HIS
Kesenjangan untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik karena akses internet. Menjadikan SATRIA (Satelit Indonesia Raya) menjadi solusi yang tepat
Satelit Indonesia Raya (SATRIA) yang sedang dirakit oleh Thales Alenia Space di Perancis akan diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9-5500 SpaceX milik Elon Musk di Florida, Amerika Serikat saat sudah selesai dirakit.
Akses internet yang belum rata di Indonesia mempersulit fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan tenaga kesehatan (nakes) untuk menerapkan rekam medis berbasis sistem elektronik. Agar dapat mengakses sistem elektronik, Anda memerlukan koneksi internet.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis Elektronik mewajibkan seluruh fasyankes untuk menerapkan rekam medis elektronik pada akhir tahun 2023. Rekam medis elektronik menjadi bagian terpadu dari sistem elektronik, yang dapat mengintegrasikan seluruh unit pelayanan pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan oleh dokter, diagnosis, peresepan elektronik, rencana pemeriksaan laboratorium hingga pemberian obat di farmasi.
Sistem elektronik juga dikenal dengan istilah sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) atau sistem informasi manajemen klinik (SIM Klinik). SIM dengan tempat penyimpanan berbasis cloud server memerlukan koneksi internet untuk mengaksesnya. Meski demikian, sistem tetap dapat diakses dengan menggunakan internet dengan bandwidth kecil. Maka, jika koneksi internet di daerah Anda pelan, Anda masih tetap dapat mengakses sistem.
Rencana Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) tak hanya berhenti sampai di rekam medis elektronik saja, tetapi juga penyeragaman data kesehatan melalui platform SATUSEHAT. Dengan adanya standarisasi data kesehatan, semua data kesehatan dari masing-masing fasyankes dapat diintegrasikan dan dapat diakses oleh dokter yang memberikan pelayanan kesehatan di fasyankes berikutnya. Tak hanya itu, Menkes RI juga meluncurkan citizen health app (CHA) agar masyarakat Indonesia mendapatkan informasi kesehatan dirinya.
Tentunya semua transformasi digital pelayanan kesehatan yang disebutkan di atas memerlukan koneksi internet. Maka dari itu, peluncuran SATRIA-1 pada pertengahan tahun 2023 menjadi solusi bagi fasyankes yang tidak memiliki akses internet, atau dengan akses internet yang terbatas.
Untuk saat ini, menurut Setiaji selaku Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief of Digital Transformation Office, fasyankes yang belum mendapatkan koneksi internet yang lancar dapat melakukan sinkronisasi data kesehatan 1 minggu sekali atau 1 bulan sekali.
Setelah diorbitkan, SATRIA-1 diharapkan dapat menyediakan akses internet pada November 2023 hingga 150 ribu titik di seluruh Indonesia, di antaranya 3.700 titik puskesmas, yang diharapkan dapat memperlancar penerapan rekam medis elektronik.
Dengan adanya koneksi internet untuk seluruh rakyat Indonesia, diharapkan dapat mempercepat transformasi digital layanan kesehatan di Indonesia.
AIDO HEALTH dapat membantu meningkatkan efisiensi fasilitas kesehatan Anda dengan penyediaan sistem informasi manajemen rumah sakit, klinik, laboratorium dan apotek Anda!
Anda mungkin juga tertarik