Nama Dagang: Nomika
Minosiklin merupakan salah satu antibiotik golongan tetrasiklin. Minosiklin bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri. Obat ini digunakan pada berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti penyakit menular seksual dan jerawat yang parah. Kandungan obat ini dapat bertahan selama 16-18 jam di dalam darah, sehingga umumnya diberikan satu atau dua kali sehari.
Golongan : Tetrasiklin
Kategori : Obat keras
Manfaat : Antibiotik
Bentuk :Kapsul, kapsul extended-release, tablet extended-release
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun
Seperti obat dari golongan tetrasiklin lainnya, pemberian minosiklin harus dilakukan secara hati-hati jika Anda memiliki gangguan fungsi hati atau ginjal. Minosiklin dapat menembus plasenta, masuk ke tubuh janin, dan juga dapat dikeluarkan melalui ASI yang mampu menimbulkan efek buruk pada jaringan tulang dan gigi janin atau anak. Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini jika sedang hamil atau menyusui.
Minosiklin dapat berinteraksi dan memengaruhi kerja beberapa obat lainnya. Oleh karena itu, Anda perlu menyampaikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan minosiklin, antara lain:
Obat maag golongan antasida. Obat-obatan ini dapat menurunkan penyerapan minosiklin di tubuh.
Obat-obatan antikoagulan (pengencer darah). Minosiklin dapat memengaruhi proses pembekuan/koagulasi darah sehingga dokter mungkin akan melakukan penyesuaian dosis obat antikoagulan tersebut.
Antibiotik penisilin
Pil kontrasepsi. Minosiklin dapat menurunkan efektivitas kerja pil kontrasepsi
Obat jerawat dari golongan isotreonin
Dosis pada tiap orang dapat berbeda-beda sesuai dengan keadaan penyakit maupun faktor-faktor lainnya. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat.
Minosiklin kapsul untuk penyakit infeksi
Dewasa: Dosis awal 200 mg, diikuti dengan dosis 100 mg dua kali sehari. Untuk kasus gonore (kencing nanah), dosis tersebut diberikan selama minimal 4 hari.
Anak usia 8 tahun atau lebih: Dosis obat yang diberikan pada anak bergantung pada berat badan anak. Dosis tersebut harus ditentukan oleh dokter Anda. Umumnya anak diberikan dosis awal sebanyak 4 mg/kgBB kemudian diikuti dengan dosis 2 mg/kgBB dua kali sehari.
Minosiklin kapsul atau tablet extended-release
Sediaan minosiklin seperti ini umumnya digunakan untuk pengobatan acne vulgaris (jerawat).
Dewasa dan anak usia >12 tahun: 1 mg/kgBB per hari, diberikan selama 12 minggu.
Konsumsi minosiklin hingga tuntas dan teratur tiap harinya sesuai dengan dosis yang telah diberikan dokter, meskipun gejala-gejala yang Anda rasakan telah membaik sebelum obat habis.
Minosiklin dapat dikonsumsi saat makan maupun tidak bersamaan dengan makan. Minosiklin dalam bentuk kapsul, kapsul extended-release maupun tablet extended-release harus dikonsumsi dengan cara ditelan secara utuh. Jangan mengonsumsi obat ini dengan digerus atau dikunyah terlebih dahulu. Saat menelan obat ini, iringi dengan konsumsi cairan dalam jumlah yang cukup untuk mengurangi risiko iritasi kerongkongan.
Letakkan obat di tempat yang kering pada suhu ruangan sekitar 20-25o C. Lindungi obat dari paparan cahaya langsung dan panas yang berlebihan. Simpan obat di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Pastikan kemasan obat tetap rapat saat penyimpanan. Buang obat yang telah kedaluwarsa atau tidak dibutuhkan lagi.
Minosiklin tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki hipersensitivitas (alergi) terhadap obat golongan tetrasiklin. Obat ini juga tidak boleh diberikan pada anak di bawah 12 tahun, ibu hamil, dan menyusui.
Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh minosiklin pada berbagai sistem tubuh, antara lain:
Sistem pencernaan: Nafsu makan menurun, mual, muntah, diare, rasa tidak nyaman di perut, iritasi kerongkongan
Kulit, rambut, kuku: Hipersensitivitas terhadap cahaya (menyebabkan timbulnya ruam kemerahan pada kulit), kebotakan, kehitaman pada kuku.
Pernapasan: Batuk, sesak, serangan asma, pneumonitis
Sakit kepala
Nyeri sendi
Bersifat toksik pada hati
Untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, konsumsilah obat sesuai dengan dosis dan petunjuk dari dokter Anda. Segera komunikasikan dengan dokter jika Anda mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat ini.
Cukup sekian informasi mengenai obat yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.
Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.
Anda mungkin juga tertarik