KEMENKES KEMBANGKAN CITIZEN HEALTH APP UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN SECARA DIGITAL

Ditinjau oleh Harianus Zebua • 24 Jan 2023

Bagikan

Pengembangan Citizen Health App untuk Tingkatkan Pelayanan

Saat ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sedang menyiapkan aplikasi kesehatan masyarakat, Citizen Health App (CHA) yang merupakan pengembangan dari aplikasi PeduliLindungi. PeduliLindungi telah digunakan selama lebih dari 2 tahun untuk membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 melalui fitur testing, tracing, dan treatment (3T) hingga jumlah penggunanya kini mencapai lebih dari 103 juta. Hal inilah yang mendorong Kemenkes RI untuk terus berinovasi menyiapkan aplikasi yang tidak hanya untuk COVID-19, melainkan juga menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat yang lebih luas.

 

Misi lain yang ingin dicapai dari pengembangan CHA adalah simplifikasi dan digitalisasi pencatatan data kesehatan ibu dan anak yang saat ini sudah dan sedang dilakukan melalui aplikasi M-KIA. Harapannya, CHA dapat berkolaborasi dengan M-KIA untuk digitalisasi pemantauan tumbuh kembang anak Indonesia sehingga dapat membantu Kemenkes dalam menurunkan angka kematian bayi dan stunting.

 

Baca juga: Kemenkes Terbitkan KMK SPBE dalam Rangka Akselerasi Digitalisasi Layanan dan Strategi Transformasi Kesehatan

 

Akan ada transisi dari PeduliLindungi menjadi aplikasi kesehatan masyarakat (CHA) yang akan hadir dengan tampilan baru dan fitur-fitur #GakCumaCOVID19. Termasuk fitur RME untuk memudahkan pengguna mendaftar kunjungan di fasyankes karena rekam medis yang terintegrasi dan membuat pengalaman berobat jadi lebih satset (red: cepat dan gesit). 

 

Terkait rencana ini, Kemenkes RI mengadakan diskusi bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk mengidentifikasi kebutuhan sekaligus menyusun strategi pengembangan CHA pada minggu pertama Desember 2022. Mereka adalah stakeholder dari Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Digital Transformation Office (Pusdatin-DTO), Direktorat Pelayanan Kesehatan (Yankes), dan Direktorat Kesehatan Masyarakat (Kesmas). Diskusi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan serta menganalisa kebutuhan fitur dan layanan dalam CHA yang diharapkan dapat bersinergi dengan kebutuhan program Kemenkes yang sudah berjalan selama ini,  

 

Dalam diskusi ini, dibahas juga mengenai aplikasi SehatPedia yang telah dirilis oleh Kemenkes RI dalam rangka menyediakan layanan kesehatan jarak jauh. Melalui pembelajaran dari SehatPedia, diharapkan dalam proses pengembangannya CHA dapat diidentifikasi lebih dulu tantangan dan kebutuhan masyarakat agar dapat menyediakan layanan promotif dan preventif yang optimal. Selain itu, fitur-fitur yang saat ini tersedia dalam aplikasi SehatPedia (seperti telekonsultasi dan artikel kesehatan) diharapkan dapat terintegrasi dengan CHA sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaatnya.

 

CHA akan berkolaborasi dengan aplikasi-aplikasi yang sudah ada sebelumnya untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan secara digital sesuai siklus hidup. Untuk mewujudkan sinergi tersebut, dibutuhkan dukungan banyak pihak terkait karena perlu adanya standardisasi teknis, desain, data, hingga HelpDesk sebagai kontak informasi dan bantuan layanan.

 

Selanjutnya CHA diharapkan dapat menjadi aplikasi sekaligus media komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan di seluruh Indonesia termasuk wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal sehingga mendukung upaya Kemenkes dalam melakukan pemerataan layanan kesehatan melalui teknologi. Mulai transformasi digital faskes Anda sekarang, hubungi kami.

Referensi

www.dto.kemenkes.go.id

Bagikan artikel ini