Osteoporosis

Ditinjau oleh dr. Nanda L Prasetya, MMSc • 04 Aug 2021

Bagikan

Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi dimana berkurangnya massa dan kepadatan tulang. Tulang yang semestinya kokoh dan padat menjadi rapuh karena osteoporosis. Akibatnya, penderita osteoporosis akan mudah mengalami patah tulang. Bayangkan jika tulang-tulang anda mudah patah, tentulah anda tidak dapat beraktivitas dengan normal. Osteoporosis dapat terjadi pada perempuan maupun laki-laki serta berbagai usia, namun beberapa orang lebih berisiko osteoporosis. Perempuan, ras Asia dan usia tua menjadi faktor risiko osteoporosis. Selain itu, jika seseorang kekurangan vitamin D dan kalsium, ia juga lebih berisiko terkena osteoporosis.


Gejala dan tanda

Beberapa gejala dan tanda yang dapat dialami penderita osteoporosis adalah

  1. Nyeri akut setelah jatuh atau trauma kecil lainnya

  2. Nyeri spesifik pada bagian tubuh tertentu

  3. Tinggi badan berkurang 

  4. Nyeri punggung, yang biasanya disebabkan oleh tulang belakang yang patah atau kolaps

  5. Patah tulang setelah mengalami jatuh atau trauma kecil lainnya

  6. Susah untuk bergerak hingga berbaring di tempat tidur


Diagnosis

Karena osteoporosis lebih sering dialami oleh perempuan tua, maka di Amerika perempuan di atas 65 tahun harus diskrining untuk osteoporosis. Osteoporosis dapat didiagnosis dengan penggalian riwayat penyakit, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang sangat membantu untuk menegakkan diagnosis adalah tes kepadatan tulang atau bone density test serta foto polos tulang, CT scan maupun ultrasonografi. Tes kepadatan tulang akan disarankan pada kondisi berikut karena biasanya dokter mencurigai anda terkena osteoporosis

  1. Menurunnya tinggi badan. Seseorang yang kehilangan setidaknya 4 cm mungkin menderita fraktur kompresi pada tulang belakang. Fraktur kompresi merupakan salah satu komplikasi osteoporosis.

  2. Patah tulang pada trauma yang tidak seberapa. Kondisi osteoporosis yang membuat tulang semakin rapuh sehingga jatuh yang biasa saja dapat menyebabkan patah tulang

  3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu. Minum obat golongan steroid dapat menyebabkan osteoporosis

  4. Menerima transplant. Penerima transplan akan mendapatkan obat seumur hidup. Obat tersebut dapat mempengaruhi kepadatan tulang dan menyebabkan osteoporosis.

  5. Menurunnya level hormon. Menurunnya hormon baik perempuan maupun laki-laki dapat menyebabkan osteoporosis. Menopause pada perempuan dan terapi kanker prostat dapat menyebabkan osteoporosis.


Pengobatan

Prinsip pengobatan osteoporosis adalah pencegahan jatuh. Pasien dengan osteoporosis yang jatuh akan mengalami patah tulang, tidak bisa bergerak dalam jangka waktu lama, bahkan kematian. Selain itu, pasien osteoporosis harus menjalankan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok, mengurangi minum kopi, mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D, kalsium, protein, buah dan sayur. Selain itu, pasien osteoporosis disarankan terpapar sinar matahari 30 menit, 5 hari per minggu dan berolahraga dengan intensitas sedang untuk menjaga berat badan agar tidak kegemukan. Pasien osteoporosis biasanya akan diberikan obat golongan bifosfonat, seperti alendronate, serta dapat juga diberikan suplementasi kalsium dan vitamin D.


Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar informasi kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.


Daftar pustaka

  1. Diamond HS [editor]. Osteoporosis. [cited December 2, 2020].  

  2. Jeremiah MP, Unwin BK, Greenawald MH, Casiano VE. Diagnosis and management of osteoporosis. [cited December 2, 2020]. 

  3. Mayo Clinic. Bone density test. [cited December 2, 2020].

Bagikan artikel ini