin terasa. Situasi ini memaksa para perawat senior untuk mencari solusi yang inovatif dalam mengatasi kekurangan staf tetapi juga meningkatkan kualitas perawatan pasien dan kesejahteraan perawat.
Chief Nursing Information Officer (CNIO) Summer Blackerby dan Administrative DIrector of Nursing Practice Gina Ellerbee beranggapan bahwa perawatan virtual adalah solusi yang potensial. Pada tahun 2022, mereka memanfaatkan kesempatan dalam perencanaan anggaran tahunan untuk memulai pilot perawatan virtual sebagai bukti konsep sebelum meminta pendanaan untuk program virtual yang penuh.
Pilot perawatan virtual diluncurkan di Cox Medical Center South, meski hanya memiliki cukup staf untuk menjalankan tim virtual tiga hari seminggu, Blackerby dan Ellerbee memutuskan untuk maju dengan pilot 90 hari, melacak metrik yang telah mereka identifikasi sejak awal. Mereka menggunakan kamera dalam ruangan dan model kereta untuk menghubungkan perawat di tempat tidur dengan perawat virtual yang dapat memberikan “set mata tambahan”.
Dalam mengimplementasikan proyek pilot ini, telah mendapatkan hasil yang optimal sehingga CoxHealth telah memperpanjang kontrak selama satu tahun. Pusat komando virtual yang luas kini mendukung hampir 650 kamar medis-bedah dan ICU, memberikan dukungan dan pengawasan yang diperlukan.
Dalam Kesuksesan program ini juga sangat bergantung pada kolaborasi dan masukan dari perawat, Di CoxHealth, perawat memiliki peran kunci dalam merancang rencana dan alur kerja. “Nurse’ input was integral to the process and helped to secure buy-in,” kata Ellerbee. Dengan melibatkan perawat dalam setiap langkah proses, dari perencanaan hingga pelaksanaan, CoxHealth berhasil mendapatkan dukungan penuh dari staf mereka, yang pada gilirannya meningkatkan keberhasilan program.
Teknologi memainkan peran yang sangat krusial dalam menyokong perawatan yang dilakukan secara virtual di CoxHealth. Mereka menggunakan perangkat lunak telehealth Philips eCareManager, perangkat lunak Capsule Surveillance, dan platform Caregility, yang terintegrasi dengan sistem Rekam Medis Elektronik (RME) untuk membantu dalam perawatan virtual dan dapat memprioritaskan tugas. Pusat Komando dapat memberikan peringatan dini kepada pasien dan perawat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien yang lebih cepat.
Namun teknologi ini tidak cukup karena kesuksesan teknologi perlu adanya kolaborasi dan masukan dari perawat. Perawat di tempat tidur bekerjasama dengan teknologi untuk menentukan tindakan yang terbaik bagi pasien. “Nurse’ input was integral to the process and helped to secure buy-in,” kata Ellerbee. Perawat membantu merancang rencana dan alur kerja, yang meningkatkan keterlibatan dan komitmen mereka terhadap program ini.
Dalam mengatasi skeptisme yang terjadi karena mungkin staf perawat khawatir karema dalam ruangan selalu memantau mereka. Akan tetapi CoxHealth mengatasi kekhawatiran ini dengan melibatkan perawat dalam proses pengembangan dan menekankan bahwa perawatan virtual yang dimaksudkan untuk mendukung bukan untuk memantau.
Perawatan virtual telah membawa dampak positif yang signifikan bagi perawat dan pasien. Di CoxHealth, program ini membantu mengurangi kelelahan perawat dan memberi mereka cara baru untuk terus bekerja dan berkontribusi dalam perawatan pasien. “It’s great to see them excited about nursing again,” kata Blackerby. Program ini juga memperbaiki hasil perawatan pasien dengan mengurangi kejadian jatuh dan infeksi yang didapat di rumah sakit.
Di Guthrie Clinic, adopsi platform telesitting dengan AI memungkinkan satu telesitter memantau 16 pasien, memberikan ROI yang signifikan dan meningkatkan efisiensi perawatan. Dengan lebih dari 500 kamar medis-bedah dan ICU yang dilengkapi dengan kamera dan speaker dua arah, perawat virtual dapat menghadiri putaran, memberikan saran, dan melakukan double-check untuk obat berisiko tinggi, mengurangi waktu yang dibutuhkan perawat ICU untuk meminta double-check dari 33 menit menjadi hanya 90 detik.
Implementasi perawatan virtual tidak terlepas dari tantangan. Skeptisisme dari staf perawat adalah salah satu tantangan utama yang perlu diatasi. Banyak perawat khawatir bahwa kamera dalam ruangan akan memantau mereka seperti Big Brother. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, penting untuk melakukan komunikasi yang jelas dan transparan tentang tujuan dan manfaat perawatan virtual. Menekankan bahwa teknologi ini dimaksudkan untuk mendukung, bukan memantau, adalah kunci untuk mendapatkan dukungan dari staf perawat. Selain itu, melibatkan perawat dalam proses pengembangan dan pengambilan keputusan membantu mengurangi resistensi terhadap perubahan.
Kepemimpinan yang dimiliki perawat sangat penting untuk keberhasilan implementasi perawatan virtual. Dengan melibatkan perawat dalam pengembangan dan pengambilan keputusan, serta menggunakan teknologi yang tepat, fasilitas kesehatan dapat mengatasi kekurangan staf, mengurangi kelelahan perawat, dan meningkatkan kualitas perawatan pasien. Program perawatan virtual yang berhasil tidak hanya mengandalkan teknologi tetapi juga pada partisipasi aktif dan masukan dari perawat itu sendiri. Melalui kolaborasi dan inovasi, perawatan virtual dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam sistem kesehatan.
Anda mungkin juga tertarik